Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal di Kabupaten Bandung Leni Nurani; Agus Mulyanto; Hidayat; Deden Deni Mahendra; Ujang Tohiodin
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i2.4861

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari transformasi pendidikan nasional yang menekankan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada anak. Di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), implementasi kurikulum ini menghadapi berbagai tantangan, terutama pada satuan pendidikan nonformal yang masih mengalami keterbatasan dalam pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dasarnya. Kondisi ini menjadi alasan penting untuk mengevaluasi sejauh mana Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket tertutup dan terbuka yang disebarkan secara daring menggunakan Google Form. Sebanyak 152 satuan PAUD nonformal dari 31 kecamatan menjadi responden penelitian. Data yang diperoleh dianalisis untuk menilai tingkat keterlaksanaan implementasi kurikulum berdasarkan indikator perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa aspek perencanaan berada dalam kategori baik (rata-rata skor 71,39), pelaksanaan dalam kategori cukup (66,15), dan evaluasi juga cukup baik (67,74). Meski begitu, ditemukan bahwa banyak guru masih mengandalkan perangkat ajar lama dan mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek dan penilaian autentik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD nonformal Kabupaten Bandung belum sepenuhnya optimal. Tantangan utama meliputi keterbatasan pemahaman terhadap filosofi kurikulum, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya dukungan orang tua dan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, pendampingan dari dinas pendidikan, serta peningkatan literasi kurikulum agar Kurikulum Merdeka dapat dijalankan secara maksimal di tingkat satuan pendidikan anak usia dini.
Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal di Kabupaten Bandung Leni Nurani; Agus Mulyanto; Hidayat; Deden Deni Mahendra; Ujang Tohiodin
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i2.4861

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari transformasi pendidikan nasional yang menekankan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada anak. Di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), implementasi kurikulum ini menghadapi berbagai tantangan, terutama pada satuan pendidikan nonformal yang masih mengalami keterbatasan dalam pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dasarnya. Kondisi ini menjadi alasan penting untuk mengevaluasi sejauh mana Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket tertutup dan terbuka yang disebarkan secara daring menggunakan Google Form. Sebanyak 152 satuan PAUD nonformal dari 31 kecamatan menjadi responden penelitian. Data yang diperoleh dianalisis untuk menilai tingkat keterlaksanaan implementasi kurikulum berdasarkan indikator perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa aspek perencanaan berada dalam kategori baik (rata-rata skor 71,39), pelaksanaan dalam kategori cukup (66,15), dan evaluasi juga cukup baik (67,74). Meski begitu, ditemukan bahwa banyak guru masih mengandalkan perangkat ajar lama dan mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek dan penilaian autentik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD nonformal Kabupaten Bandung belum sepenuhnya optimal. Tantangan utama meliputi keterbatasan pemahaman terhadap filosofi kurikulum, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya dukungan orang tua dan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, pendampingan dari dinas pendidikan, serta peningkatan literasi kurikulum agar Kurikulum Merdeka dapat dijalankan secara maksimal di tingkat satuan pendidikan anak usia dini.
Integrasi Pendidikan Karakter dengan Kurikulum Merdeka: Strategi Mengatasi Tantangan Bullying di Sekolah Asep Khairul Faizin; Chika Ghianistika; Meilia Prehartanti; Sujono; Deden Deni Mahendra
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 3 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i3.5898

Abstract

The increasingly dynamic development of education raises various challenges, one of which is the problem of bullying in schools. Character education is a solution that is considered effective for overcoming this problem, especially if it is integrated into the Independent Curriculum. This research aims to analyze the effect of integrating character education in the Merdeka Curriculum on reducing bullying cases at SDIT Kasih Ibu. This research uses a quantitative design with a quasi-experimental approach, where data is collected through observation, interviews and surveys with students and teachers. The data analysis techniques used are descriptive and inferential statistics to measure changes that occur before and after implementing the character education program. The research results show that the integration of character education has succeeded in reducing the number of bullying in the school from 20% to 5%, especially physical and verbal bullying. The implication of this research is the importance of implementing character education systematically in the school curriculum to create a safer learning environment and support students' social-emotional development. Apart from that, increasing teacher capacity in implementing character education needs attention so that the success of this program can be maintained. This research contributes to the development of educational policies that are more holistic and have a positive impact on the school environment.