Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identification of the Suitability of Sea Cucumber Cultivation Locations on Saugi Island Using GIS Based on Physical and Chemical Parameters Rasul, Mat; Ramadhan, Faridun; Nurhaya, Nurhaya; Faizin, Syuura Annisa; Rahman, FathuL; Muslimah, Muslimah; Al-Adawiyah, Rabi'ah; Adam, Adam; Sunandar, Ikbal; Ibrahim, Siti Fadillah; Rahman, Ahmad Zaky; Baci, Muhammad Ihsan
JURNAL AKUAKULTURA Vol 9, No 1 (2025): JURNAL AKUAKULTURA UNIVERSITAS TEUKU UMAR
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/ja.v9i1.11211

Abstract

Indonesia holds significant potential for sea cucumber aquaculture due to its abundant natural resources. This study aims to map suitable sites for sea cucumber farming around Saugi Island by analyzing physical and chemical water parameters using Geographic Information Systems (GIS). Data were collected from 10 sampling stations through field surveys and analyzed using the weighted overlay method in ArcGIS 10.8. Parameters evaluated included temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, water clarity, and depth. Results indicate that the northern, southwestern, and eastern parts of Saugi Island are highly suitable for sea cucumber farming, while the northwestern, northeastern, and parts of the southeastern areas are less suitable. These findings provide a valuable reference for sustainable sea cucumber farming and can support local economic development.
Impact of Land Use on Urban Heat Island Phenomenon: A Spatial Analysis of Pare-pare City, South Sulawesi Nasrul, Nasrul; Maru, Rosmini; Rasul, Mat; Rifaldi.R, Rifaldi.R; Wahyuni, Rara Sri; Faizin, Syuura Annisa; Nuryadi, Nuryadi
Jambura Geoscience Review Vol 7, No 1 (2025): Jambura Geoscience Review (JGEOSREV)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jgeosrev.v7i1.27362

Abstract

Urban Heat Island is a phenomenon where surface temperatures are higher in urban areas than in rural areas. One of the cities that experienced this phenomenon was the city of Pare-pare, which was caused by the conversion of vegetation land into settlements due to rapid population growth. This study aims to determine the influence of land use on the Urban Heat Island phenomenon in Pare-pare City. The methods used include spatial analysis and descriptive analysis, secondary data collection in the study was obtained from the Indonesian Geospatial portal and Google Earth Engine and using ArcGis 10.8 software in conducting spatial analysis. The results of the analysis show that there are relationships such as Soreang, Ujung, West Bacukiki and also the north of Bacukiki District which experiences the Urban Heat Island phenomenon due to dense settlements and many road networks. Areas with land cover in the form of settlements and roads have higher surface temperatures than areas with high land cover in the form of vegetation such as the southeastern part of Bakkiki District. The impact of Urban Heat Island is that it causes a decrease in air quality and excessive energy use. The recommended mitigation is the implementation of environmentally friendly infrastructure such as greening around buildings, green roofs, and small parks. The results of this study can be used as useful information for the government in making sustainable spatial planning policies and to evaluate development to reduce the impact of Urban Heat Island.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Kepada Kelompok Wanita Tani Sebagai Upaya Pengendalian Hama di Desa Mallongi-longi Ramadhan, Nur Resky; B, Aquila Nurrahma; Annisa, Nur; Rasul, Mat; Fahira, Lulu; Faizin, Syuura Annisa; Husna, Riska Faiza
SMART: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): Oktober
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/smart.v5i2.77021

Abstract

Pertanian di Desa Mallongi-Longi menghadapi permasalahan serangan hama yang cukup tinggi sehingga menurunkan produktivitas pertanian. Mahalnya harga pestisida kimia semakin menyulitkan petani sehingga menuntut adanya alternatif. Pelatihan dilakukan oleh Mahasiswa KKM PMM UNM kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2025. Pestisida nabati diperkenalkan dengan memanfaatkan bahan alami seperti kulit bawang merah, kulit bawang putih, dan daun pepaya. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dengan ceramah dan pelatihan dengan demonstrasi secara langsung. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan, dengan pengetahuan peserta terkait pengertian, fungsi dan manfaat pestisida nabati masing-masing dari 30%, 56%, 49% meningkat menjadi 97%, 96% dan 95%. Begitu pula dari aspek keterampilan dalam pembuatan pestisida nabati dari 26% meningkat menjadi 96%. Peningkatan ini membuktikan efektivitas program pengabdian dalam membekali petani baik secara teori maupun praktik. Penerapan pestisida nabati diharapkan dapat mendukung pertanian berkelanjutan, mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia, serta mendorong pemanfaatan limbah di Desa Mallongi-longi
Penguatan Kapasitas Literasi Al-Qur’an Melalui Program Tahsin Berbasis Metode Talaqqi di Desa Mallongi-longi Mu'alimuddin, Ahmad Zubair; Rahmilah, Nurdia; Zaenab, Siti; Fitriadita, Fitriadita; Faizin, Syuura Annisa; Asia, Nur; R, Rifaldi; Fahira, Lulu; Inayah, Nurul; Rasul, Mat
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.805

Abstract

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam memiliki aturan bacaan yang harus diperhatikan sesuai tajwid, makhraj, dan tartil. Namun, kemampuan membaca Al-Qur’an masyarakat Muslim Indonesia, khususnya di Desa Mallongi-longi, masih belum mahir. Untuk itu, tim KKN PMM Universitas Negeri Makassar tahun 2025 melaksanakan program Tahsin dengan metode talaqqi, yaitu pembelajaran Al-Qur’an yang berhadapan langsung antara guru dan murid. Tujuan pengabdian ini ialah untuk meningkatkan kapasitas literasi Al-Qur’an masyarakat Desa Mallongi-longi. Program ini berlangsung dua bulan dengan peserta 35 santri anak-anak dan 8 ibu-ibu majelis taklim, melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tim pengabdi KKN PMM dalam hal ini bertugas sebagai guru pendamping dalam proses pembelajaran Al-Qur’an. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas bacaan Al-Qur’an. Pada santri, nilai rata-rata tartil naik dari 42 menjadi 60, makhraj dari 48 menjadi 58, tajwid dari 68 menjadi 75, dan kelancaran bacaan dari 71 menjadi 80. Sedangkan pada ibu-ibu majelis taklim, nilai tartil meningkat dari 38 menjadi 62, makhraj dari 25 menjadi 50, tajwid dari 25 menjadi 62, serta kelancaran dari 50 menjadi 75. Peningkatan ini menegaskan bahwa metode talaqqi efektif untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an, baik anak-anak maupun orang dewasa, sehingga dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang relevan dan berkelanjutan di masyarakat.