Sanniati Muddin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Diniyah di SDIT Alfadiyah Sanniati Muddin; Siti Azisah; Muh Wayong
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 6 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi Juni 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i6.388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kurikulum diniyah di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alfadiyah. Kurikulum diniyah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan Islam yang bertujuan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran formal sejak dini. Dalam konteks pendidikan dasar, penerapan kurikulum ini menjadi landasan penting dalam membentuk karakter religius siswa serta memperkuat identitas keislaman mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara mendalam dengan pihak sekolah, serta analisis dokumentasi kurikulum dan laporan kegiatan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai dinamika pelaksanaan kurikulum diniyah dalam keseharian sekolah. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk menggambarkan temuan secara komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum diniyah di SDIT Alfadiyah cukup efektif. Keberhasilan ini didukung oleh keterlibatan guru-guru yang memiliki kompetensi keislaman yang baik, manajemen sekolah yang terstruktur, serta partisipasi aktif orang tua dalam mendukung kegiatan keagamaan siswa. Kurikulum diniyah diterapkan melalui berbagai kegiatan seperti pembelajaran kitab, hafalan Al-Qur'an, serta pembiasaan ibadah harian yang terintegrasi dalam jadwal sekolah. Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasi kurikulum ini. Salah satunya adalah keterbatasan waktu pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kurikulum nasional. Selain itu, adanya perbedaan latar belakang kemampuan siswa dalam memahami materi keagamaan juga menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan kurikulum serta pengembangan model pembelajaran diniyah yang adaptif, kontekstual, dan mampu mengakomodasi keragaman peserta didik.
KONSEP PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA Mukrim Ainullah; Sanniati Muddin; Mardyawati
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 7 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi Juli 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i7.647

Abstract

Performance measurement and evaluation are essential components of modern organizational management that function to assess effectiveness, efficiency, accountability, and the achievement of strategic objectives. This article aims to conceptually examine the approaches, indicators, challenges, and practices in performance measurement and evaluation based on a literature review of the last ten years from various national sources. Using a literature study method, the findings reveal that performance evaluation approaches have shifted from output-oriented models to those focused on outcomes and impacts, utilizing frameworks such as the balanced scorecard, result-based management (RBM), and key performance indicators (KPIs). Although information technology has significantly strengthened evaluation systems, several challenges remain, including limited human resource competencies, irrelevant indicators, and organizational cultures that do not support transparency. Therefore, alignment between strategic planning, indicator development, human resource capacity building, and the use of evidence-based information systems is necessary to establish an effective and sustainable performance evaluation system.
Analisis Kebijakan Pendidikan di Era Pandemi Sanniati Muddin; Mardiana; Yuspiani; Musdalifah
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.389

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memaksa pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menerapkan kebijakan darurat di sektor pendidikan. Studi ini menganalisis kebijakan pendidikan yang diterapkan selama masa pandemi, mengevaluasi efektivitasnya, serta menilai dampaknya terhadap proses pembelajaran dan kesenjangan pendidikan. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan studi pustaka, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, kesenjangan digital, dan kualitas pembelajaran. Namun demikian, terdapat pula berbagai inovasi kebijakan yang diidentifikasi, seperti platform Merdeka Belajar, peningkatan pelatihan guru, dan kolaborasi multi-pemangku kepentingan. Studi ini merekomendasikan reformasi pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan pada periode pasca-pandemi. Selain tantangan teknis dan infrastruktur, dimensi sosial dan psikologis dari kebijakan pendidikan selama pandemi juga memerlukan perhatian serius. Penyesuaian terhadap model pembelajaran jarak jauh menyebabkan banyak siswa mengalami stres, kebosanan, dan berkurangnya interaksi sosial, yang berdampak pada perkembangan karakter dan keterampilan sosial mereka. Para guru juga menghadapi tekanan tinggi karena harus cepat beradaptasi dengan teknologi dan metode baru, seringkali tanpa pelatihan yang memadai. Pengalaman selama pandemi memberikan pelajaran berharga bagi perumusan kebijakan pendidikan di masa depan. Pemerintah perlu merancang sistem pendidikan yang fleksibel dan tangguh, siap menghadapi disrupsi global. Ini mencakup pengembangan kurikulum hibrida, pembelajaran digital yang merata, dan perencanaan kontinjensi berbasis data. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta kemitraan dengan sektor swasta dan komunitas lokal, terbukti penting dalam mendukung keberlanjutan pendidikan di masa krisis.