Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Little Pharmacist Training and Healthy Nutritious Food Education for Elementary Students in Kemanisan Village Mursyid, Abdillah; Insani, Nurul; Chairani, Farahdina; Sari, Dwinda; Hakim, Imam Lukmanul; Zuniawati, Lilis; Jayanto, Faruk; Skania, Pratiwi Cahya; Haiti, Fajar Alam
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.3294

Abstract

WHO in its program, namely the Global School Health Initiative seeks to mobilize and strengthen health promotion and education activities in young children. One of the health education programs that could be held in elementary schools is the training of young pharmacists. Little Pharmacist, commonly abbreviated as Apocil, is an idea to introduce the role of the pharmacist profession more clearly from an early age. It is hoped that the presence of this little pharmacist in the future will increase elementary school students' awareness of medication and introduce the pharmacist profession to students and the community.  Student and community knowledge regarding health and medicine is still limited. Medications have an important role in maintaining health, therefore it should be used correctly in order to provide optimal clinical benefits. The purpose of this community service is to train little pharmacists in an effort to use the right medicine and educate healthy, nutritious food for elementary school students in Kemanisan Village. The method used was the Active Individual Learning Method (CBIA), the practice of making powder medicine, and it was evaluated by carrying out DAGUSIBU (get, use, store, and dispose of) mini-games. The media used in this activity are banners, mortar and stamper, and parchment paper. From the results of the activities was found that the students had known the pharmacist role and understood DAGUSIBU as well as education on healthy nutritious food with good results using mini-games. In summary, it can be concluded that the provision of education can increase the knowledge of elementary school students in the village of Kemanisan.
Analisis Pengaruh Faktor Sosiodemografi Pada Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Apoteker di Apotek Kabupaten Pandeglang Noviyanto, Fajrin; Haiti, Fajar Alam; Stiani, Sofy Nurmay; Suryoputri, Masita Wulandari
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 2 (2024): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i2.20744

Abstract

Para peneliti mulai mempelajari bagaimana orang melihat apoteker secara umum, menurut mereka apa yang dilakukan apoteker, dan apa yang mereka antisipasi dari layanan farmasi dan untuk memberikan gambaran tentang aspek sosial ekonomi dan demografi yang mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap Kabupaten Pandeglang. Ini adalah penelitian observasional yang menggunakan metodologi kuantitatif dengan fokus pada angka. Kabupaten Pandeglang akan memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.272.687 jiwa pada tahun 2021, menurut metode random sampling dan stratified random sampling. Ada 110 total peserta dalam jajak pendapat. Berdasarkan hasil temuan, warga Kabupaten Pandeglang memiliki kesan yang baik (86,4 persen) terhadap kontribusi apoteker dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Pandeglang (82,6%) memiliki kesan yang baik terhadap apoteker, bahkan sebagian besar (83,3%) memiliki harapan yang tinggi terhadap pelayanan kefarmasian yang akan mereka dapatkan dari apotek lokal. Pandangan masyarakat terhadap kontribusi apoteker terhadap pelayanan kefarmasian berkorelasi dengan karakteristik sosial ekonomi meliputi usia dan pendapatan (p(0,05)). Nilai P (lebih besar dari a(0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara variabel sosiodemografi dengan pandangan masyarakat Kabupaten Pandeglang terhadap kontribusi apoteker terhadap pelayanan kefarmasian.