Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN HIV DI PUSKESMAS WAINGAPU TAHUN KABUPATEN SUMBA TIMUR 2024 Yublina Rohi; Kartini Pekabanda; Maria Christina Endang Sukartiningsih
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi tantangan kesehatan global, termasuk di Indonesia. Pemeriksaan HIV pada ibu hamil merupakan langkah penting dalam mencegah penularan dari ibu ke anak. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit yang bekerja dengan cara merusak system imun tubuh sehingga penderita mudah terserang penyakit infeksi oportunistik bila jumlah CD4 (sel darah putih atau limphocyte/Sel-T) menurun atau kadar viral loadnya meningkat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang HIV dengan pelaksanaan pemeriksaan HIV di Puskesmas Waingapu tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Waingapu Maret-April tahun 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan tentang HIV serta riwayat pemeriksaan HIV selama kehamilan. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dan informasi tentang HIV dengan pelaksanaan pemeriksaan HIV. Ibu yang pernah mendengar tentang HIV lebih cenderung melakukan pemeriksaan (69,23%) dibandingkan dengan yang belum pernah mendengar (25,53%), dengan nilai p = 0,000. Temuan ini menunjukkan bahwa akses terhadap informasi memiliki peran penting dalam mendorong tindakan pencegahan. Selain itu, tingkat pengetahuan juga berpengaruh signifikan (p = 0,007), di mana ibu dengan pengetahuan tinggi menunjukkan angka pemeriksaan yang jauh lebih tinggi (68,62%) dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah (23,8%). Simpulan: Pengetahuan dan paparan informasi terkait HIV merupakan faktor yang secara signifikan berkontribusi terhadap keputusan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan HIV. Intervensi edukatif dan promosi kesehatan menjadi kunci penting untuk meningkatkan partisipasi dalam pemeriksaan ini. Saran: Diharapkan pihak Puskesmas dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan dan konseling untuk mendorong ibu hamil melakukan pemeriksaan HIV secara rutin.
Analisis Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Pegawai sebagai Indikator Kesehatan Kerja di Poltekkes Kemenkes Kupang Namsyah Baso; Oklan B.T. Liunokas; Nabilah Nurul Ilma; Veronica Pasolon; Yublina Rohi
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 2 (2025): Nursing and Health Care Technology-July to December Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i2.203

Abstract

Penyakit tidak menular semakin meningkat pada kelompok usia produktif, sehingga pemeriksaan kesehatan berkala pegawai Poltekkes Kemenkes Kupang tahun 2025 penting dilakukan sebagai upaya deteksi dini faktor risiko dan dasar penyusunan intervensi promotif-preventif di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pemeriksaan kesehatan berkala pegawai Poltekkes Kemenkes Kupang tahun 2025 sebagai indikator kesehatan kerja, serta menyusun rekomendasi intervensi promotif dan preventif yang relevan. Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, memanfaatkan data sekunder dari catatan hasil medical check-up seluruh pegawai yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang dianalisis meliputi tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki kadar gula darah normal (89.7%), namun ditemukan prevalensi masalah kesehatan yang signifikan, seperti obesitas (32.4%), hipertensi (44.6%), hiperkolesterolemia (57.7%), hiperurisemia pada laki-laki (47.3%) dan perempuan (54%), serta obesitas sentral dengan proporsi tinggi pada perempuan (75.5%). Temuan ini mengindikasikan adanya risiko tinggi terhadap penyakit tidak menular seperti sindrom metabolik, diabetes melitus tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Kesimpulan penelitian bahwa sebagian besar pegawai memiliki indikator kesehatan yang cukup baik, terutama pada kadar gula darah yang mayoritas berada dalam kategori normal.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT ANAK RSU SOE SUATU PENELITIAN KUALITATIF DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN – NUSA TENGGARA TIMUR Oklan B.T. Liunokas; Florentianus Tat; Namsia Baso; Yublina Rohi; Fransiskus Salesius Onggang; Bringiwatty Batbual; Tri Maryati; Agustina Ina
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 7 (2025): Desember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v5i7.11900

Abstract

Nosocomial infections remain a major challenge in improving the quality of health services, particularly in pediatric wards where patients are more vulnerable. This study aims to explore nurses' experiences in providing nursing care for pediatric patients with nosocomial infections in the Pediatric Ward of Soe Regional General Hospital, Timor Tengah Selatan (TTS), East Nusa Tenggara. A qualitative research approach with a case study design was employed. The main informants consisted of staff nurses, while triangulation informants included physicians, the ward head nurse, and parents of hospitalized children. Data were collected through in-depth interviews, non-participant observations, and document reviews. Data analysis followed Miles and Huberman’s interactive model, including data reduction, data display, and conclusion drawing. The study identified four major themes: (1) nurses’ experiences in caring for children with nosocomial infections; (2) challenges in implementing infection prevention and control (IPC) measures; (3) nurses’ strategies to minimize infection risks; and (4) family involvement in the care process. The findings highlight the need to strengthen nurse competencies, ensure adequate IPC facilities, and promote family engagement to improve pediatric nursing care quality.