Penelitian ini mengkaji dinamika pengelolaan keuangan negara akibat kasus korupsi bantuan sosial covid19, dengan fokus pada kasus Juliari Batubara. Sejak akhir 2019, pandemi global telah melanda banyak negara, termasuk Indonesia, yang harus memotong sebagian besar anggaran mereka untuk mendukung sektor kesehatan, bantuan sosial, dan pemulihan ekonomi. Peluang penyalahgunaan wewenang dan korupsi di tingkat pemerintahan meningkat karena fokus anggaran yang besar ini. Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana pandemi mempengaruhi kinerja pengelolaan keuangan negara dan bagaimana korupsi dapat menghambat pencapaian tujuan anggaran negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan fiskal negara dalam hal alokasi, distribusi, dan stabilisasi dilaksanakan selama pandemi. Kerangka analisis yang digunakan mengacu pada teori anggaran negara dari Richard A. Musgrave, yang menjelaskan tiga fungsi utama anggaran negara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan analisis konten terhadap laporan keuangan negara dan studi kasus korupsi terkait pengelolaan dana covid19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun anggaran yang dialokasikan sangat besar, banyak praktik korupsi yang menghambat pelaksanaan fungsi anggaran, yang mengakibatkan kerugian negara sebesar ratusan miliar rupiah. Singkatnya, reformasi tata kelola, peningkatan transparansi, dan pengawasan yang lebih ketat di masa depan perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaran negara. This research examines the dynamics of state financial management due to the Covid-19 social assistance corruption case, with a focus on the Juliari Batubara case. Since the end of 2019, the global pandemic has hit many countries, including Indonesia, which has had to cut most of its budget to support the health sector, social assistance and economic recovery. The opportunity for abuse of power and corruption at the government level is greater because of this large budget focus. This research is important to understand how the pandemic affects the performance of state financial management and how corruption can hinder the achievement of APBN goals. This research aims to evaluate how state fiscal policies in terms of allocation, distribution and stabilization are implemented during the pandemic. The analytical framework used refers to Richard A. Musgrave's state budget theory which explains the three main functions of the state budget. The research approach used is descriptive qualitative with content analysis of state financial reports and corruption case studies related to the management of Covid-19 funds. The research results show that even though the allocated budget is very large, there are many corrupt practices that hinder the implementation of budget functions, causing state losses of up to hundreds of billions of rupiah. In short, governance reforms, increased transparency, and tighter supervision in the future need to be carried out to increase the effectiveness of state budget management.