Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Gaya Hidup Sehat Anak melalui Edukasi Pencegahan Diabetes Berbasis Multimedia Interaktif di Purbalingga Paramadini, Adanti Wido; Aldo, Dasril; Nur, Yohani Setiya Rafika; Firmansyah, Muhammad Raafi'u; Sa'adah, Aminatus; Fathan, Faizal Burhani Ulil; Sulaeman, Gilang; Faiz, M. Hanif Al; Hidayat, Afifah Naurah; Maulana, Ihsan; Fau, Andrew; Yasin, Feri; Suprapto, Amelia Rut; Muadin, Dika Alim
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1685

Abstract

The incidence of type 2 diabetes mellitus among children is rising due to poor dietary habits and lack of physical activity from an early age. Health education remains suboptimal, especially in areas with limited access to health information. This community service activity aimed to raise awareness and understanding among elementary school children and their parents regarding early diabetes prevention through multimedia-based educational technology. The method used included interactive counseling, sugar content demonstrations in food, introduction of the Diabetes Detective educational app, and blood glucose screening using a digital glucometer. The activity took place in Muntang Village, Purbalingga, involving 30 children and 25 parents. Results showed an increase in children’s understanding from 49.5% (pre-test) to 85.5% (post-test), while 92% of parents stated the media was easy for children to understand. Children’s average blood glucose level was normal (92.5 mg/dL), while four parents were in the prediabetic range. The activity demonstrates that an interactive, contextual educational approach can enhance health literacy and promote healthy habits in families. This model can be replicated as a preventive strategy using digital technology in other regions.ABSTRAKKasus diabetes mellitus tipe 2 pada anak-anak meningkat seiring pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik sejak dini. Edukasi mengenai gaya hidup sehat masih belum optimal, terutama di daerah dengan akses informasi kesehatan terbatas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak sekolah dasar serta orang tua mengenai pencegahan dini diabetes melalui media edukasi berbasis teknologi multimedia. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif, demonstrasi kandungan gula pada makanan, pengenalan aplikasi edukatif Diabetes Detective, dan pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer digital. Kegiatan dilaksanakan di Desa Muntang, Purbalingga, dengan melibatkan 30 anak dan 25 orang tua. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman anak dari rata-rata 49,5% (pre-test) menjadi 85,5% (post-test), dan 92% orang tua menyatakan media mudah dipahami. Rata-rata kadar gula darah anak normal (92,5 mg/dL), sedangkan empat orang tua berada pada kategori prediabetes. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif yang interaktif dan kontekstual dapat meningkatkan literasi kesehatan anak dan keluarga serta dapat direplikasi sebagai strategi preventif berbasis teknologi di wilayah lain.
Inisiasi Teknologi Tepat Guna: Pembuatan Eco Enzyme dari Kulit Buah untuk Skema Barter Limbah Rumah Tangga Melalui Aplikasi Digital Aldo, Dasril; Kurniawati, Ajeng Dyah; Lishobrina, Lina Fatimah; Paramadini, Adanti Wido; Afrad, Mahazam; Fathan, Faizal Burhani Ulil; Maulana, Ihsan; Sulaeman, Gilang; Yasin, Feri
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1599

Abstract

Household organic waste, which accounts for more than 60% of total national waste in Indonesia, remains a major challenge in community-based waste management. This community service program aims to raise public awareness and engagement through the production of eco enzyme made from fruit peels as an environmentally friendly product, which will later become part of a waste exchange (barter) system using a digital application. The activity involved 25 participants consisting of volunteers, university students, and members of environmental communities. The methods included socialization, hands-on training on eco enzyme production using a 3:1:1 ratio of water, brown sugar, and fruit peels, followed by a 90-day fermentation process. Evaluation was conducted through pre- and post-training questionnaires and direct observation of participants’ practices. Results showed that 88% of participants successfully produced eco enzyme with an optimal pH level (3.5–4.5), and 76% expressed interest in joining the proposed digital barter system. The activity also improved participants’ understanding of circular economy concepts and independent waste management. In conclusion, the eco enzyme training serves as a strategic initial step in developing a waste exchange ecosystem based on appropriate technology, while also acting as an educational tool to foster environmental awareness through participatory and sustainable approaches.ABSTRAKPermasalahan limbah organik rumah tangga, yang mencapai lebih dari 60% dari total sampah nasional, masih menjadi tantangan utama dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat melalui pembuatan eco enzyme dari kulit buah sebagai produk ramah lingkungan, yang kelak akan dijadikan bagian dari sistem pertukaran (barter) dengan limbah rumah tangga menggunakan aplikasi digital. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2025 di Desa Muntang, Kabupaten Purbalingga, dengan melibatkan 25 peserta yang terdiri dari relawan, mahasiswa, dan anggota komunitas peduli lingkungan. Mitra kegiatan ini adalah Komunitas Limbah Pustaka yang turut berperan dalam penyediaan lokasi dan fasilitasi peserta. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan teknis pembuatan eco enzyme dengan komposisi 3 bagian air, 1 bagian gula merah, dan 1 bagian kulit buah, seperti kulit nanas, jeruk, semangka, dan pepaya, serta pendampingan fermentasi selama 90 hari. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner pre dan post pelatihan, serta observasi praktik langsung. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 88% peserta berhasil memproduksi eco enzyme dengan kualitas pH optimal (3,5–4,5), dan 76% di antaranya menyatakan tertarik untuk mengikuti skema barter digital berbasis aplikasi. Kegiatan ini juga meningkatkan pemahaman peserta terhadap konsep ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah mandiri. Kesimpulannya, pelatihan pembuatan eco enzyme merupakan langkah awal yang strategis dalam membangun ekosistem pertukaran limbah berbasis teknologi tepat guna, sekaligus menjadi media edukatif dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan secara partisipatif dan berkelanjutan.
Peningkatan Literasi Kesehatan Anak melalui EduDiabetes AR Berbasis Augmented Reality dan Smart Flash Card Paramadini, Adanti Wido; Nur, Yohani Setiya Rafika; Linda, Gusnita; Fathan, Faizal Burhani Ulil; Yasin, Feri; Maulana, Ihsan
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2076

Abstract

Childhood diabetes is an increasing health concern that requires early prevention strategies through education and health literacy. Conventional educational methods are often less engaging for children, leading to low effectiveness in delivering health information. This community service program aimed to improve children’s health literacy on diabetes through the innovation of EduDiabetes AR, an interactive educational media that combines Augmented Reality (AR) with Smart Flash Cards. The implementation consisted of media development, volunteer training, socialization sessions, and evaluation through pre-test and post-test. The program was carried out at Limbah Pustaka, Muntang Village, Purbalingga, involving 70 children from elementary and kindergarten levels and 20 volunteers. The results showed a significant improvement, with participants’ health literacy increasing by more than 90% after using EduDiabetes AR. Children expressed greater interest in learning through AR-based media, while volunteers considered the media effective in supporting health education. This program concludes that EduDiabetes AR is an effective interactive learning media to enhance children’s health literacy in the early prevention of diabetes. Future development may focus on expanding the scope of educational content and integrating the system into broader digital learning platforms.ABSTRAKDiabetes pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat dan membutuhkan strategi pencegahan dini melalui pendidikan serta literasi kesehatan. Metode edukasi konvensional sering kali kurang menarik bagi anak-anak sehingga efektivitas penyampaian informasi rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan anak terkait diabetes melalui inovasi media EduDiabetes AR, sebuah aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang dipadukan dengan Smart Flash Card interaktif. Metode pelaksanaan meliputi perancangan media edukasi, pelatihan relawan, sosialisasi kepada peserta, serta evaluasi literasi kesehatan melalui pre-test dan post-test. Kegiatan dilaksanakan di Limbah Pustaka, Desa Muntang, Purbalingga, dengan melibatkan 70 anak dari tingkat SD dan TK serta 20 relawan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan, dengan tingkat literasi kesehatan peserta meningkat lebih dari 90% setelah menggunakan media EduDiabetes AR. Anak-anak merasa lebih tertarik belajar dengan media berbasis AR, sedangkan para relawan menilai media ini efektif dalam membantu edukasi kesehatan. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa EduDiabetes AR merupakan media edukasi interaktif yang efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan anak dalam upaya pencegahan dini diabetes. Ke depan, program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memperluas cakupan materi dan integrasi ke dalam platform pembelajaran digital yang lebih luas.
Digitalisasi Eduwisata dan Peternakan Rakyat sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat di Desa Muntang Aldo, Dasril; Kurniawat, Ajeng Dyah; Anwar, Toni; Mulyani, Sri; Fathan, Faizal Burhani Ulil; Al Faiz, M. Hanif; Maulana, Ihsan; An-Naayif, Hanief Taqiyuddien Adz-Dzaky
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 6 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i6.2281

Abstract

This community service program aims to transform Muntang Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency into a digital-based literacy and people’s livestock education center. The activities were carried out through seven stages: needs assessment, socialization, digital system development, training on production and financial SOPs, implementation of an integrated system, mentoring, and sustainability evaluation. The results indicate significant improvements in management capacity, digital promotion, and financial efficiency. The implementation of production SOPs reached 100%, financial recording accuracy improved by 95%, community participation increased by 40%, and digital promotion activities grew by 200%. A satisfaction survey recorded an average score of 4.72 (very satisfied category). This program successfully established a community empowerment model based on digital literacy and appropriate technology that can be replicated in other villages toward a Smart Eduwisata Village.ABSTRAKProgram pengabdian ini bertujuan untuk mentransformasi Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga menjadi pusat eduwisata literasi dan peternakan rakyat berbasis digital. Kegiatan dilaksanakan melalui tujuh tahapan, meliputi observasi kebutuhan, sosialisasi, pengembangan sistem digital, pelatihan SOP produksi dan keuangan, penerapan sistem terintegrasi, pendampingan, serta evaluasi keberlanjutan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan terhadap kapasitas manajemen, promosi digital, dan efisiensi keuangan komunitas. Penerapan SOP produksi mencapai 100%, akurasi pencatatan keuangan meningkat 95%, partisipasi masyarakat naik 40%, dan aktivitas promosi digital tumbuh hingga 200%. Survei kepuasan masyarakat memperoleh skor rata-rata 4,72 (kategori sangat puas). Program ini berhasil membangun model pemberdayaan masyarakat berbasis literasi digital dan teknologi tepat guna yang berpotensi direplikasi di desa lain menuju Smart Eduwisata Village.
Inovasi Penetas Telur Cerdas Berbasis IoT sebagai Strategi Pemberdayaan dan Kemandirian Ekonomi Perempuan di Desa Muntang Aldo, Dasril; Nur, Yohani Setiya Rafika; Kurniawati, Ajeng Dyah; Hidayat, Afifah Naurah; Syahputra, Dio; Fathan, Faizal Burhani Ulil; Maulana, ⁠Ihsan; Adriano, Riftian Dimas
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 5 No. 1 (2026): Februari (In Progress)
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/a95a4s30

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, melalui penerapan inovasi penetas telur cerdas berbasis Internet of Things (IoT). Permasalahan utama mitra adalah proses penetasan ayam kampung yang masih manual, kurang efisien, serta rendahnya keterlibatan perempuan dalam usaha produktif. Kolaborasi dilakukan antara Komunitas Limbah Pustaka sebagai fasilitator sosial, kelompok Petet Ayam Lestari sebagai mitra teknis, dan warga desa sebagai peserta utama. Kegiatan mencakup sosialisasi, pelatihan teknis dan manajemen usaha, implementasi alat di lapangan, serta evaluasi melalui observasi dan kuesioner. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terhadap teknologi dan peluang ekonomi desa. Rata-rata tingkat pemahaman meningkat dari 46% menjadi 91%, sedangkan tingkat kepuasan terhadap kegiatan mencapai skor 3,69 dari skala 4,0 (kategori sangat baik). Program ini menghasilkan alat penetas telur cerdas yang mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan. Kesimpulannya, penerapan teknologi tepat guna berbasis IoT terbukti efektif dalam mendorong pemberdayaan perempuan, peningkatan literasi teknologi, serta penguatan ekonomi lokal yang berkelanjutan.