Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Formation of Coconut Oil By–Product Protein Concentrate–Pectin Through Electrostatic Interaction to Improve Emulsifying Properties Ajeng Dyah Kurniawati; Chusnul Hidayat; Arima Diah Setiowati
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 4, No 1 (2023): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v4i1.70577

Abstract

Coconut oil has been rising in popularity because of its health benefits. Coconut oil by-product or blondo is obtained during wet processing for virgin coconut oil production. It has a high protein content and can be utilized as an emulsifier in food products. This research aimed to examine the effect of pH, protein and pectin concentration on the stability and emulsification properties of heat-treated blondo protein concentrate-pectin complexes. The best conditions of pH, pectin and protein concentration for forming blondo protein concentrate-pectin complexes through electrostatic interaction were obtained by mixing blondo protein concentrate solution (0.5 to 1.5 wt%) with pectin (0.1 to 0.35 wt%) at different pH conditions (3 to 5). These particles were tested for emulsifying activity, stability and heat stability (85±2 °C; 15 minutes). Complexes formed using 0.5 wt% protein and 0.35 wt% pectin at pH 4 obtained from these experiments had the best zeta potential value and particle size, respectively -25.88 mV and 192.92 nm. Complexation between protein and pectin enhanced the emulsion activity index (EAI), emulsion stability index (ESI) and protection of self-aggregation protein during heating. Complexes that were formed remain stable across a range of pH values (pH 4 to 7). Thus, blondo protein concentrate-pectin complexes formed in this research through electrostatic interaction have better functional properties than the blondo protein concentrate before complexation. Emulsions created using blondo protein concentrate-pectin complexes through electrostatic interaction also had a higher value of emulsifying activity, stability and heat stability than emulsions with blondo protein concentrate alone.
Model Kinetika Laju Degradasi Karotenoid Pada Proses Evaporasi Pembuatan Konsentrat Tomat Ajeng Dyah Kurniawati
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v10i1.179

Abstract

Konsentrat tomat adalah salah satu produk olahan tomat yang banyak digunakan di industri. Konsentrat tomat lebih banyak digunakan di industri karena memiliki umur simpan yang lebih lama sehingga lebih awet dibandingkan tomat segar serta mempermudah dalam proses distribusi dan penyimpanan. Evaporasi merupakan proses yang penting dalam pembuatan konsentrat tomat. Hal ini karena suhu yang digunakan pada proses evaporasi memungkinkan terjadinya kerusakan komponen pigmen karotenoid yang dapat mempengaruhi warna dan nilai gizi dari produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter kinetic pada reaksi degradasi thermal karotenoid pada proses evaporasi pembuatan konsentrat tomat. Pada penelitian ini, pengaruh suhu evaporasi pada kadar karotenoid dilakukan pada suhu 50 – 70 °C. Proses evaporasi mengakibatkan penurunan konsentrasi karotenoid pada produk akhir yang dihasilkan. Kinetika degradasi thermal karotenoid pada proses pembuatan konsentrat tomat ini mengacu pada orde reaksi satu dengan nilai R2 > 0.90. Model Arhennius mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada karotenoid selama proses evaporasi. Energi aktivasi dari reaksi degradasi karotenoid yang diperoleh adalah 73,03 KJ.mol-1.
PENERAPAN COLD CHAIN STORAGE PADA PEMBEKUAN FILET KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Faizah Faizah; Ajeng Dyah Kurniawati; Anis Khairunnisa; Niluh Putu Sonia Agustini
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 3 No. 02 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v3i02.1280

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcalifet) merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, dikarenakan kadar protein dan kadar air yang tinggi mengakibatkan ikan kakap putih memerlukan penanganan khusus. Salah satu cara untuk menjaga kesegaran, mutu, dan sifat organoleptik ikan kakap putih yaitu dengan menerapkan sistem Cold Chain Storage. Cold Chain Storage merupakan metode penyimpanan dengan cara mengendalikan suhu untuk menjaga kualitas dan keamanan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem cold chain storage dalam proses pembekuan filet Kakap Putih (Lates calcarifer). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung dengan karyawan. Hasil penelitian menunjukkan setiap proses pengolahan ikan memiliki suhu di bawah 5oC. Suhu ikan pada proses penerimaan bahan baku 3,5oC, sortasi 2,7oC, penimbangan 2,1oC, penyisikan 3,0oC, pencucian 3,2oC, fillet 2,9oC, penyusunan dalam long pan 3,0 oC, pembekuan -35oC, pengemasan dan pelabelan -1,5oC, penyimpanan -21oC, dan distribusi 17,5oC. Metode pembekuan yang digunakan yaitu pembekuan cepat dengan suhu -30oC sampai -40oC. Berdasarkan hasil penelitian, suhu ikan kakap putih pada sistem Cold Chain Storage sudah memenuhi SNI01-2696.3-2006 tentang filet kakap beku yaitu suhu maksimal ikan 5oC.
Sosialisasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik pada Pengrajin Tempe Dage di Desa Ciberung, Ajibarang Banyumas Ajeng Dyah Kurniawati; Faizah Faizah; Nurul Latifasari
Indonesian Journal of Community Service and Innovation (IJCOSIN) Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM IT Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/ijcosin.v3i2.1085

Abstract

Dage is a popular processed product in Banyumas, made from fermented coconut or soybean pulp using Rhizopus sp. There are still several challenges regarding standard procedures due to a need for knowledge about food safety and hygiene in production. The socialization of Good Manufacturing Practices (GMP) aims to enhance the knowledge and understanding of dance producers about proper food production. In the Ciberung Village, socialization and education about GMP were conducted for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) involved in a stage production. The methods used included surveys, presentations, and discussions. The activities began with an observation and interview to identify problems in dage production. Then, a presentation on GMP was delivered by a speaker from Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Subsequently, a discussion was conducted to ensure the producers understood the presented material. This activity's results indicated that the dage production in Ciberung Village did not meet GMP standards. The problem identification revealed uncertainties in the production outcomes due to a lack of standard production processes. The socialization of GMP is crucial to improve the production process, enhance product quality, and increasing the producer's productivity. It is expected that through this education, the quality of dage products will improve and meet food safety standards
Adopsi Platform Marketplace pada Sistem Distribusi Produk Pedesaan dan Peningkatan Kualitas Produk UMKM Desa melalui BUMDesa Ariq Cahya Wardhana; Ajeng Dyah Kurniawati; Rahmat Alhakim
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 1 No. 3 (2023): September: Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v1i3.254

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu sektor utama penunjang pembangunan ekonomi di Desa Giyanti. Pemasaran dan peningkatan mutu serta daya saing produk adalah satu bagian penting dalam pembangunan UMKM pada suatu daerah. Selain itu, juga diperlukan suatu manajemen pengelolaan yang baik agar suatu UMKM mampu berkembang dengan baik. Adopsi Platform Marketplace pada Sistem Distribusi Produk Pedesaan serta Peningkatan Kualitas Produk UMKM merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang bekerjasama dengan BUMDesa di Desa Giyanti, Kebumen. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu membangun dan mengembangkan UMKM Desa Giyanti untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam usahanya sehingga produk UMKM nya mampu bersaing kedalam pasar yang lebih luas.
PENGARUH KONSENTRASI STARTER TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORI YOGHURT Kurniawati, Ajeng Dyah; Gati, Andini Rahyu; Nurjanah, Al Haya; Latifasari, Nurul
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i01.1432

Abstract

Yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau, dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan lain yang diizinkan. Proses fermentasi pada yoghurt akan mempengaruhi cita rasa dan tingkat keasaman dari yoghurt yang dihasilkan. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keasaman pada proses fermentasi yoghurt adalah konsentrasi starter yang digunakan. Pada penelitian ini, akan dilakukan komparasi Tingkat preferensi konsumen terhadap yoghurt yang dibuat dengan konsentrasi starter 2.5% dan 5%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesukaan panelis pada skala hedonik 1-5 (tidak suka-sangat suka) dengan atribut sensori warna, aroma, viskositas dan rasa. Hasil uji sensori menunjukkan perbedaan signifikan antara yoghurt yang dibuat dengan konsentrasi starter 2.5% dan 5%. Sementara itu, pada parameter viskositas dan warna tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara yoghurt yoghurt yang dibuat dengan konsentrasi starter 2.5% dan 5%.
Effect of Extraction Time on Dried Form and Powder of Cardamom Seeds in Aqueous Solvent on Physical, Total Phenol, and Flavonoid Properties Latifasari, Nurul; Faizah, Faizah; Kurniawati, Ajeng Dyah
Journal of Applied Food Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Dept. Food Technology, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jaft.21051

Abstract

Cardamom seed spice is a plant that has bioactive components which are thought to be able to act as a natural antioxidant, so it has the potential to be a natural food additive in functional food products. These bioactive components can be obtained by extraction method using distilled water as a solvent. However, there have not been many studies regarding the effect of the extraction time used. Therefore, this research aims to determine the effect of the extraction time of cardamom seeds in simplicia and powder form on the physical properties, total phenols and total flavonoids. The extraction method used is maceration with extraction time levels of 5 minutes, 7 minutes and 9 minutes using distilled water as a solvent. The extract obtained will be tested for physical, qualitative and quantitative properties of total phenols and total flavonoids. The research results show that cardamom seed extract contains phenolics and flavonoids compound with different strengths and the extract color is brownish yellow. The resulting yield was 27.14% with the highest of total phenols 168,796 µg/mL and total flavonoids 38,564 µg/mL in the treatment of cardamom seed powder extraction time of 9 minutes. Cardamom seed powder extract prepared with an extraction time of 9 minutes is more capable of extracting bioactive components compared to other time levels and simplicia form.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Sosialisasi Pembuatan Kombucha di Desa Bulak Kabupaten Cirebon Faizah, Faizah; Ajeng Dyah Kurniawati; Muhammad Tata Awaludin; Lina Fatimah Lishobrina; Muhammad Novianto Bayu Saputro
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i3.1786

Abstract

Desa Bulak di Kabupaten Cirebon mayoritas penduduknya adalah petani dan menghadapi tantangan ekonomi, seperti kurangnya kesempatan kerja dan ketergantungan pada sektor pertanian tradisional. Untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, diperlukan langkah inovatif yang memanfaatkan sumber daya lokal dan tren konsumen. Diversifikasi ekonomi menjadi penting untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Pembuatan Kombucha Rosella dipilih karena ketersediaan bahan baku lokal dan permintaan akan minuman sehat. Tujuan utama adalah memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan Kombucha, menciptakan peluang wirausaha lokal, dan memperluas pasar produk lokal, sehingga diharapkan meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
Strategi Peningkatan Pemasaran dengan Perbaikan Informasi Nilai Gizi pada Labeling Kemasan Produk Yogurt Drink di UKM Yogurt Sehati Banyumas : Strategi Peningkatan Pemasaran dengan Perbaikan Informasi Nilai Gizi pada Labeling Kemasan Produk Yogurt Drink di UKM Yogurt Sehati Banyumas Latifasari, Nurul; Kurniawati, Ajeng Dyah; Arini, Ratih Windu; Naufalin, Rifda
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i3.1847

Abstract

Yogurt merupakan salah satu minuman fungsional yang mulai banyak digemari oleh semua kalangan umur. UKM yogurt sehati Banyumas merupakan salah satu UKM yang memproduksi produk yogurt dan beberapa produk turunannya. Permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu kurangnya pemahaman mengenai pentingnya informasi nilai gizi pada label kemasan di produknya. Keterbatasan pengetahuan dalam membuat label tersebut merupakan kendala yang dihadapi mitra. Oleh karena itu, tujuan yang dilakukan tim adalah melakukan pendampingan dalam pembuatan label informasi nilai gizi pada produk yogurt drink varian rasa original dan stroberi. Metode yang dilakukan dengan cara melakukan observasi, pendampingan dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan tim telah membantu melakukan pengujian analisis proksimat yang nantinya dijadikan acuan dalam pembuatan informasi nilai gizi. Informasi nilai gizi dari produk yogurt drink varian rasa original dan stroberi selanjutnya dituangkan dalam bentuk design labeling kemasan. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan pemasaran produk UKM yogurt sehati yang tidak hanya terbatas di pasar lokal.
Effect of Adding Hydrocolloid as A Stabilizer on The Rheological Properties and Total Lactic Acid Bacteria of Yogurt Drinks During Cold Storage Latifasari, Nurul; Kurniawati, Ajeng Dyah; Naufalin, Rifda; Raharditya, Carantia
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 34 No. 3 (2024): December 2024
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2024.034.03.10

Abstract

Carboxymethyl cellulose (CMC) is the most common hydrocolloid used in yogurt drinks. Yogurt drink is a fermented milk product that has many benefits and involves the addition of water to reduce the total dissolved solids in yogurt; thus, yogurt is not too thick and often forms two phases if it is left for too long. Therefore, adding hydrocolloids, such as CMC, is necessary to improve yogurt drink products that have low stability. Hence, the purpose of this research was to study and evaluate the rheological properties and total lactic acid bacteria of yogurt drink formulations with the addition of CMC as an emulsifier in terms of viscosity, total titratable acid content, pH, total dissolved solids, and total lactic acid bacteria (LAB). The first factor was the addition of the stabilizer CMC at six concentrations: 0, 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, and 0.9%. The second factor was the storage duration at a cold temperature, with two levels from day 0 until day 15. The results showed that adding stabilizing agents in the form of CMC at concentrations of 0.1–0.9% (w/v) can increase the physical stability by increasing the viscosity of stirred yogurt. The addition of various concentrations of CMC to the stirred yogurt significantly affected the viscosity, pH, titratable acidity, and soluble solids content. The total LAB content at 0.7% and 0.9% increased at the beginning of the storage process but decreased as the storage time increased because of the secondary metabolites produced and the lack of nutrients as substrates.