Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesia Berdaya

Inovasi Usaha Kecil Istri Nelayan sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Pesisir [Innovation in Small Businesses Run by Fishermen’s Wives as a Strategy for Empowering the Economic Welfare of Coastal Families] Maulani, Syifa Fajar; Nirmala, Ira; Tsani, Rubby Rahman; Rizky, Muhammad; Handayani, Melia; Hakim, Wafa Nurul; Ainiah, Siti Kurotul
Indonesia Berdaya Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251209

Abstract

Banten Province has a coastline of 896.063 km and a sea area of 11,500 km², making it a region with great fisheries potential. However, fishermen in this area, especially in Serang City, face economic challenges due to a lack of knowledge and access to technology for processing their catch. Most of the catch is sold directly at low prices without any processing. To improve the welfare of the fishing community, a community service team organized seminars and training sessions in Pekapuran Village. These activities taught fishermen’s wives how to process mackerel into high-value dim sum and introduced them to long-lasting packaging technology. The training involved 35 fishermen’s wives and used assessment methods including surveys, observation, interviews, and counseling. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and interest in entrepreneurship. Understanding of women’s empowerment increased by 4.63%, interest in entrepreneurship rose by 8.42%, and knowledge of digital-based businesses increased by 13.52%. The training successfully boosted participants’ motivation and confidence to utilize local potential and digital technology to increase family income. This activity has the potential to drive economic growth for fishermen’s families in line with Sustainable Development Goals (SDGs) number 2 (no poverty) and number 8 (sustainable economic growth). Abstrak. Provinsi Banten memiliki garis pantai sepanjang 896,063 km dan perairan laut seluas 11.500 km², yang menjadikannya wilayah dengan potensi perikanan besar. Namun, nelayan di wilayah ini, khususnya di Kota Serang, menghadapi tantangan ekonomi karena kurangnya pengetahuan dan akses teknologi pengolahan hasil tangkapan. Kebanyakan hasil tangkapan dijual langsung dengan harga rendah tanpa pengolahan. Untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas nelayan, tim pengabdian masyarakat mengadakan seminar dan pelatihan di Kampung Pekapuran. Kegiatan ini mengajarkan istri-istri nelayan cara mengolah ikan kembung menjadi dimsum bernilai jual tinggi, serta memperkenalkan teknologi pengemasan tahan lama. Pelatihan ini melibatkan 35 istri nelayan dengan metode assessment yang mencakup survei, observasi, wawancara, dan penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan minat berwirausaha peserta. Pemahaman tentang pemberdayaan perempuan meningkat sebesar 4,63%, minat berwirausaha naik 8,42%, dan pengetahuan tentang usaha berbasis digital meningkat 13,52%. Pelatihan ini berhasil meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri peserta dalam memanfaatkan potensi lokal dan teknologi digital untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga nelayan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 tanpa kemiskinan dan nomor 8 mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peningkatan Daya Saing Produk Hasil Laut Melalui Strategi Usaha, Inovasi Olahan, Dan Digital Marketing Pada Masyarakat Desa Lontar [Enhancing the Competitiveness of Marine Products Through Business Strategies, Processed Product Innovation, and Digital Marketing in the Lontar Village Community] Handayani, Melia; Hakim, Wafa Nurul; Maulani, Syifa Fajar; Ainiah, Siti Kurotul; Larasati, Wenny Ananda; Rammadhani, Faishal Sauqi
Indonesia Berdaya Vol 7, No 1 (2026)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20261334

Abstract

Abstract. This community service activity was carried out in Lontar Village, Tirtayasa District, Serang Regency, Banten, which is known as a coastal area with main potential in the fisheries and seaweed cultivation sectors. The problems faced by the local community include limited knowledge of modern packaging innovations, business consistency strategies, and digital-based marketing, resulting in marine products that have not yet reached optimal added value. The method consisted of four stages: field surveys, interviews, planning, and implementation. The implementation series included a pre-test, delivery of material, workshops, and a post-test. The materials presented covered entrepreneurship strategies, packaging innovation using tools such as vacuum sealers, and digital marketing training through the creation of online stores on e-commerce platforms. The results showed an increase in participants’ knowledge and skills, with an average improvement of 14% from pre-test to post-test. The largest increase was in digital marketing at 26.12%, followed by modern packaging innovation at 13.04%, and entrepreneurship strategies at 6.95%. This demonstrates that the training successfully increased motivation, practical skills, and the community’s readiness to develop their businesses. Through this assistance, the Lontar Village community not only learned theory but also directly practiced digitalization skills, modern packaging, and online marketing to expand their markets. This activity is expected to encourage increased added value of marine products, strengthen competitiveness, and support the sustainable economic independence of coastal communities. Abstrak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, yang dikenal sebagai wilayah pesisir dengan potensi utama pada sektor perikanan dan budidaya rumput laut. Permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat meliputi keterbatasan pengetahuan dalam inovasi pengemasan modern, strategi konsistensi usaha, dan pemasaran berbasis digital, sehingga hasil laut yang diproduksi belum memiliki nilai tambah optimal. Metode kegiatan dilakukan melalui empat tahapan, yaitu survei lapangan, wawancara, perencanaan, dan pelaksanaan. Rangkaian pelaksanaan mencakup pre-test, pemberian materi, workshop, serta post-test. Materi yang disampaikan meliputi strategi kewirausahaan, inovasi pengemasan menggunakan alat seperti vacuum sealer, dan pelatihan pemasaran digital melalui pembuatan toko online di platform e-commerce. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dengan rata-rata kenaikan sebesar 14% dari pre-test ke post-test. Peningkatan terbesar terjadi pada aspek pemasaran digital sebesar 26,12%, diikuti oleh inovasi pengemasan modern sebesar 13,04%, serta strategi berwirausaha sebesar 6,95%. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan mampu meningkatkan motivasi, keterampilan praktis, dan kesiapan masyarakat dalam mengembangkan usaha. Dengan adanya pendampingan ini, masyarakat Desa Lontar tidak hanya belajar teori, tetapi juga bisa langsung mempraktikkan keterampilan digitalisasi, pengemasan modern, dan pemasaran online untuk memperluas pasar. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai tambah produk hasil laut, memperkuat daya saing, serta mendukung kemandirian ekonomi masyarakat pesisir secara berkelanjutan.