Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Peluang Dan Tantangan Terkini Pharmacist Dengan Distruksi di Industri Farmasi Fendy Prasetyawan; Mujtahid Bin Abd Kadir; Nur Fahma Laili; Prayoga Fery Yuniarto; Datin An Nisa Sukmawati; Arifani Siswidiasari; Neni Probosiwi; Tsamrotul Ilmi; Elsa Mahardika Putri; Yuneka Saristiana; Okky Intan Mawarni; Winartiana; Nimas Ayu Rahardini; Anis Akhwan Dhafin
Khidmah Nusantara Vol. 1 No. 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : CV.RIZANIA MEDIA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69533/ghy9th25

Abstract

Tingkat pengangguran yang meningkat setiap tahunnya membuat masyarakat mencari sumber informasi dengan tujuan memperoleh dan mendapatkan lapangan pekerjaan, yang dapat dicapai dengan menempuh pendidikan perguruan tinggi. Jurusan farmasi merupakan jurusan yang banyak diminati karena memiliki prospek yang biak kedepannya dan salah satu jurusan populer. Seorang farmasis dapat bekerja disektor industri, indonesia memiliki sebanyak 230 industri farmasi. Dengan jumlah industri yang banyak sehingga industri farmasi membutuhkan banyak tenaga kerja, terutama tenaga farmasi yang profesional. Selain peluang kerja di indsutri farmasi namun di era industri 4.0 ini tantangan yang dihadapi semakin besar, sehingga farmasis harus meningkatkan pengetahuan untuk mengimbangi teknologi yang terus maju. Oleh karena itu diperukan pengetahuan untuk meningkat wawasan terkait indutri farmasi.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendorong mahasiswa farmasi agar dapat bekerja di industri farmasi dan memberikan gambaran tentang industri farmasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di gedung AULA FIK Universitas Kadiri hari sabtu, 20 April 2024. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta antusias mengikuti acara, terlihat dari keikutsertaan mereka dalam mengikuti acara dari awal hingga akhir dan mengajukan pertanyaan selama sesi kuliah pakar berlangsung.Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai berpotensi membantu menginspirasi, mendorong dan informasi bagi mahasiswa farmasi untuk berkarir di industri farmasi.
Patterns of Antihypertensive Therapy in Hospitalized Hypertensive Patients at X Hospital Kediri Anis Akhwan Dhafin; Elsa Mahardika Putri; Okky Intan Mawarni; Evi Nurul Hidayati; Maharani Dwi Pratiwi; Winartiana; Herman; Fendy Prasetyawan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 4 No 3 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v4i3.231

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi tinggi dan menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Terapi farmakologis menggunakan obat antihipertensi harus dilakukan secara rasional agar efektif mencapai target tekanan darah serta mencegah komplikasi. Tujuan: Mengetahui pola dan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD Daha Husada Kota Kediri tahun 2024. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional menggunakan data rekam medis pasien hipertensi periode Januari–Desember 2024. Sampel dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi pasien hipertensi yang mendapat terapi antihipertensi tunggal maupun kombinasi. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat distribusi penggunaan obat. Hasil: Dari 103 pasien yang memenuhi kriteria, mayoritas berjenis kelamin perempuan (62,14%) dengan kelompok usia terbanyak 56–65 tahun (47,57%). Lama rawat inap terbanyak adalah 3 hari (64,08%). Variasi terapi meliputi monoterapi (32,04%), kombinasi dua obat (49,51%), dan kombinasi tiga obat (18,45%). Obat terbanyak pada monoterapi adalah amlodipin (51,52%), sedangkan kombinasi terbanyak adalah amlodipin + candesartan (78,43%).Kesimpulan: Pola penggunaan obat antihipertensi di RSUD Daha Husada Kota Kediri menunjukkan dominasi terapi kombinasi, terutama ARB + CCB, sesuai dengan pedoman klinis nasional
Education on Prevention and Control of Hypertension and Diabetes Mellitus for Pattients at Primary Health Care Center at Primary Healtj Center: A Community Service Program Putri, Elsa Mahardika; Okky Intan Mawarni; Winartiana; Maharani Dwi Pratiwi; Evi Nurul Hiadayati
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i2.731

Abstract

Hypertension and diabetes mellitus are major non-communicable diseases (NCDs) that pose a serious health burden, particularly among the elderly. This community service activity aimed to increase knowledge and awareness regarding prevention and control of these diseases among outpatients at the Bandung Community Health Centre, Tulungagung Regency. The activity was conducted on July 11, 2025, involving 40 participants selected based on SIMPUSTA records indicating a history or risk of hypertension and diabetes mellitus. Participants hypertension and random blood glucose checks before receiving direct health education. The educational session was delivered using verbal explanations and leaflets, focusing on symptoms, complications, and disease management. Results showed that 15% of participants had hypertension and 30% had uncontrolled blood sugar. These findings align with national trends and highlight the importance of regular screening and targeted education. This program demonstrated that simple interventions in primary care settings can effectively promote early detection and Improve chronic disease management, especially when supported by interactive and community-based health promotion strategies. However, this program did not include quantitative evaluation of the educational intervention, which limits the ability to measure its direct impact on participants knowledge and behavior.
Education on Beyond Use Date (BUD) for Ear and Nasal Drops: Efforts to Increase Patient Awareness in Pharmacies with ENT Doctor Services Dhafin, Anis Akhwan; Elsa Mahardika Putri; Winartiana; Okki Intan Mawarni; Herman; Maharani Dwi Pritiwi
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i2.733

Abstract

The rational and safe use of medication is a critical concern in pharmaceutical practice. A key aspect often overlooked by patients is the Beyond Use Date (BUD), which indicates the time limit for using a medication after its primary packaging has been opened or the preparation compounded. This community service activity aimed to increase public awareness and understanding of BUD, especially regarding non-sterile ENT (ear, nose, and throat) medications. The program was conducted at Sriti Pharmacy in Kediri City on July 22, 2025, involving 26 outpatient participants. The educational method included personal counselling, interactive discussions, and leaflet distribution. Evaluation of the program's impact was performed qualitatively through direct observation and analysis of participant feedback during the sessions. Initial interactions revealed a universal lack of prior knowledge regarding BUD among participants, who frequently confused it with the Expiration Date (ED). Following the intervention, observations indicated a notable increase in participant awareness and engagement. Participants actively asked relevant questions, were able to verbally articulate the distinction between BUD and ED, and expressed a clear understanding of the risks and proper storage practices. These qualitative findings suggest that direct educational interventions in pharmacy settings are a valuable method for improving medication literacy. It is acknowledged that this activity has limitations, primarily the absence of quantitative measurement to formally assess the degree of knowledge improvement and a small sample size at a single location, which limits the generalizability of the findings.