Tuarissa, Yaneke Popi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Musik Rohani dalam Proses Belajar Pendidikan Agama Kristen di SMTKN Diaspora Kabupaten Sorong Rieuwpassa, Habel S.J.; Tuarissa, Yaneke Popi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 22 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan musik rohani dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMTKN Diaspora Kabupaten Sorong. Musik rohani berfungsi tidak hanya sebagai sarana ekspresi emosional dan spiritual, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang mendukung perkembangan kognitif dan afektif siswa. Dalam konteks pendidikan agama, musik membantu menciptakan suasana belajar yang kondusif, membangkitkan motivasi, serta memperkuat pemahaman siswa terhadap nilai-nilai iman Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan musik rohani dalam pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa, memperdalam pengalaman spiritual, serta membentuk karakter yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani. Dengan demikian, integrasi musik rohani dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan spiritual di sekolah.
Pergumulan dan Pertumbuhan Spiritualitas Anak dan Remaja dalam Keluarga Marginal: Refleksi Gerejawi di Immanuel Bosuwesen, Sorong Fonataba, Rini Laurince; Rieuwpassa, Habel S.J; Tuarissa, Yaneke Popi; sari, Novanty Purnama
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 16 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan memberikan dampak yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan anak dan remaja, termasuk dalam perkembangan aspek spiritual mereka. Studi ini bertujuan untuk memahami dinamika pertumbuhan spiritual anak dan remaja yang hidup dalam kondisi keluarga miskin, dengan penekanan khusus pada bagaimana kondisi tersebut memengaruhi pengalaman iman, harapan, serta relasi mereka dengan Tuhan. Dengan menggunakan metode kualitatif studi kasus, data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap delapan informan berusia 10 hingga 17 tahun yang berasal dari tiga komunitas Kristen di wilayah urban dan semi-urban Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kendati berada dalam situasi kekurangan ekonomi, para anak dan remaja tersebut menunjukkan spiritualitas yang tangguh, terbuka, dan penuh semangat. Elemen utama yang memperkuat spiritualitas mereka adalah keterlibatan aktif dalam kegiatan gereja, praktik keagamaan di dalam keluarga, serta teladan iman yang diberikan oleh orang tua atau wali. Penelitian ini menegaskan bahwa spiritualitas dalam lingkungan miskin bukan semata berfungsi sebagai mekanisme bertahan, melainkan menjadi sumber kekuatan batin dan harapan yang bersifat membebaskan dan membentuk makna hidup yang lebih dalam.
ANTARA SPIRITUALITAS DAN PRAKTIK ADMINISTRATIF: MENILAI JUMLAH KANTONG PERSEMBAHAN DALAM IBADAH KELUARGA DI RAYON 6 GKI RUT LIDIA Tampinongkol, Taty; Tuarissa, Yaneke Popi; Joris, Henra; Kesaulya, Herlin; Triyono, Agus
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 6 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibadah keluarga merupakan elemen penting dalam pembentukan spiritual warga jemaat GKI, khususnya dalam lingkup komunitas kecil. Di Rayon 6 GKI Rut Lidia, tradisi ini dijaga dengan baik melalui pertemuan rutin mingguan. Namun, praktik pengedaran sejumlah kantong persembahan selama ibadah—meliputi persembahan umum, diakonia, pembangunan, dan "Aksi Seribu" menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap kekhusyukan ibadah dan kenyamanan jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah jumlah kantong persembahan memengaruhi kekhusyukan ibadah serta apakah praktik tersebut masih relevan dalam konteks liturgi dan spiritualitas masa kini. Dengan menggunakan desain survei kuantitatif korelasional, data dikumpulkan dari 72 responden melalui kuesioner skala Likert. Uji-t dua sampel independen dilakukan untuk melihat perbedaan tingkat kekhusyukan ibadah antara dua kelompok: mereka yang hanya hadir tiga kali dalam enam bulan terakhir (rata-rata = 3,2) dan mereka yang hadir lebih dari enam kali (rata-rata = 4,2). Hasil uji menunjukkan nilai t sebesar ±4,53 dan nilai p < 0,001, menandakan perbedaan yang signifikan dalam persepsi kekhusyukan. Temuan menunjukkan bahwa jemaat yang hadir secara rutin tetap mampu menjaga kekhusyukan ibadah meskipun terdapat rutinitas administratif berupa pengedaran beberapa kantong persembahan. Secara teologis, persembahan dipandang sebagai tindakan penyembahan yang dilakukan dengan sukacita, bukan sebagai kewajiban yang membebani (2 Korintus 9:7). Studi ini menyimpulkan bahwa jumlah kantong persembahan tidak secara signifikan mengganggu kekhusyukan ibadah apabila didukung oleh pemahaman spiritual yang kuat dan transparansi dalam praktik keuangan gereja. Hasil ini mendorong gereja untuk mengevaluasi tata cara ibadah secara kontekstual tanpa mengorbankan kedalaman spiritual.
Peran Kepemimpinan Pastoral dalam Membangun Partisipasi Aktif Jemaat di Gereja Eklesia Wonosobo Tuarissa, Yaneke Popi; Joris, Henra; Tampinongkol, Taty Hetty Helny; Nanlohy, Ansje Fanny; Kesaulya, Herlin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 3.B (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan pastoral merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong keterlibatan jemaat dalam kehidupan bergereja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan pastoral dalam membangun partisipasi aktif jemaat di Gereja Eklesia Wonosobo. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan pastoral yang bersifat visioner, komunikatif, dan partisipatif mampu meningkatkan keterlibatan jemaat dalam kegiatan ibadah, pelayanan sosial, pendidikan, dan misi gereja. Namun demikian, masih terdapat tantangan seperti rendahnya kesadaran sebagian jemaat terhadap pentingnya pelayanan bersama dan keterbatasan sumber daya manusia. Penelitian ini menegaskan bahwa kepemimpinan pastoral yang berorientasi pada pelayanan dan pemberdayaan jemaat merupakan kunci dalam membangun gereja yang hidup dan relevan di tengah masyarakat.