Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI BERJILBAB DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Linsiya, Ria Wiyatfi; Rahmawati, Erna Ipak
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.957 KB) | DOI: 10.32528/ins.v9i2.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasiberjilbab dengan psychological well being dan sejauh mana kontribusi aspekaspekmotivasi berjilbab yang mempengaruhi psychological well being padamahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.Penelitian ini melibatkan 84 mahasiswi dengan karakteristik, yaitu berjeniskelamin perempuan, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas MuhammadiyahJember yang masih aktif, berusia 18-40 tahun. Teknik pengambilan sampelmenggunakan teknik random sampling.Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala, yaituskala motivasi berjilbab yang terdiri dari 34 item (α = 0,867) dan skalapsychological well being yang terdiri dari 40 item (α = 0,902). Analisis datamenggunakan metode analisis regresi sederhana.Hasil pengujian hipotesis pertama terbukti, hasil analisis regresisederhana menunjukkan hasil = 0,349 dengan p= 0,002 (p < 0.05) yangmenunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi berjilbab denganpsychological well being.Efektifitas regresi menunjukkan pengaruh motivasi berjilbab sebesar12,2% terhadap psychological well being, sedangkan 87,8 % dipengaruhi olehfaktor lain. Hasil pengujian hipotesis yang kedua kurang terbukti karenakontribusi tertinggi pada aspek motivasi berjilbab adalah ingin mempercantikdiri dengan prosentase sebesar 35,88%
Profil Self Regulated Learning Siswa SMA “X” di Jember Selama Masa School From Home (SFH) Anggraeni Swastika Sari; Ria Wiyatfi Linsiya
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 18, No 1 (2022): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v18i1.6336

Abstract

This study aims to provide an overview of Self Regulated Learning for higt school student “X” in Jember during the pandemic. The method used is descriptive quantitative. The research subjects were high school students with a sample of 166 students. The technique used is random sampling using google form. The results of the validity of the Self-Regulated Learning scale are between 0.257 to 0.695 with a reliability value of 0.801. Based on the category, the Self Regulated Learning of higt school student "X" is still in the high category. Judging from the aspect, the highest aspect of metacognitive is 43.98%, while the lowest aspect of motivation is 35.54%. Demographically, it can be seen that female students have higher Self-Regulated Learning while boys have lower. In addition, class XII students and students majoring in science seem to have higher Self-Regulated Learning. This research still has limitations. Further researchers can increase the number of research samples and can use qualitative methods in order to provide a more detailed picture. 
PENGARUH MOTIVASI BERJILBAB DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Ria Wiyatfi Linsiya; Erna Ipak Rahmawati
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v9i2.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasiberjilbab dengan psychological well being dan sejauh mana kontribusi aspekaspekmotivasi berjilbab yang mempengaruhi psychological well being padamahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.Penelitian ini melibatkan 84 mahasiswi dengan karakteristik, yaitu berjeniskelamin perempuan, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas MuhammadiyahJember yang masih aktif, berusia 18-40 tahun. Teknik pengambilan sampelmenggunakan teknik random sampling.Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala, yaituskala motivasi berjilbab yang terdiri dari 34 item (α = 0,867) dan skalapsychological well being yang terdiri dari 40 item (α = 0,902). Analisis datamenggunakan metode analisis regresi sederhana.Hasil pengujian hipotesis pertama terbukti, hasil analisis regresisederhana menunjukkan hasil = 0,349 dengan p= 0,002 (p 0.05) yangmenunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi berjilbab denganpsychological well being.Efektifitas regresi menunjukkan pengaruh motivasi berjilbab sebesar12,2% terhadap psychological well being, sedangkan 87,8 % dipengaruhi olehfaktor lain. Hasil pengujian hipotesis yang kedua kurang terbukti karenakontribusi tertinggi pada aspek motivasi berjilbab adalah ingin mempercantikdiri dengan prosentase sebesar 35,88%
Hubungan Kecenderungan Neurotik dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa yang Menyelesaikan Skripsi Ria Wiyatfi
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 18, No 1 (2022): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v18i1.7279

Abstract

The process of completing the thesis of bachelor faced by students often causes stress that affects their welfare which is called subjective well-being. One of the factors that influence the subjective well-being of individuals is the personality tendency factor. This study discusses the relationship between neurotic tendencies and subjective well-being. Participants in this study were students of the Faculty of Psychology, University of X who were working on a thesis. The type of research used in this research is correlational quantitative research between two variables using a neurotic tendency scale and a subjective well-being scale. The results of this study indicate that there is a relationship between neurotic tendencies and subjective well-being. The relationship between neurotic tendencies and subjective well-being showed a significant negative correlation (r = -0.221, p = 0.016). The lower the neurotic tendency, the higher the subjective well-being. The higher aspect of being owned by students in subjective well-being is affective evaluation, which is 41.5%.
Terapi Bermain Kelompok untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial pada Anak Disabilitas intelektual Ringan : Sebuah Studi Kasus Ria Wiyatfi Linsiya; Renalatama Kismawiyati
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 19, No 1 (2023): Insight : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v19i1.13556

Abstract

Children with intelectual dissability often experience obstacles in their social skills. This will affect the development of children, especially those related to relationships with other people which are feared to cause impacts such as loneliness and isolation. This study aims to  train childrens’s social skills with group play therapy. Group play therapy is predicted to improve children’s social skills because it involves group activities. The approach in the research used is a qualitative approach with a casestudy reasearch method with single subject. The data colletion process was carried out using interviews, observation and documentation. The subject in this study was a child with mild mental retardation. The results showed that group play therapy can improve social skills in children with mild mental retardation which involves interaction with peers and participation in playgroups.
HUBUNGAN ANTARA PET ATTACHMENT DAN HAPPINESS PADA PECINTA KUCING Nanda Putri Novianti; Istiqomah; Ria Wiyatfi Linsiya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 8 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v8i2.8590

Abstract

Masa dewasa awal merupakan periode perkembangan yang mencakup rentang usia 18 hingga 40 tahun, merupakan periode perkembangan penting di mana individu mulai menyesuaikan diri dengan pola kehidupan baru dan harapan sosial yang berubah. Pada tahap ini, dewasa awal dihadapkan pada tugas perkembangan, salah satunya adalah bergabung dengan kelompok atau komunitas yang sesuai dengan nilai-nilai dirinya, dengan menjadi bagian dari Komunitas Pecinta Kucing Jember (KPKJ). Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan membawa kepuasan, sukses, dan happiness, sebaliknya kegagalan dalam mengeksekusi tugas perkembangan mengakibatkan ketidakbahagiaan dan mengganggu perkembangan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pet attachment dan happiness pada dewasa awal yang memelihara kucing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, dan data dikumpulkan melalui kuesioner online menggunakan Google Form. Subjek penelitian terdiri dari 100 anggota KPKJ yang sesuai dengan perhitungan rumus Lemeshow. Instrumen yang digunakan adalah PERMA-Profiler (15 item, α = 0,9) dan LAPS (23 item, α = 0,93). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pet attachment dan happiness pada dewasa awal yang memelihara kucing, dengan nilai korelasi Pearson sebesar 0,247 dan nilai signifikansi sebesar 0,013 (<0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keterikatan individu dengan hewan peliharaannya, semakin tinggi pula tingkat happiness yang dirasakannya.
PENGARUH INTERNALIZATION AND SOCIAL PRESSURE OF APPEARANCE IDEALS TERHADAP BODY DISSATISFACTION PADA REMAJA PEREMPUAN Alfina Rizqyani; Panca Kursistin Handayani; Ria Wiyatfi Linsiya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 3 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i3.10408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengetahui bagaimana pengaruh antara internalization and social pressure of appearance ideals terhadap body dissatisfaction. Konsep Tripartite Influence Model menjelaskan bahwa orang tua, teman sebaya dan media massa menjadi penyebab utama dalam berkembangnya body dissatisfaction pada remaja. Hal ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung melalui dua proses, dimana salah satu prosesnya adalah melalui internalization of appearance ideals. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif korelasional, dengan sampel sejumlah 398 remaja perempuan yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Kabupaten Jember, dengan usia 18 – 21 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan dikumpulkan melalui media Google Formulir. Alat ukur yang digunakan adalah BSQ-34 (34 item, α = 0.974) dan SATAQ-4 (22 item, α = 0.926). Model regresi variabel internalisasi dan tekanan menunjukkan nilai F sebesar 179.976 dan 141.336 dengan signifikansi sebesar 0.000a < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa internalization of appearance ideals dan social pressure memiliki pengaruh yang signifikan terhadap body dissatisfaction. Nilai R Square menunjukkan pengaruh yang diberikan internalization of appearance ideals terhadap body dissatisfaction sebesar 0.477 sedangkan social pressure sebesar 0.518. Hal ini berarti bahwa internalization of appearance ideals memiliki pengaruh yang cukup kuat dan social pressure memperkuat internalisasi tersebut sehingga memunculkan body dissatisfaction. Pada penelitian selanjutnya disarankan memperluas rentang usia dari remaja awal hingga remaja akhir dan menyertakan BMI untuk melihat perbedaan body dissatisfaction yang dialami remaja serta membandingkan tekanan dari agen sosial mana yang lebih dominan dalam membentuk internalisasi penampilan ideal.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP SUCCESSFUL AGING LANSIA YANG AKTIF Yunita Resa Ulandari; Festa Yumpi Rahmanawati; Ria Wiyatfi Linsiya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 11 No. 1 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v11i1.11587

Abstract

Lanjut usia merupakan periode yang ditandai dengan menurunnya fungsi-fungsi fisik dan psikis. Sebagai upaya dalam mengatasi kondisi ini lansia perlu melakukan proses adaptasi sebagai upaya untuk tetap berdaya dimasa tua untuk mencapai successful aging. Salah satu faktor utama yang menjadi penunjang tercapainya kondisi successful aging ini adalah dukungan sosial khususnya dari keluarga. Penelitian lain terkait dengan dukungan sosial dan successful aging telah diteliti sebelumnya, namun penelitian ini lebih berfokus pada lansia yang aktif mengikuti kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dukungan sosial keluarga terhadap successful aging lansia yang masih aktif dalam kelompok masyarakat. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 lansia berusia 60 tahun keatas dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah Skala Successful aging dengan reliabilitas 0,753 dan The Social Provision Scale dengan reliabilitas 0,823 untuk mengukur dukungan sosial yang dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap successful aging dengan taraf signifikansi .000 (p<0.05) dan nilai dari R Square sebesar 0,214 yang menunjukkan bahwa sekitar 21,4% successful aging dipengaruhi oleh dukungan sosial dan sisanya yaitu 78,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil ini menunjukkan bahwa dukungan sosial keluarga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pencapaian successful aging. Intansi terkait dapat meyusun program-program pendampingan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada lansia melalui kegiatan sosialisasi.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA INDIVIDU PENYANDANG DISABILITAS Riska Noviani; Festa Yumpi Rahmanawati; Ria Wiyatfi Linsiya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 11 No. 1 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v11i1.11616

Abstract

Penyandang disabilitas adalah individu dengan kelainan tubuh yang dapat menghambat fungsi dan kesejahteraan sosialnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah dukungan sosial orang tua. Dukungan sosial yang diterima oleh penyandang disabilitas yang tinggal di asrama dapat berbentuk perhatian, komunikasi dan material. Dimana dukungan tersebut tetap berperan penting meskipun tidak tinggal bersama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial orang tua dan kualitas hidup penyandang disabilitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti menggunakan sampel jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden individu penyandang disabilitas yang tinggal di asrama. Instrumen yang digunakan menggunakan Skala Kualitas Hidup dari WHOQOL-Breff (α=0.925) dan Dukungan Sosial (α=0.932) Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan kualitas hidup (r=0.607, p<0.05). Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh individu dengan disabilitas, semakin baik kualitas hidup mereka. Berdasarkan analisis deskriptif sebanyak 62% responden memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi, dan 59% memiliki kualitas hidup yang tinggi.
PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP KECEMASAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Deni Setiawan; Panca Kursistin Handayani; Ria Wiyatfi Linsiya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 11 No. 1 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v11i1.11659

Abstract

Transisi ke universitas merupakan fase penuh tantangan, terutama dalam adaptasi sosial. Peralihan ini dapat memicu kecemasan sosial, karena mahasiswa baru berusaha untuk diterima oleh teman sebaya dan membangun hubungan sosial yang mendukung. Namun, keraguan terhadap penyesuaikan diri di lingkungan baru dapat muncul, yang berkaitan dengan tingkat harga diri seseorang. Harga diri adalah sikap individu terhadap dirinya sendiri, yang bisa bersifat positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh harga diri terhadap kecemasan sosial pada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Jember. Pendekatan ini adalah kuantitatif dengan populasi 1.451 mahasiswa baru. Sampel penelitian berjumlah 314 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dengan reliabilitas (0,807) dan Social Anxiety Scale for Adolescents (SASA) dengan reliabilitas (0,922). Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri berpengaruh signifikan terhadap kecemasan sosial dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Implikasi yang dapat diberikan oleh lingkungan kampus dengan menciptakan suasana yang inklusif dan mendukung.