Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Konsumsi Susu Kedelai Dan Senam Aerobic Untuk Mengatasi Keluhan Hot Flushes Titah Khisni Hayati; Salfia Darmi; Lina Nurul Izza; Tri Widiyanti, Elliana; Yuni Antika; Tanti Maryani; Ria Magdalena Damanik; Sri Mutmainah
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2025): Oktober Dalam proses
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v8i2.249

Abstract

Perimenopause is a transitional phase between premenopause and postmenopause. One of the main symptoms of menopause syndrome is the occurrence of hot flushes. Hot flashes are common in women almost all over the world, where the prevalence is around 70-80% in European women, in Malaysia around 57%, China 18% and 10% -20% of women in Japan and Indonesia. One way to reduce the incidence of hot flushes is to provide soy milk and aerobic exercise.To determine the effectiveness of soy milk consumption and aerobic exercise to overcome hot flushes in perimenopausal women.This type of research is a qualitative research with a study case literature approach. The sample used in this study was 6 people who experienced hot flushes. To measure hot flushes in perimenopausal women using the HFRS (Hot flushes Range Scale) questionnaire. The research location was at the Pasir Putih Depok Health Center UPTD, conducted for 2 weeks.In the Aerobic exercise group before the intervention, the degree of hot flushes was 9 with a moderate category, after the intervention decreased to a score of 1, meaning no hot flushes occurred. While in soy milk before the intervention, the degree of hot flushes was 9 with a moderate category, after the intervention decreased to a score of 2, meaning mild hot flushes occurred.Aerobic exercise is more effective in reducing hot flushes complaints in perimenopausal women than soy milk. It is expected to be used as an intervention to reduce the incidence of hot flushes in perimenopausal women.
STUDY CASE LITERATURE REVIEW (SCLR): EFEKTIVITAS MASSAGE ENDORPHIN DAN COUNTER MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PESALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA DI RSUD MALINGPING TAHUN 2025 Febriawan, Narnidwi; Shinta Mona Lisca; Lina Nurul Izza
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses persalinan hampir selalui disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri yang terjadi pada proses persalinan terjadi akibat kerusakan jaringan nyata. Apabila rasa nyeri yang menyertai proses persalinan tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan meningkatnya kecemasan menghadapi persalinan sehingga hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin menurun. Endorphin Massage merupakan sebuah terapi sentuhan yang dapat menurunkan rasa nyeri melalui serabut C dan delta A yang berdiameter kecil sehingga gerbang sinaps menutup transmisi impuls nyeri. Selain Endorphin massage, Counter massage juga dapat membantu menurunkan rasa nyeri, dengan pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan yang terus-menerus selama kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan. Tujuan: mengetahui perbedaan efektivitas endorphin massage dan Counter massage dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I. Penelitian ini menggunakan metode Study Case Literatur Review dimana proses penelitian melibatkan peninjauan serta evaluasi kritis terhadap sumber – sumber literatur yang telah ada. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 ibu bersalin yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan: ada perbedaan efektivitas antara massage endorphin dan massage Counter dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan Kala I. Saran: Bagi bidan hendaknya melakukan teknik endorphin masase maupun counter massage pada ibu bersalin untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan mengajarkan kepada keluarga/ pendamping.
STUDY CASE LITERATURE REVIEW (SCLR): PENGARUH AIR REBUSAN JAHE DAN AROMATHERAPY MINT TERHADAP IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD MALINGPING TAHUN 2025 Annisa, Fathia De; Rita Ayu Yolandia; Lina Nurul Izza
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Mual dan muntah selama kehamilan merupakan hal umum yang sering terjadi pada awal masa kehamilan. Kondisi ini sering diabaikan karena dianggap sebagai hal normal. Banyak orang tidak menyadari bahwa mual dan muntah yang parah selama kehamilan bisa berdampak buruk bagi kesehtan ibu dan pertumbuhan janin. Ketika mual dan muntah berkembang menjadi lebih parah, kondisi ini dikenal sebagai hypereemesis gravidarum (HEG). Tujuan : Perbandingan pengaruh pemberian air rebusan jahe dan aroma therapy mint pada ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum di RSUD Malingping tahun 2025. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berbentuk deskriptif atau menggambarkan fenomena atau fakta penelitian secara apa adanya. Hasil Penelitian : Terdapat perbandingan pengaruh air rebusan jahe dengan aroma therapy mint pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Malingping yaitu lebih efektif penggunaan aroma therapy mint dimana perbandingannya 5:6. Kesimpulan : terdapat pengaruh pemberian air rebusan jahe dan aromatherapy mint. Pemberian aromatherapy mint lebih efekrif untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.
STUDY CASE LITERATURE REVIEW (SCLR): PENGARUH BUAH PEPAYA DAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI POST SC DI RSUD MALINGPING KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2025 Rohimah, Fathur; Lina Nurul Izza; Uci Ciptiasrini
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Cakupan ASI di Kabupaten Lebak masih rendah yaitu 60,7% salah satu penyebabnya adalah ASI sedikit dan belum keluar. Pemberian buah papaya dan pijat oksitosin merupakan salah satu upaya peningkatan produksi ASI. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui pengaruh pemberian buah papaya, pengaruh pijat oksitosin, dan perbandingan pengaruh buah papaya dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus yang dilakukan kepada dua responden ibu menyusui post SC (Sectio Caesarea) dengan memberikan intervensi yang berbeda, satu responden diberikan buah papaya sebanyak tiga kali 200 gram dalam sehari selama tiga hari, dan satu responden lainnya diberikan pijat oksitosin dua kali sehari selama 15 menit dalam tiga hari berturut-turut. Terdapat pengaruh buah papaya dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI, serta pijat oksitosin terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan produksi ASI dibuktikan dengan peningkatan produksi ASI dari semula sebanyak 17 ml meningkat setelah intervensi pijat oksitosin menjadi 26,8 ml. Pijat oksitosin dilakukan secara dini akan lebih efektif dalam peningkatan produksi ASI.
EFEKTIVITAS PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG AMBON DAN JUS BUAH TOMAT TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA PRA NIKAH DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP SUKANAGARA TAHUN 2025 Nuryanti, Evi; Hidayani, Hidayani; Lina Nurul Izza
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data yang ada di UPTD Puskesmas Rawat Inap Sukanagara pada tahun 2022 terdapat 55% wanita pranikah yang mengalami anemia ringan salah satu guna menanggulangi masalah anemia ringan tersebut yaitu dengan mengkonsumsi 2 buah pisang ambon selama 15 hari sealain itu cara lainnya yaitu dengan mengkonsusmsi jus buah Tomat 2 buah setiap hari selama 15 hari. Tujuan: Mengkaji pengaruh konsumsi buah pisang ambon dan jus Tomat terhadap peningkatan kadar hemoglobin wanita pranikah di UPTD Puskesmas Rawat Inap Sukanagara Tahun 2025. Metodologi: Penelitian ini menggunakan strategi penelitian kualitaltif dengan studi kasus dimana penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Hasil penelitian ini yaitu ibu dengan pemberian buah pisang ambon selama 14 hari kadar Hb ibu dari 10,3g/dL menjadi 12g/dL sementara ibu yang diberikan intervensi jus tomat selama14 hari kadar Hb ibu dari 10,2g/dL menjadi 12,3g/dL. Kesimpulan pada penlitian ini bahwa pemberian jus tomat ini lebih efektif dalam menaikan kadar HB pada wanita pra nikah.
EFEKTIFITAS PIJAT OKETANI DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP BENDUNGAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI RSUD MALINGPING TAHUN 2025 Kusumawati, Yeni; Uci Ciptiasrini; Lina Nurul Izza
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bendungan ASI merupakan salah satu masalah yang cukup umum dialami oleh ibu menyusui. Hal ini terjadi akibat produksi ASI yang berlebihan dan kebutuhan bayi pada hari-hari pertama sangat sedikit. Pijat oketani dan kompres hangat merupakan dua metode yang patut dipertimbangkan dalam penanganan bendungan ASI. Tujuan : untuk mengetahui efektifitas pijat oketani dan kompres hangat terhadap bendungan ASI. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan kepada dua responden ibu menyusui yang mengalami bendungan ASI. Hasil: Pijat oketani efektif dalam penanganan bendungan ASI dibuktikan dengan adanya perubahan atau perkembangan yang positif setiap harinya. Kompres hangat efektif dalam penanganan bendungan ASI namun perlu waktu yang lebih lama untuk memberikan hasil yang signifikankesimpulan: pemberian intervensi pijat oketani lebih efektif dalam penangana bendungan ASI dibandingkan dengan kompres hangat.