Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dengan Variasi Basis Karagenan dan Konjak Untuk Peningkat Daya Ingat Anak Dhina, Meiry Akmara; Mubaroq, Sugeng Rifqi; Astia, Mega
FamilyEdu: Jurnal Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PKK - Departemen PKK - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pegagan mengandung triterpenoid asiatikosida yang dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar dan memberikan efek menenangkan. Pegagan dapat dijadikan sebagai suplemen untuk meningkatkan  daya ingat dan konsentrasi untuk anak-anak. Meningkatkan daya tarik terhadap pengkonsumsian pegagan bagi anak-anak dapat diolah menjadi permen jelly. Umumnya permen jelly dibuat dengan basis gelatin. Pada penelitian ini, basis permen jelly menggunakan campuran karagenan dan konjak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui konsentrasi campuran karagenan dan konjak yang tepat dalam pembuatan permen jelly ekstrak pegagan. Formulasi permen jelly dibuat dengan 4 formulasi berbeda dengan perbandingan karagenan dan konjak untuk semua formula 2:1 dan konsentrasi campuran karagenan dan konjak dalam permen jelly ekstrak pegagan divariasi dari 1,5 %; 2 %; 2,5 %; 3 %, lalu dilakukan evaluasi permen jelly ekstrak pegagan yang meliputi pengamatan organoleptik, uji elastisitas, uji pH, uji kadar air, uji stabilitas (cycling test) dan uji kesukaan (hedonic test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi karagenan dan konjak yang digunakan pada permen jelly ekstrak pegagan akan mengakibatkan peningkatan kekerasan dan penurunan nilai organoleptik khususnya rasa, tekstur dan penerimaan, serta penurunan nilai elastisitas dan kadar air. Konsentrasi campuran karagenan dan konjak yang paling disukai panelis dan paling mendekati persyaratan adalah pada konsentrasi karagenan dan konjak sebanyak 1,5 %.
Development of E-Practicum Module for Pharmacy Physics Learning Meiry Akmara Dhina; Ginayanti Hadisoebroto; Sugeng Rifqi Mubaroq
Momentum: Physics Education Journal Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.456 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v3i2.3763

Abstract

This research develops learning methods through the development of teaching materials. In addition to this study developes an e-practicum module in one of the subjects in the pharmacy department, namely physics pharmacy. Today, the physics pharmacy practice uses printed module practice in the form of module books. This research intends to make innovation in practical learning. Current educational innovations that are developing in technological innovations, one of which is information technology. The use of information technology is very fast and sophisticated, currently technological computer-based has been developing with software applications that also continue to fulfil the world's needs. The development of this electronic technology can be utilized in educational innovations in practice methods. The printed module practice was developed into a web-based electronic practicum module. The method used in this research is the waterfall model which consists of the main stages of needs analysis, system and software design, system implementation and testing as well as a maintainance. The results of this study are a web-based module-practice named E-mulsi which can be accessed via e-mulsi.com. This application has been tested in one of the pharmacy physics classes and has received positive responses from users not only students but also lecturers because it is easier to use modules and preparation of technology-based reports.
Implementation of digital performance assessment to measure pharmacy physics laboratory skills Meiry Akmara Dhina; Ginayanti Hadisoebroto; Sugeng Rifqi Mubaroq; Iyan Gustiana
Momentum: Physics Education Journal Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/mpej.v5i1.5146

Abstract

This study was motivated by the fact that laboratory skills assessment did not have a specific standard for each assessment. Student performance and skills in doing practicum are not well observed and measured. Meanwhile, the assessment of skills in pharmaceutical physics laboratory learning is considered important. An alternative assess-ment that can measure pharmaceutical physics laboratory skills is to use performance assessment. This research has integrated the work assessment in digital form with the existing web-based electronic module (e-mulsi). Application testing needs to be done to determine the digital performance assessment's effectiveness in assessing the pharmacy physics laboratory's skills. A system test and user test do this. System testing is done by white box testing. Meanwhile, user testing is carried out with an instrument in the form of a questionnaire to laboratory assistants and lecturers as users of the application's per-formance assessment application. The digital performance assessment system's perform-ance test results using GTMetrix ranged from 85% - 62%. This performance assessment application greatly helped the results of the questionnaire for laboratory assistants and lecturers. It greatly facilitated the archiving of each students process in the form of an information technology data base. Lecturers also find it very helpful because the value processing process is easier for applications to do, reducing data processing errors.
Efektifitas Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA meiry akmara dhina; sugeng rifqi mubaroq
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2017): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.603 KB) | DOI: 10.26618/jpf.v5i2.605

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas penerapan model pembelajaran investigasi kelompok  untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan satu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran investigasi kelompok dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional metode praktikum. Hasil penelitian menunukkan bahwa Model pembelajaran Investigasi kelompok secara signifikan dapat lebih meningkatkan keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional metode praktikum. Data hasil penelitian mendapatkan N-gain kelas eksperimen sebesar 0,58; dan N-gain kelas kontrol sebesar 0,49. N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol masuk ke dalam katagori sedang. Sedangkan pada keterampilan berpikir kritis siswa, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Keterampilan Berpikir Kritis siswa tidak berbeda secara signifikan pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Data hasil penelitian mendapatkan N-gain kelas eksperimen sebesar 0,01; dan N-gain kelas kontrol sebesar 0,01. N-gain tersebut dalam katagori rendah. N-Gain yang sangat rendah menyatakan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok tidak dapat ditetapkan sebagai penyebab meningkatnya keterampilan proses sains siswa. Kata kunci: Model Pembelajaran Investigasi Kelompok, Keterampilan Proses Sains, Keterampilan Berpikir Kritis. Abstract – This study aimed to describe the effectiveness of the application of learning models investigative group to improve science process skills and critical thinking skills of high school students. The method used is quasi-experimental with a given experimental class treatment with the application of investigative learning and classroom control group with conventional learning methods practicum. The results showed that the group of Investigation learning model can significantly improve the students' science process skills compared with conventional methods of practical learning model. Data were getting N-gain experimental class was 0.58; and N-gain control class 0,49. N-gain experimental class and control class fit into the category of being. While the critical thinking skills of students, the results obtained from this study is Critical Thinking Skills of students did not differ significantly in the experimental class with grade control. Data were getting N-gain experimental class of 0.01; and N-gain control class is 0.01. The N-gain in the low category. N-Gain very low state that the investigation group learning model can not be set as the cause of increasing students' science process skills. Key words: Learning Model Group Investigation, Science Process Skills, Critical Thinking Skills
Information Literacy for Santri in Islamic Boarding School (Pesantren) Nuhrodin Nuhrodin; Meiry Akmara Dhina
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 5 No 2 (2021): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation collab with Letiges

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v5i2.191

Abstract

Literasi informasi merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh semua orang sebagai langkah antisipasi terhadap lajunya informasi sebagai pengaruh langsung dari perkembangan teknologi dan informasi. Literasi informasi menjadi penting dimiliki untuk menciptakan langkah yang efektif dan efisien dalam mencari, memilih dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan. Literasi informasi kemudian merambah ke semua bidang terutama pada bidang-bidang dimana informasi merupakan bagian penting yang dibutuhkan, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Literasi informasi di bidang pendidikan memberikan jaminan bagi pengelola, pengajar, maupun siswa dalam mendapatkan, mengelola hingga mengevaluasi informasi agar secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan. Pesantren sebagai lembaga berbasis agama Islam berperan melakukan pendidikan dan pengajaran kepada para peserta didiknya yang disebut santri. Masuknya tekonologi dan informasi ke dunia pesantren mendorong pesantren untuk bersiap diri dalam menerapkan literasi informasi pada pendidikan pesantren. Meski demikian, kesuksesan literasi informasi pada pendidikan pesantren harus berhadapan dengan kultur pesantren itu sendiri yang bersifat unik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana literasi informasi santri termasuk problematika dan Langkah-langkah yang dilakukan agar meningkatkan kemampuan literasi santri saat ini ditengah era digitalisasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui interview dan quisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi santri di pondok pesantren sudah cukup baik dengan rata-rata kemampuan literasi pada 80%, akan tetapi masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan dalam mengembagkan pencairan informasi berbasis teknologi informasi, sehingga perlu hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan literasi informasi berbasis teknologi informasi di era digital ini pada santri di pondok pesantren.
Policy Reformulation Action-Cycle Framework (PRACYF): A Case Study Decentralization and Regional Autonomy Policy in North Sumatra Province Gunawan Undang; Heri Heri; Deden Suhendar; Eny Nuryani R; Achdijat Sulaeman; Meiry Akmara Dhina; Adam Darmawan
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Manajemen Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmpp.v6i2.45021

Abstract

Decentralization and regional autonomy (DRA) policies have been implemented in Indonesia for 25 years. However, regional independence is still very low in 33 regions/cities in North Sumatra (North Sumatra) because the local revenue (PAD) is much smaller than the regional income and expenditure budget (APBD). The aim of this study is to analyze this phenomenon and find a conceptual framework for reformulating DRA policies. The research method uses mixed methods. The results of the analysis show that 88.49% of the regions are still dependent on transfer funds from the central government, so the nature of autonomy, namely the independence of autonomous regions, is still far from expectations. In the long run, it is important to reformulate policies through the Policy Reformulation Action-Cycle Framework (PRACYF). Theoretically, PRACYF has conceptual implications for the development of public policy and DRA, while in practice it can have implications for increasing the independence of autonomous regions and the welfare of the people in the regions.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran Fisika untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 (4Cs) Siswa SMP Taryono Taryono; Duden Saepuzaman; Meiry Akmara Dhina; Nurwulan Fitriyanti
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) Vol 4, No 1 (2019): WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.138 KB) | DOI: 10.17509/wapfi.v4i1.15825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas serta mengetahui keterampilan kolaborasi dan komunikasi siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian 1) terdapat perbedaan signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah; 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah; 3) keterampilan kolaborasi siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah; 4) keterampilan komunikasi siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah; Secara umum pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi siswa pada mata pelajaran fisika dengan topik energi. Kata kunci: berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, keterampilan abad 21, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah
FORMULASI LIP BALM EKSTRAK RUMPUT LAUT (Gracilaria SP.) SEBAGAI Meiry Akmara Dhina; Lina Ratnasari; Iwan Maulana
Jurnal Sabdariffarma Vol 11, No 1 (2023): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v11i1.1097

Abstract

Rumput laut merupakan sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia. Salah satu nya Gracillaria SP. tergolong dalam rumput laut yang memiliki kandungan klorofil total dan pigmen aksesoris yang lebih tinggi dibanding dengan rumput laut merah  lainnya sehingga berpotensi sebagai sumber antioksidan. Rumput laut Gracilaria SP. memiliki sumber antioksidan seperti flavonoid, karatenoid, pigmen, polifenol, enzim, dan berbagai polisakarida dalam jumlah yang melimpah. Untuk menambah pemanfaatan, infomasi dan referensi rumput laut Gracilaria SP. maka dapat diolah menjadi sediaan Lip Balm. Pada penelitian ini, pembanding yang digunakan yaitu Cosmol 43 V dan Salacos 99. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi Lip Balm ektrak rumput laut Gracilaria SP. sebagai Antioksidan dengan variasi Cosmol 43 V dan Salacos 99. Lip Balm dibuat menjadi 3 formula dengan pembanding Cosmol 43 V dan Salacos 99 yang berbeda. Cosmol 43V dengan  F1 (41%), F2 (36%), F3 (31%), dan Salacos 99 dengan F1 (7%), F2 (12%),  F3 (17%), dan setiap formula dengan Ekstrak 1%, Candelilla Wax 9%, Ceresin Wax 11%, Propilen Glycol 4%, Cosmol 222 17%, Euxyl PE 9010 2%, Flaver Vanilla 2%, dan pewarna 6%. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan yang meliputi Uji Homogenitas, Uji pH, Uji Organoleptik, dan Uji Panelis. Hasil sediaan Lip Balm Ekstrak Rumput Laut memiliki rata-rata pH 5,0-5,5. Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak rumput laut (Gracilaria SP.) didapat nilai IC50 sebesar 8,147 ppm. Hal ini menyatakan bahwa ekstrak rumput laut Gracilaria SP. memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. F1 memiliki konsentrasi Cosmol 43 V lebih banyak dibanding Salacos 99, shingga tekstur, warna, dan aroma sangat diminati responden.
IMPLEMENTASI PELATIHAN DIGITAL MARKETING UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK BAGI UMKM DI DESA DUKUH Meiry Akmara Dhina; Yoga Ahmad Wardana; Silvia Oktapiani Rahmaniah; Hani Fitriani; Sri Wulan Agustian; Rohmat Sapaat; Ryanto Nugraha; Syahrulrohid Syahrulrohid; Rifki Mustopa; Randi Pradita; Nazarioda Hakim
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/babakti.v2i2.836

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, para pelaku UMKM diharuskan memahami akan penggunaan teknologi. Dengan menggunakan teknologi yang canggih akan mempermudah jalannya usaha, seperti pemasaran digital yang merupakan salah satu bantuk pemanfaatan teknologi informasi. Pemasaran digital dapat bekerja dengan menggunakan media elektronik seperti iklan di televisi atau radio, dapat juga menggunakan media berbasis internet seperti pemasaran melalui media sosial atau e-commerce. Strategi pemasaran secara online dianggap lebih mempermudah proses jual beli, pemasaran secara online juga dapat lebih efektif untuk menjangkau lebih luas para pembeli. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan metode survey. Menurut M. Nazir (2005), penelitian survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu individu. Metode survey dipilih untuk mengetahui keberadaan suatu desa dengan berbagai potensi dan permasalahan yang ada serta pengaruh daya tarik produksi dan nilai jual terhadap keputusan konsumen. Pelatihan digital marketing merupakan bentuk pengabdian yang tepat untuk dilaksanakan kepada para pelaku usaha rumahan dan UMKMyang ada di Desa Dukuh. Dengan pemaparan teori, diskusi dan praktek akan menghasilkan output yang baik. Sehingga dari kegiatan tersebut dapat memperoleh hasil yang maksimal seperti meningkatnya penjualan karena konsumen melihat promosi yang dilakukan di media sosial yaitu instagram. Kedepannya, untuk kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan berbagai macam kegiatan dan bidang yang lebih baik, terutama yang berdampak pada sosial ekonomi masyarakat yang sudah ada potensi kemudian dikembangkan.
Learning basic physics in Pharmacy Study Program with systems thinking skills needed by pharmacy students Dhina, Meiry Akmara; Kaniawati, Ida; Yustiana, Yusi Riksa
Momentum: Physics Education Journal Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/mpej.v8i1.8457

Abstract

This research is a preliminary study aimed at analyzing the methods of teaching basic physics applied in the pharmacy program, as well as its implications for the relevance of physics concepts in pharmacy courses and the development of students' system thinking skills. A cross-sectional survey method was used, employing a structured questionnaire based on the Likert scale, involving physics course instructors from private and public universities. The research findings indicate that, although basic physics has significant potential in contributing to the development of the system thinking skills required by pharmacy graduates, challenges in integrating physics concepts with pharmacy courses still exist. The pharmacy curriculum's focus on pharmaceutical and health aspects may overlook students' understanding of basic physics. Therefore, the importance of developing teaching methods and physics laboratory practices that are appropriate for the pharmacy context becomes clearer. This research concluded that there is a need for the development of more suitable learning methods for basic physics courses in the pharmacy program, with an emphasis on developing system thinking skills crucial in the field of health, and the integration of pharmacy laboratories as a learning support. This is expected to enhance the understanding of physics concepts in the pharmacy context and build relevant system thinking skills for graduates of the pharmacy program.