Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Tingkat Persepsi Mahasiswa Uin Terhadap Penggunaan Transportasi Online (Gojek, Grab, Indrive, Dan Maxim) Sebagai Sarana Mobilitas Menuju Kampus Siti Hawa Febriani; Alya Afriliani; Adi Muhammad Syalimul Gaos; Mia Lasmi Wardiyah
Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Perpajakan Vol. 2 No. 3 (2025): Agustus : Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Perpajakan (JEAP)
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jeap.v2i3.1174

Abstract

This research investigates how students perceive the use of online transport services namely Gojek, Grab, InDriver, and Maxim as their primary means of commuting to campus. App-based transportation has become increasingly vital for addressing urban mobility issues such as traffic congestion, limited parking space, and time constraints. The study adopts a descriptive quantitative method, with data collected through a Likert-scale questionnaire distributed to 20 selected participants. The results reveal a predominantly favorable perception among students, especially regarding convenience, accessibility, efficiency, and safety. All questionnaire items were confirmed to be valid and reliable. Tests for normality and homogeneity showed the data were suitable for further analysis. Moreover, ANOVA results indicated no statistically significant differences in perception among students based on their preferred app. These findings affirm online transportation as a top choice for students to support their academic routines. This study is expected to serve as a valuable reference for developing more adaptive digital transportation services and for universities formulating inclusive and student-centered mobility policies.
FLEXIBILITY BUDGETING DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM: SOLUSI ADAPTIF HADAPI KETIDAKPASTIAN EKONOMI Sani Dwina Putri; Siti Hawa Febriani
Gunung Djati Conference Series Vol. 56 (2025): Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya mengenai tingkat ketidakpastiaan ekonomi global akibat adanya pandemi, krisis energi, konflik geopolitik dan tingkat kenaikan serta penurunan harga pasar yang memang menuntut lembaga keuangan, termasuk institusi ekonomi islam, untuk menerapkan strategi penganggaran yang memang adaptif. Flexibility budgeting merupakan metode penganggaran yang memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan aktivitas ekonomi secara nyata, sehingga lebih responsif dibandingkan anggaran yang statis. Artikel ini bertujuan mengkaji relevansi dan kompatibilitas metode tersebut dengan prinsip-prinsip ekonomi islam seperti amanah, keadilan, efesiensi, transparansi, serta penghindaran gharar dan israf (pemborosan atau berlebihan). Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa flexibility budgeting dapat diterapkan secara sinergis dalam lembaga syariah selama proses penganggaran dilakukan sesuai nilai-nilai syariah dan tujuan maslahah. Studi kasus menunjukkan bahwa realokasi anggaran secara fleksibel mampu memperkuat ketahanan operasional lembaga seperti lembaga zakat, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) syariah dalam menghadapi tekanan ekonomi. Dengan demikian, flexibility budgeting menjadi alternatif strategi dan islami yang relevan untuk mendukung keberlanjutan dan stabilitas institusi keuangan islam di tengah dinamika ekonomi global.
KEBIJAKAN FISKAL ISLAM DAN PERPAJAKAN MODERN: RESPINS STRATEGIS TERHADAP KRISIS GLOBAL Farhan Rabani; Mutia Sekar Mayang; Siti Hawa Febriani; Gina Sakinah
Gunung Djati Conference Series Vol. 56 (2025): Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis ekonomi global yang terus berulang menunjukkan perlunya pendekatan fiskal yang tidak hanya responsif secara ekonomi, tetapi juga berlandaskan nilai keadilan dan keberlanjutan. Sistem fiskal konvensional yang didominasi oleh pajak sebagai sumber utama pendapatan negara sering kali diwarnai ketimpangan dan krisis legitimasi, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim mayoritas. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana prinsip-prinsip fiskal Islam, khususnya zakat dan instrumen keuangan sosial lainnya, dapat diintegrasikan secara strategis dengan sistem perpajakan modern sebagai respons terhadap ketidakpastian global. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan studi kepustakaan, artikel ini membandingkan karakteristik fiskal konvensional dan syariah, menelaah legalitas pajak dalam perspektif Islam, serta mengeksplorasi model integrasi fiskal yang selaras dengan maqashid syariah. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi fiskal Islam dan pajak modern tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga dapat memperkuat ketahanan ekonomi negara melalui tata kelola yang adil, transparan, dan berbasis nilai. Model ini diyakini mampu memberikan solusi adaptif dan berkelanjutan dalam menghadapi dinamika krisis global.
VALUTA ASING SYARIAH Inda Maula Zulfa; Moch Yaser Arafat; Siti Hawa Febriani; Iwan Setiawan; Nema Widiantini
Gunung Djati Conference Series Vol. 56 (2025): Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep dan penerapan valuta asing syariah, yang dikenal sebagai sharf, sebagai alternatif terhadap praktik valuta asing konvensional yang sering kali mengandung unsur riba, ketidakpastian, dan spekulasi—unsur yang dilarang dalam sistem keuangan Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai landasan teori, prinsip hukum, regulasi, serta implementasi praktis dari transaksi sharf, sekaligus membahas perbedaan mendasar antara sistem syariah dan konvensional serta tantangan dan peluang dalam pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka terhadap sumber-sumber utama Islam seperti Al-Qur’an, hadis, dan fatwa kontemporer, serta referensi akademik lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa sharf mensyaratkan pertukaran mata uang secara riil dan tunai, melarang motif spekulatif, serta menekankan transaksi yang etis dan berbasis kebutuhan nyata. Kendati demikian, implementasi sharf masih menghadapi hambatan berupa keterbatasan regulasi, minimnya pemahaman masyarakat, dan kurangnya produk keuangan syariah yang kompetitif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sharf memiliki potensi besar untuk mendukung sistem keuangan global yang lebih adil, transparan, dan bermoral. Kontribusi penelitian ini terletak pada penguatan posisi keuangan syariah sebagai pendekatan etis dalam transaksi moneter lintas negara.