Falha Himatul Aliyah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Peran Mekanisme Pasar dalam Penentuan Kebijakan Ekonomi Modern Menurut Pemikiran Ibnu Taimiyah Suci Rahmawati; Ilone Virginia Oktavian; Falha Himatul Aliyah; Lina Marlina
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 4 (2025): April
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i4.4294

Abstract

Penelitian ini membahas mekanisme pasar dalam penentuan kebijakan ekonomi modern dari perspektif Ibnu Taimiyah, yang menyoroti bahwa mekanisme pasar yang tidak adil bertentangan dengan prinsip keadilan dan kesejahteraan dalam ekonomi Islam. Mekanisme pasar harus berfungsi secara optimal untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis Peran Mekanisme Pasar dalam penentuan kebijakan ekonomi modern dan menilai kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam menurut Ibnu Taimiyah. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis kualitatif terhadap literatur yang relevan, termasuk pemikiran Ibnu Taimiyah mengenai mekanisme pasar, serta kasus permasalahan seperti praktik mekanisme pasar yang tidak secara optimal mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. ketidakadilan untuk mengevaluasi dan membandingkan penentuan kebijakan ekonomi pada saat dulu dan modern. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pasar sering adanya unsur ketidakadilan dalam harga melalui harga tambahan yang dikenakan dan tidak sesuai, yang bertentangan dengan prinsip keadilan dan transparansi dalam ekonomi Islam. Mekanisme pasar yang tidak adil ini dapat merugikan pihak tertentu dan tidak sejalan dengan nilai-nilai syariah yang dianjurkan oleh Ibnu Taimiyah.  
Pengaruh Modifikasi Syariah terhadap Kerangka Risiko, Return pada Investasi Syariah (Studi Kasus Portofolio Saham Syariah Indonesia) Eva Dwi Suciati; Falha Himatul Aliyah; Syera Syaffina; Joni
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 2 No. 5 (2025): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jemb.v2i5.4512

Abstract

Investasi syariah semakin diminati sebagai alternatif investasi yang mengedepankan prinsip-prinsip hukum Islam sekaligus memberikan return yang kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modifikasi syariah terhadap kerangka risiko dan return pada portofolio saham syariah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan data sekunder harga saham syariah dan indeks saham syariah periode 2015-2024 dengan analisis kuantitatif berupa pengukuran volatilitas, beta, return rata-rata, dan Sharpe ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi syariah mampu mengurangi risiko sistematis dan risiko reputasi tanpa mengorbankan potensi return secara signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa investasi syariah yang dimodifikasi secara tepat dapat memberikan keseimbangan optimal antara risiko dan return, sekaligus memenuhi kepatuhan syariah. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan strategi pengelolaan risiko yang lebih inovatif untuk meningkatkan kinerja investasi syariah di masa depan.
“Dinamika Tantangan Fashion Muslim dan Modest Wear Dalam Mendorong Indonesia Sebagai Pusat Modest Fashion Halal Dunia” Dina Ainul Latifah; Pipit; Falha Himatul Aliyah; Lina Marlina
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 3 No. 2 (2025): In Press
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jemb.v3i2.5938

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri modest fashion halal dunia, didukung oleh populasi Muslim terbesar, kekayaan budaya, serta pertumbuhan industri kreatif yang signifikan. Industri halal fashion merupakan bagian dari ekonomi halal yang berlandaskan prinsip syariah, tidak hanya menekankan aspek kesopanan berpakaian, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan, kehalalan bahan, dan etika produksi. Fashion Muslim dan modest wear di Indonesia berkembang pesat seiring meningkatnya kesadaran berbusana syar’i di kalangan masyarakat urban. Namun, pengembangan industri ini masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti minimnya sertifikasi halal untuk produk fashion, ketergantungan bahan baku impor, dan lemahnya daya saing brand lokal dibandingkan produk internasional. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi komprehensif yang mencakup penguatan sertifikasi halal di sektor fashion, pembangunan ekosistem bahan baku lokal yang mandiri, peningkatan kualitas dan branding produk, serta pemanfaatan teknologi digital dan promosi global. Dukungan pemerintah, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan budaya lokal sebagai nilai tambah dapat menjadi kunci sukses. Dengan strategi yang tepat dan sinergi semua pihak, Indonesia berpeluang besar menjadi pemimpin global dalam industri modest fashion halal yang berkualitas, inovatif, dan berkelanjutan.
Analisis Kesesuaian Prinsip Ta’awun dan Tabarru Dengan Sistem Pengelolaan Risiko Sharing Of Risk Dalam Asuransi Syari’ah Naila Alya Fadila Hilman; Falha Himatul Aliyah; Mutiara Ramadhani; Joni
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i1.5919

Abstract

Abstract The development of Islamic financial institutions is growing rapidly in line with the increasing public demand for financial protection systems that are in accordance with Islamic principles. One such form is Islamic insurance, which serves as an alternative to conventional insurance, which is often considered to contain elements of gharar (uncertainty), riba (usury), and maisir (speculation). This paper aims to examine the concept of risk sharing in Islamic insurance and compare it with the concept of risk transfer in conventional insurance. The research method used is a qualitative approach through library research by analyzing relevant literature, scientific journals, and regulations. The results of the study show that the concept of risk sharing in Islamic insurance is based on the principles of ta'awun (mutual assistance) and tabarru' (voluntary donation), in which participants collectively help each other in facing risks. This concept creates a system that is more fair, transparent, and socially just, as well as strengthening the values of solidarity and trust among participants. Meanwhile, the transfer of risk system in conventional insurance tends to cause contractual imbalances and potentially violates sharia principles. Thus, risk sharing can be viewed as a risk management model that is not only in line with Islamic values but also strengthens the social and economic sustainability of Islamic insurance participants. Keywords: Sharia Insurance, Sharing of Risk, Tabarru, Ta’awun, Transfer of Risk Abstrak Perkembangan lembaga keuangan syariah semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sistem perlindungan finansial yang sesuai dengan prinsip Islam. Salah satu bentuknya adalah asuransi syariah, yang hadir sebagai alternatif dari asuransi konvensional yang sering dianggap mengandung unsur gharar (ketidakpastian), riba, dan maisir (spekulasi). Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji konsep sharing of risk (berbagi risiko) dalam asuransi syariah serta membandingkannya dengan konsep transfer of risk pada asuransi konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan (library research) dengan menganalisis literatur, jurnal ilmiah, serta peraturan yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa konsep sharing of risk dalam asuransi syariah berlandaskan pada prinsip ta’awun (tolong-menolong) dan akad tabarru’ (hibah sukarela), di mana peserta secara kolektif saling membantu dalam menghadapi risiko. Konsep ini menciptakan sistem yang lebih adil, transparan, dan berkeadilan sosial, serta memperkuat nilai solidaritas dan kepercayaan antar peserta. Sementara itu, sistem transfer of risk pada asuransi konvensional cenderung menimbulkan ketidakseimbangan akad dan berpotensi melanggar prinsip syariah. Dengan demikian, sharing of risk dapat dipandang sebagai model pengelolaan risiko yang tidak hanya sesuai dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga memperkuat keberlanjutan sosial dan ekonomi peserta asuransi syariah. Kata kunci: Asuransi Syariah, Sharing of Risk, Tabarru, Ta’awun, Transfer of Risk