Ayunda Riska Puspita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pilihan Bahasa pada Konten Youtube Noona Rosa: Kajian Sosiolinguistik Leylil Nikmatur Rofiah; Arinda Lintang Ayu Sekar; Yudha Dwi Purwanti; Ayunda Riska Puspita
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 4 (2025): Agustus : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i4.2007

Abstract

This study aims to analyze the phenomenon of code-switching and code-mixing in YouTube content by Noona Rosa as a linguistic practice in a multilingual digital context. Using a descriptive qualitative approach, data were collected from several of Noona Rosa's uploaded videos and analyzed in terms of form, function, and influencing factors in the use of Indonesian and Korean code variation. The findings reveal that code-switching is employed to express emotions, reinforce cultural identity, and build rapport with bilingual audiences. Meanwhile, code-mixing commonly appears in the insertion of Korean cultural terms into Indonesian sentence structures, serving as a communicative strategy of identity and cultural meaning preservation. The influencing factors include social context, speaker identity, discussion topics, and emotional expression. These findings contribute significantly to sociolinguistic studies and highlight how digital media serves as a platform for multicultural identity expression.
Penggunaan Bahasa Gaul dalam Komunikasi Digital pada Konten Tiktok Nathalie Tresya Avida Alfi Atuzzahro; Dinar Thahira Handatika; Ayunda Riska Puspita
BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan Vol. 3 No. 2 (2025): BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/blaze.v3i2.2737

Abstract

This study aims to examine in depth the use of slang in digital communication by TikTok Gen Z content creator, Nathalie Tresya. Slang as a form of language variation reflects social dynamics, generational identity, and popular culture trends that develop in the digital space. This study uses a qualitative descriptive approach with a non-participatory observation method. Data were collected from a number of TikTok videos uploaded by Nathalie Tresya, focusing on verbal and textual speech containing slang elements. Analysis was conducted to identify the form, function, and context of slang use in the content studied. The results of the study show that Nathalie Tresya uses various forms of slang such as abbreviations, puns, foreign loanwords, and code mixing between Indonesian and English. This language is used as a communication strategy to build closeness with the audience, display identity as part of Gen Z, and increase the appeal of content on the TikTok platform. These findings confirm that social media, especially TikTok, is a medium that actively encourages the birth of new language forms that are worthy of being studied in the context of digital sociolinguistics.
IDENTITAS DAN BAHASA DI PONDOK PESANTREN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Mukhamad Miftakhudin Wildani; Farida Yufarlina Rosita; Ayunda Riska Puspita
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/vokatif.v2i2.3115

Abstract

Penelitian ini mengkaji variasi bahasa dan penggunaan sapaan dalam interaksi sosial di lingkungan Pondok Pesantren, dengan fokus pada cara-cara berbahasa yang mencerminkan nilai-nilai sosial, kesantunan, dan hierarki. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode simak, dengar, dan catat. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif di mana peneliti mengamati interaksi antar santri, ustaz, dan pengasuh dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi bahasa dalam bentuk penggunaan tingkat tutur bahasa Jawa (ngoko dan krama alus) serta sapaan yang memiliki muatan sosial dan religius. Misalnya, sapaan “Bu Nyai” dan “Umi” digunakan untuk menyapa pengasuh wanita, sementara “Gus” dan “Kang” digunakan untuk menyapa pengasuh atau senior pria. Selain itu, terdapat pula penggunaan istilah khas pesantren seperti “ngaos”,“storan hafalan”,"ngaji binadhor" juga muncul sebagai bentuk pembelajaran mengaji langsung dengan membaca Al-Qur'an di hadapan guru, yang menunjukkan kedekatan antara pengajar dan santri dalam proses pembelajaran. Variasi bahasa ini tidak hanya mencerminkan kedekatan atau jarak sosial, tetapi juga menegaskan norma kesantunan dan hubungan hierarkis dalam komunitas pesantren. asil penelitian ini berguna bagi peneliti, pendidik, dan pemerhati bahasa untuk memahami dinamika interaksi sosial dan peran bahasa dalam membentuk tata hubungan sosial yang harmonis dan beradab dalam lingkungan pendidikan pesantren.