Nyeri punggung bawah adalah kondisi yang ditandai oleh rasa nyeri, kekakuan otot, atau ketegangan pada area antara tulang rusuk bagian bawah hingga lipatan otot gluteus. Postur kerja yang tidak ergonomis, seperti duduk membungkuk atau bekerja dalam waktu yang lama, dapat memicu keluhan muskuloskeletal, termasuk nyeri punggung bawah akibat tekanan berlebih. Prevalensi nyeri punggung bawah diperkirakan sekitar 15- 45% setiap tahun, dengan sekitar 90% kasus disebabkan oleh postur tubuh yang salah saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara sikap duduk yang tidak ergonomis dengan prevalensi nyeri punggung bawah dan perubahan kurva lumbal, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor ergonomis yang berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah dan perubahan kurva lumbal pada operator alat berat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study, menggunakan instrumen Numeric Rating Scale (NRS), Flexicurve, dan Kuesioner Sikap Duduk berdasarkan metode REBA serta faktor risiko ergonomis menurut UCLA-LOSH dan WHO. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman, ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan kejadian nyeri punggung bawah (p=0,776 > 0,05). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan perubahan kurva lumbal (p=0,002 < 0,05). Hasil uji statistik Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan kejadian nyeri punggung bawah (p=0,776 > 0,05). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan perubahan kurva lumbal (p=0,000 < 0,05).