Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Guru Terhadap Motivasi Belajar Anak Berkebutuhan Khusus Shafiana Azra; Sri Nurhayati Selian
CARONG: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2025): APRIL: Sosial Studies
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/n3107619

Abstract

This study discusses in depth the role of teachers in increasing the learning motivation of children with special needs who face various limitations, both physically, intellectually, and emotionally. Low learning motivation in these children is a major problem that can affect the learning process and academic results achieved. The main objective of this study is to determine the extent to which the role of teachers can influence, guide, and arouse children's enthusiasm for learning through an appropriate, humanistic, and individual-oriented approach. This study uses a descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of direct observation, in-depth interviews with teachers, and documentation of various learning activities carried out. The subjects in this study were teachers who teach children with special needs at the Bukesra Foundation, an educational institution that specifically handles children with special needs. The results of the study show that teachers not only act as educators, but also as guides, facilitators, and motivators who are able to adjust teaching strategies according to the characteristics and needs of each child. These strategies include an individual approach, educational play methods, giving awards as a form of positive reinforcement, and creating a safe, fun, and empathetic learning atmosphere. This study concluded that active teacher involvement, combined with an empathetic and personal approach, had a significant impact on increasing the overall motivation and learning participation of children with special needs.
Makna Penggunaan Make-Up Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Wanita Syifa Nabila; Sri Nurhayati Selian
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i1.6073

Abstract

Penampilan menjadi faktor yang memengaruhi rasa percaya diri seseorang, salah satu cara yang banyak digunakan wanita untuk meningkatkan penampilan adalah dengan penggunaan makeup. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam makna penggunaan make-up terhadap kepercayaan diri pada wanita. Dalam kehidupan modern, make-up tidak hanya berfungsi sebagai alat kosmetik, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup serta sarana ekspresi diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, yang berfokus pada pengalaman subjektif individu. Subjek penelitian berjumlah 3  orang wanita berusia 16–18 tahun yang merupakan anggota Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh dan aktif menggunakan make-up dalam kegiatan sehari-hari maupun pertunjukan seni. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa make-up memiliki dua makna utama bagi para partisipan, yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri dan sebagai bentuk ekspresi identitas diri. Namun, kepercayaan diri yang diperoleh cenderung bersifat sementara apabila terlalu bergantung pada penampilan fisik. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan make-up dapat memberikan dampak positif terhadap kepercayaan diri apabila disertai dengan kesadaran diri dan penerimaan diri yang sehat. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis bagi kajian psikologi sosial dan praktis bagi upaya peningkatan kesehatan mental perempuan, khususnya dalam memahami konsep kepercayaan diri secara lebih seimbang.
Makna Dukungan Sosial Bagi Mahasiswa Yang Mengalami Masalah Kesehatan Mental Putri Rheisya Dwitami; Sri Nurhayati Selian
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 6 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/g6fw8636

Abstract

Latar belakang penelitian ini berangkat dari meningkatnya kasus stres, kecemasan, dan depresi pada mahasiswa yang disebabkan oleh tekanan akademik, sosial, maupun pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam makna dukungan sosial bagi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi. Untuk memahami fenomena tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis yang menekan pengalaman subjektif individu dalam memaknai dukungan sosial yang mereka terima. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 3 siswa yang mengalami tekanan psikologis, kemudian dianalisis secara tematik untuk menemukan esensi pengalaman mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dimaknai sebagai bentuk kepedulian, empati, dan penerimaan dari orang-orang terdekat yang memberikan rasa aman, nyaman, dan kepercayaan diri bagi peserta didik. Dukungan sosial tidak hanya dipahami sebagai bantuan fisik atau materi, tetapi juga sebagai kehadiran emosional yang membantu siswa merasa tidak sendirian dan mampu bangkit dari kesulitan. Bentuk dukungan yang ditemukan meliputi dukungan emosional, nasional, instrumental, penghargaan, dan spiritual, dengan sumber utama berasal dari keluarga, teman sebaya, dosen, serta lingkungan kampus. Dukungan sosial berfungsi sebagai pelindung terhadap stres (buffering effect), memperkuat resiliensi, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi institusi pendidikan dalam mengembangkan strategi pendampingan yang empatik, humanis, dan berorientasi pada kesehatan mental siswa secara berkelanjutan.
Dinamika Kontrol Diri pada Remaja yang Mengalami Kecanduan Media Sosial Nazariskina Nazariskina; Sri Nurhayati Selian
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i5.6844

Abstract

Latar belakang penelitian didasari oleh maraknya penggunaan media sosial di kalangan remaja yang berdampak pada lemahnya kemampuan pengendalian diri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika kontrol diri pada remaja yang mengalami kecanduan media sosial. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 3 remaja berusia 18 tahun di Gampong Tegu Darussalam, Banda Aceh, yang aktif menggunakan media sosial lebih dari 5 jam per hari. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja mengalami ketergantungan emosional terhadap media sosial, upaya pengendalian diri yang tidak konsisten, serta pengaruh kuat lingkungan sosial terhadap perilaku digital mereka. Faktor internal seperti emosi dan kesadaran diri, serta faktor eksternal seperti tekanan teman sebaya dan dukungan keluarga, turut menentukan stabilitas kontrol diri. Penelitian ini menegaskan bahwa dinamika kontrol diri bersifat fluktuatif namun dapat diperkuat melalui kesadaran pribadi dan lingkungan sosial yang positif.
Society's View of Children with Special Needs Disabilities: Between Empathy and Stereotypes Ramadhini, Shanaz; Sri Nurhayati Selian
Journal of Insan Mulia Education Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Insan Mulia Education
Publisher : Yayasan Insan Mulia Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59923/joinme.v3i1.401

Abstract

Children who experience abnormalities or disabilities in their physical condition, namely damage to the muscular, bone, and joint systems caused by disease, accidents, congenital, and brain damage are called children with disabilities. The purpose of collecting this data is to obtain the views of the community in the form of empathy and stereotypes directed at children with disabilities. This research method uses a qualitative research method. By using data collection techniques obtained from observation, interviews, and documentation, then analyzed to understand issues related to the community's views on children with special needs (physical disabilities). The subjects of this study focused on the surrounding community, namely, among others, the surrounding community and teachers at Special School. Based on the research that has been conducted, there are two results obtained regarding the community's views on children with special needs with disabilities. First, the community views that children with disabilities have problems in carrying out learning activities. In fact, children with disabilities do not have obstacles in carrying out learning activities. Second, the community has various stigmas towards children with disabilities, the stigma about children with disabilities in the form of empathy must be given correctly without looking down on children with disabilities. At first, the public's view of children with disabilities was a negative or stereotypical view, but this view slowly changed into a positive view along with the development of the times. Thus, it is hoped that the public's view of children with disabilities will be better, provide appropriate empathy and not be dominated by excessive stereotypes in society.
Strategi Coping Mahasiswa dalam Menghadapi Toxic Relationship di Lingkungan Pertemanan Zahratus Syifa; Sri Nurhayati Selian
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i1.6095

Abstract

Toxic relationship merupakan bentuk hubungan sosial yang tidak sehat, yang dapat menimbulkan tekanan emosional, stres psikologis, dan konflik interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi coping yang digunakan mahasiswa dalam menghadapi toxic relationship di lingkungan pertemanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk menggali pengalaman subjektif mahasiswa secara mendalam. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang mahasiswa berusia 18–21 tahun yang memiliki pengalaman langsung dalam menjalani hubungan pertemanan yang tidak sehat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi non-partisipatif untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai dinamika hubungan dan strategi penyesuaian diri yang digunakan masing-masing subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menerapkan dua bentuk utama strategi coping dalam menghadapi toxic relationship, yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping. Strategi emotion-focused coping meliputi perilaku seperti diam, menjauh, dan menenangkan diri, sedangkan problem-focused coping diwujudkan melalui upaya mengatur batasan diri serta mencari dukungan sosial. Pemilihan strategi coping dipengaruhi oleh kepribadian, pengalaman sebelumnya, dan dukungan sosial yang diperoleh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan program konseling yang berfokus pada peningkatan kemampuan coping adaptif untuk membantu mahasiswa mengelola hubungan sosial yang tidak sehat secara lebih efektif.