Balukh, Semy Djulandy
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Logika Kritis dalam Pendidikan Agama Kristen: Membangun Iman yang Rasional di Era Digital Gulo, Rezeki Putra; Zai, Nikarni; Balukh, Semy Djulandy
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 6 No. 1 (2025): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v6i1.291

Abstract

This paper examines the integration of critical logic in Christian Religious Education (CRE) within the digital era, emphasizing the importance of developing a rational understanding of faith amidst the complexity of digital information. The research employs a qualitative approach using hermeneutic phenomenology, enabling an in-depth exploration of the meaning of critical logic integration within the CRE context through a systematic literature review. The primary issue addressed is the lack of a comprehensive approach that combines rational and spiritual aspects in religious education, particularly in responding to challenges in the digital era. The study’s novelty lies in the development of the innovative DIGITAL-CRITICAL model, integrating elements of critical logic, Christian values, and digital literacy through seven core components (Dialog, Interpretation, Geometry, Integration, Transformation, Analysis, and Logic) tailored to the CRE context. The findings show that this model effectively enhances students' analytical abilities, strengthens their spiritual foundations, and equips them with essential digital competencies to sustain a rational and relevant Christian faith in the modern era.Paper ini bertujuan untuk mengkaji integrasi logika kritis dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) di era digital, dengan menyoroti pentingnya pengembangan pemahaman iman yang rasional di tengah kompleksitas informasi digital. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi hermeneutik, memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap makna integrasi logika kritis dalam konteks PAK melalui kajian literatur sistematis. Masalah utama penelitian adalah kurangnya pendekatan komprehensif yang menggabungkan aspek rasional dan spiritual dalam pembelajaran agama, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital. Novelty penelitian terletak pada pengembangan model DIGITAL-KRITIS yang inovatif, mengintegrasikan komponen logika kritis, nilai Kristen, dan literasi digital melalui tujuh elemen utama (Dialog, Interpretasi, Geometri, Integrasi, Transformasi, Analisis, dan Logika) yang disesuaikan dengan konteks PAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini efektif meningkatkan kemampuan analitis peserta didik, memperkuat dasar spiritual, dan membekali mereka dengan kompetensi digital yang esensial dalam mempertahankan iman Kristen yang rasional dan relevan di era modern.
Teologi Terjun Bebas: Bahaya Tafsir Alkitab Tanpa Konteks Rangga, Okta; Balukh, Semy Djulandy
Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja Vol 5 No 1 (2025): DPJTMG: Mei
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/dp.v5i1.837

Abstract

The phenomenon of interpreting the Bible without context is increasingly prevalent in the digital era, creating serious dangers for correct theological understanding. This problem is characterized by the congregation's lack of understanding of hermeneutical principles, the influence of individualism, and the impact of social media algorithms that accelerate the spread of erroneous interpretations. This study aims to identify the causes, impacts, and solutions to this phenomenon. The method used is a qualitative-descriptive approach with literature analysis such as theological books, the Bible and scientific journals. The results of the study indicate that the inability to understand the historical-grammatical context, neglect of church tradition, and low awareness of the theological unity of the Bible are the main root problems. This phenomenon contributes to the emergence of deviant teachings, a crisis of authority in interpreting the Bible, and divisions in the church community. The discussion highlights the importance of developing a hermeneutics curriculum, using digital media wisely, and forming a healthy Bible study community. Based on the formulated title, it shows that the dangers of interpreting without context can be minimized through systematic hermeneutical education and church development that is centered on the authority of God's word. This strategic effort is expected to strengthen the spiritual formation of the congregation and maintain the integrity of Christian teachings amidst the challenges of the digital era.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN INKLUSIF DI ERA POST-TRUTH: PENDEKATAN DIALOG INTERSPIRITUAL Mbelanggedo, Nelci; Balukh, Semy Djulandy
Imitatio Christo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Imitatio Christo - Edisi Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Arastamar Grimenawa Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63536/imitatiochristo.v1i1.5

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi Pendidikan Agama Kristen (PAK) inklusif di era post-truth melalui pendekatan dialog interspiritual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif berbasis kajian literatur dengan pendekatan fenomenologi, bertujuan menggali dinamika dan tantangan dalam implementasi PAK di tengah pluralitas keagamaan dan disrupsi teknologi digital. Masalah utama yang diangkat adalah bagaimana PAK dapat mengatasi eksklusivisme dan dogmatisme di era post-truth, yang ditandai oleh dominasi emosi atas fakta, serta polarisasi sosial akibat distorsi informasi. Novelty penelitian ini terletak pada integrasi pendekatan dialog interspiritual, literasi digital, dan keterampilan berpikir kritis untuk menciptakan model PAK yang inklusif dan transformatif. Temuan menunjukkan bahwa model ini mampu memperkuat identitas keimanan peserta didik sambil menghormati keberagaman. Kesimpulan artikel ini menegaskan perlunya transformasi pedagogis dalam PAK, didukung oleh kompetensi pendidik yang memadai, guna membangun generasi yang toleran, berpikir kritis, dan tangguh secara spiritual di era yang penuh tantangan ini.
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGATASI PERILAKU XENOMANIA PADA REMAJA MASA KINI Sinlae, Demsi Yanto; Balukh, Semy Djulandy; Sukatman, Kristian; Sanosa, Korina; Marampa, Elieser R
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 15, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Perkembangan teknologi yang begitu marak berpotensi mengancam rasa nasionalisme bangsa khususnya dikalangan remaja masa kini sehingga memicu lahirnya berbagai perilaku menyimpangan seperti munculnya perilaku xenomania. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menawarkan salah satu alternatif tindakan preventif melalui internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Kristen dalam mengatasi perilaku xenomania pada remaja masa kini. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Selanjutnya, teknik yang digunakan dalam penelitian adalah teknik literature review, yaitu suatu teknik pengumpulan data dari berbagai pangkalan data seperti artikel-artikel ilmiah, buku fiksi yang relevan, berita ter-update dari sumber terpercaya, seminar-seminar ilmiah, dan sumber ilmiah lainnya. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan baru kemudian dievaluasi kembali demi menghindari permasalahan yang sama di kemudian hari. Hasil dari kajian ini menjelaskan bahwa pentingya internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Kristen dalam mengatasi perilaku xenomania pada remaja masa kini. Dengan menggunakan langkah-langkah internalisasi seperti proses transformasi, transaksi dan proses transinternalisasi nilai-nilai pendidikan agama Kristen, seperti memiliki rasa bersyukur terhadap apa yang telah disediakan Tuhan, memiliki kebijaksanaan, berperilaku baik, menguasai diri, serta menjadi teladan.Abstract: The development of technology that is so widespread has the potential to threaten the sense of national nationalism, especially among today's teenagers, triggering the birth of various deviant behaviors such as the emergence of xenomaniac behavior. Therefore, this study aims to offer an alternative preventive action through internalizing the values of Christian Education in overcoming xenomania behavior in today's adolescents. The method used in this research article is a data-based qualitative approach derived from literature studies. Furthermore, the technique used in writing this article is the literature review technique, which is a technique for collecting data from various databases such as scientific articles, relevant fiction books, updated news from reliable sources, scientific seminars, and other scientific sources. Based on the results of the literature review carried out, it is then re-evaluated in order to avoid the same problem in the future. The results of this study explain that the importance of internalizing the values of Christian Education in overcoming xenomania behavior in today's adolescents. By using internalization steps such as the transformation process, transactions and the process of transinternalizing the values of Christian education, such as having gratitude for what God has provided, having wisdom, behaving well, mastering themselves, and being an example.