Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LAND SUBSIDENCE DI SURABAYA (2007-2010) Handoko , Eko Yuli; Kurniawan , Akbar; M, Angger Sukma
GEOID Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v7i1.1328

Abstract

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang mengalami pertumbuhan yang begitu pesat. Perkembangan kota yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi tanah di wilayah Surabaya yang dapat mengakibatkan landsubsidence. Pemantauan lansudsudence dilakukan menggunakan metode pengamatan GPS secara teliti pada tahun 2007 dan 2010. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak ilmiah GAMIT. Dari hasil pengolahan data telah terjadi penurunan permukaan tanah dibeberapa titik pengamatan di Surabaya dengan kecepatan penurunan yang berbeda-beda. Penurunan yang relatif besar terjadi di titik RKUT sebesar 2,79 cm/tahun.
INVENTARISASI JARINGAN PIPA PDAM KABUPATEN SITUBONDO DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEORAFIS (SIG) Taufik , Muhammad; Kurniawan , Akbar; Seftiara, Ginta Widya
GEOID Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v13i2.1568

Abstract

PDAM Tirta Baluran di Kabupaten Situbondo, dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan, perlu merencanakan pengembangan jaringan distribusi yang menjamin ketersediaan air secara menerus. Dari sisi pelaksanaan di lapangan, informasi dan data akan kondisi sistem jaringan distribusi; sangat diperlukan juga untuk pengelolaan aset. Pengelolaan aset bagi PDAM Tirta Baluran merupakan upaya manajamen jaringan pipa dalam lingkup PDAM yang tidak dapat dikelola secara konvensional. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis menggunakan perangkat lunak Visual Basic merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk inventarisasi terhadap jaringan pipa yang ada di Kabupaten Situbondo dan dapat dikembangkan sebagai alat untuk manajemen dan pembangunan PDAM. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini PDAMA Tirta Baluran memiliki jaringan pipa primer mempunyai panjang 18,177 km dan pipa sekunder sepanjang 18,0432 km. Jaringan pipa tersebut hanya ada di (3) tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Situbondo, Kecamatan Panji, dan Kecamatan Panarukan.
INVENTARISASI ASET PEMERINTAH PADA PETA AREA TERDAMPAK LAPINDO SESUAI PERPRES NO. 33 TAHUN 2013 MENGGUNAKAN WEB GIS Dewi, Maura Sahara; Hariyanto, Teguh; Kurniawan , Akbar
GEOID Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v13i2.1573

Abstract

Bencana lumpur Lapindo yang melanda wilayah Porong, Sidoarjo menyebabkan hilangnya tempat tinggal pada 3 Kecamatan. Sehingga muncul konflik penuntutan ganti rugi akibat peristiwa tersebut. Berkaitan dengan hal ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden yang berisi tentang area terdampak, ketentuan ganti rugi dan hal teknis lainnya yang dikeluarkan sejak tahun 2007 dan telah diperbarui sebanyak lima kali hingga yang terbaru berupa Perpres No. 33 Tahun 2013 yang berisi Peta Area Terdampak (PAT). Dari wilayah PAT tersebut didapatkan data yang besar sehingga perlu dilakukan pengelolaan untuk menyelesaikan permasalahan ganti rugi yang belum selesai menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil dari pengelolaan ini merupakan SIG berbasis Web yang dapat melakukan updating, editing, dan penyimpanan data yang berfungsi sebagai inventarisasi. Dari hasil processing data, didapatkan Peta Inventarisasi Aset Pemerintah yang tersebar di 12 desa dengan luas 495,854 Ha. Dari total luas ini, sebesar 70,279 Ha wilayah tidak masuk dalam batas area terdampak sesuai PAT dalam Perpres No. 33 tahun 2013. Untuk inventarisasi asetnya, sebesar 24,88% dari total jumlah aset berstatus terbayar dan tersertifikasi, 21,08% dari total jumlah aset terbayar dan belum tersertifikasi, dan sebesar 54,04% dari total jumlah aset belum terbayar. Hasil inventarisasi tersebut divisualisasikan dengan Web GIS yang bersifat localhost.
PENILAIAN ASET DESA BERUPA PROPERTI GUNA INVENTARISASI ASET DESA (STUDI KASUS: DESA CARANGREJO DAN DESA WATUDAKON, KECAMATAN KESAMBEN, KABUPATEN JOMBANG) Deviantari , Udiana Wahyu; Kurniawan , Akbar; Dediyono, Andy; Yulianto , Agung Dwi
GEOID Vol. 14 No. 2 (2019)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v14i2.1616

Abstract

Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang mengalami perkembangan dari segi infrastruktur maupun ekonomi. Pemerintahan Kabupaten Jombang terdiri dari 301 desa, diantaranya Desa Carangrejo, Desa Watudakon dan lainnya. Setiap desa memiliki kekayaan aset desa yang harus dikelola berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Inventarisasi dan penilaian aset desa merupakan dalah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan aset desa. Kegiatan inventarisasi aset desa secara spasial dilakukan dengan cara pengukuran aset desa. Pengukuran aset desa menggunakan alat Global Positioning System (GPS) Geodetik dengan metode Real-Time Kinematik (RTK) Penilaiain aset desa dilakukan dengan mengunakan metode pendekatan pasar dan meode pendekatan biaya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, Penilaian aset desa memiliki nilai Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) tertinggi Rp 1.170.384 dan nilai terendah Rp 76.190. Jenis penggunaan lahan, aksesbilitas, menjadi beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam penilaian. Aset desa yang dikelola oleh desa berupa lahan tanah yang digunakan sebagai sawah, lapangan dan bangunan.
Pengaruh Australian Summer Moonson pada Precipitable Water Vapour di Jawa Timur Tahun 2015-2020 Handoko, Eko Yuli; Maulida, Putra; Kurniawan , Akbar; Dermawan, Anak Agung Adhi
GEOID Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v18i2.1770

Abstract

Precipitable Water Vapor merupakan parameter iklim penting yang menunjukkan kelembaban yang tersedia di atmosfer dan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi karena terbentuk oleh penguapan/evapotranspirasi dari permukaan ke atmosfer, dapat mengembun menjadi awan dan dapat kembali kembali ke permukaan dalam bentuk presipitasi. Precipitable Water Vapor dapat dipengaruhi fenomena alam seperti siklus monsun. Saat ini, teknologi Sistem Satelit Navigasi Global saat ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai Precipitable Water Vapour. penelitian ini bertujuan menganalisa korelasi pengaruh monsun musim panas Australia dengan variasi PWV di Jawa Timur selama 5 tahun (2015 – 2020). Perbandingan Precipitable Water Vapor hasil pengukuran GPS dengan PWV alat Radiosonde dengan periode dan lokasi yang sama menunjukkan korelasi yang kuat (Corr = 0,9) dengan RSME sebesar 0,02 m. Sedangkan korelasi baik secara spasial dan temporal PWV pada stasiun CORS Jawa Timur bagian timur menunjukkan korelasi yang cukup kuat (Corr = 0.2 hingga 0,6) dengan monsun musim panas Australia dan korelasi semakin lemah pada stasiun CORS Jawa Timur bagian tengah dan barat.