Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Poppy Farasari
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikk.v5i1.1396

Abstract

Kemampuan sosialisasi salah satu hasil penting yang harus dimiliki seorang anak ketika akan memasuki usia sekolah (anak prasekolah), tidak saja meliputi kecerdasan dan keterampilan motorik tetapi kemampuan sosisalisasi juga tidak kalah pentingnya. Faktor yang mempengaruhi sosialisasi pada anak yaitu pola pengasuhan orang tua, pengaruh teman sebaya, penerimaan diri dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-5 tahun di Paud Nurul Fikri Tulungagung. Desain penelitian ini cross sectional. Populasinya adalah semua orang tua dan anak 4-5 tahun di Paud Nurul Fikri Desa Ngrance Kecamatan Pakel sebanyak 33 responden dengan menggunakan teknik sampling Total Sampling. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan observasi, kemudian diolah dengan editing, coding, scoring dan tabulating dan di uji menggunakan Spearman rho dengan program SPSS. Hasil penelitian didapatkan pola asuh orang tua dalam kategori demokrasi yaitu 27 responden (81,8%) sedangkan kemampuan sosialisasi dalam kategori baik sebanyak 25 responden (75,8%). Hasil uji statistic spearman rho dengan signifikansi 0,05 didapatkanilai P value = 0,008 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,008< 0,05) sehingga terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia 4-5 tahun di paud nurul fikri tulungagung. Kata Kunci : Pola Asuh, Kemampuan Sosialisasi, Usia Prasekolah
HUBUNGAN PARITAS DENGAN PENURUNAN FUNDUS UTERI PADA IBU SETELAH MELAHIRKAN DI TULUNGAGUNG: RELATIONSHIP OF PARITY WITH DECREASING OF UTERO FUNDUS IN MOTHERS AFTER GIVING BIRTH IN TULUNGAGUNG poppy farasari
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v4i1.90

Abstract

Abstrak : Involusi / pengecilan Rahim adalah suatu proses dari uterus balik dalam keadaan pada sebelum kehamilan. Pada ibu pertama kali persalinan, kekuatan kontraksi pada uteri lebih tinggi dan terasa lebih keras, sedangkan pada ibu melahirkan kedua atau lebih, kontraksi uterus berlangsung lebih lama sebagai akibatnya dapat memberikan efek terhadap proses involusi uterus. Tujuan penelitian mengetahui hubungan paritas terhadap penurunan Fundus Uteri pada ibu setelah melahirkan di Tulungagung. Penelitian dilaksanakan tanggal 16 April-15 Mei 2021. Jenis penelitian observasional, menggunakan cross sectional dan instrument penelitian dengan kuesioner dan observasi. Populasi penelitian adalah semua ibu setelah melahirkan di Tulungagung. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak 30 orang. Variabel independent paritas, variabel dependent penurunan fundus uteri. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar dari responden merupakan ibu multipara atau melahirkan dua kali atau lebih yaitu sebanyak 19 orang (63,4%) dan hampir seluruh responden penurunan TFU normal, yaitu sebanyak 28 orang (93,3%). Uji statistik chi square didapatkan P Value = 0,001 < 0,05 sehingga H1 diterima, yang berarti ada hubungan paritas terhadap penurunan Fundus Uteri pada ibu setelah melahirkan di Tulungagung. Ibu yang usianya lebih tua dan sudah beberapa kali melahirkan banyak ditentukan oleh proses perubahan umur dimana mengalami perubahan pada metabolisme dengan terjadi peningkatan jumlah lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan lemak, karbohidrat , dan protein dan hal ini akan menghambat penurunan fundus uteri. Resiko yang terjadi pada kehamilan >5 kali seperti kontraksi uterus yang kurang maksimal. Kata Kunci : Paritas, Penurunan Tinggi Fundus Uteri, Post Partum Abstract : Involution / shrinkage of the uterus is a process of the uterus turning back in its pre-pregnancy state. In women who give birth for the first time, the force of contractions in the uterus is higher and feels harder, while in women giving birth to the second or more, uterine contractions last longer as a result can have an effect on the process of uterine involution. The purpose of this study was to determine the relationship between parity and decrease in uterine fundus in mothers after giving birth in Tulungagung.The research was carried out on April 16-15 May 2021. The type of research was observational, using cross sectional and research instruments with questionnaires and observations. The study population was all mothers after giving birth in Tulungagung. Samples were taken using purposive sampling as many as 30 people. The independent variable is parity, the dependent variable is a decrease in the uterine fundus. Data were analyzed using chi square test.The results showed that most of the respondents were multiparous mothers or gave birth twice or more as many as 19 people (63.4%) and almost all of the respondents had a normal TFU decline, as many as 28 people (93.3%). Chi square statistical test obtained P Value = 0.001 < 0.05 so H1 is accepted, which means that there is a parity relationship to the decrease in uterine fundus in mothers after giving birth in Tulungagung.Mothers who are older and have given birth several times are largely determined by the process of changing age where there is a change in metabolism with an increase in the amount of fat, a decrease in muscle, a decrease in the absorption of fat, carbohydrates, and protein and this will inhibit the decline in the uterine fundus. Risks that occur in pregnancy > 5 times such as uterine contractions that are less than optimal. Keywords: Parity, Decreased Uterine Fundal Height, Post Partum
Pengetahuan dan Perilaku Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Batita di Posyandu Poppy Farasari
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i3.1512

Abstract

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi adalah kelengkapan imunisasi dasar dan hal ini banyak disokong oleh pengetahuan dan perilaku ibu dalam membawa anaknya untuk imunisasi, akibatnya adalah cakupan imunisasi dasar kurang memenuhi target yang seharusnya tercapai. Faktor inilah yang sering menjadi permasalahan saat ini karena kemauan membawa anak untuk imunisasi bisa dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam memberikan imunisasi dasar. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan pendekatan observational analytic. Jumlah sampel keseluruhan 37 responden menggunakan metode total sampling. Penelitian dilakukan pada Januari 2020. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Uji statistic adalah Non parametrik dengan menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku ibu di Posyandu Desa Sukodono dalam pemberian imunisasi dasar untuk batita dari 29 responden yang mempunyai pengetahuan baik didapatkan 22 responden (59%) mempunyai perilaku baik, sedangkan dari 8 responden yang pengetahuannya kurang, hanya ada 1(13%) yang perilakunya baik. Hasil analisis komparatif sederhana menggunakan uji statistik spearman rho diperoleh nilai p 0,029 pada signifikansi α 0,05 sehingga Nilai p < Nilai α artinya bahwa ada Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Batita Di Posyandu Desa Sukodono Tahun 2020. Disimpulkan bahwa pengetahuan berkorelasi dengan perilaku ibu, semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi pada batita semakin baik perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar. Dengan demikian maka penting meningkatkan pemahaman orang tua tentang kelengkapan imunisasi dasar pada bayi agar terbentuk kesadaran orang tua dan derajat kesehatan batita yang lebih baik.
Edukasi Pemeriksaan Payudara Sendiri Berpengaruh terhadap Keterampilan Sadari Remaja Putri Usia 13-15 Tahun Poppy Farasari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i2.3174

Abstract

The cause of high early death rates for women is caused by breast cancer, and is in second place in the world with new cases of 1.67. million. Early detection of signs and symptoms of breast cancer can be done independently by doing breast self-examination (BSE). Education about BSE is an alternative way to improve breast cancer prevention skills. This study aims to determine the effect of providing BSE education on BSE skills in young women aged 13-15 years (In Gesikan Pakel Village, Tulungagung 2022). The research design is a one group pre post test design with a quantitative approach. The population is all young women aged 13-15 years as many as 92 people with a purposive sampling technique obtained a sample of 35 respondents. The independent variable is breast self-examination education and the dependent variable is BSE skills. Data collection uses a BSE skills questionnaire sheet, then the data is processed through coding, scoring and tabulating. Statistical test using the Wilcoxon Signed Rank Test. The results showed that there was an increase in the skills of the respondents, namely before the treatment there were 20 respondents (57.1%) who had initial category skills, and after the treatment there were 18 respondents (51.4%) who had advanced category skills. The p value obtained is 0.000 and α is 0.05 which means the p value <α means that H0 is rejected and H1 is accepted. It was concluded that there was an effect of providing BSE education on BSE skills in young women aged 13-15 years in Gesikan Village. The success of providing education through demonstrations to school-age adolescents is able to increase concentration and skills in performing breast examinations. Thus the methods and techniques of BSE education can be improved for the success of BSE.
HUBUNGAN PERAN SUAMI TERHADAP KECEMASAN IBU PADA PERSALINAN KALA II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI Evita Widyawati; Poppy Farasari; Friska Oktaviana
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 No 1 April 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase yang sangat mengkhawatirkan dalam persalinan yaitu fase pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Banyak hal yang mengkhawatirkan muncul dalam pikiran ibu, seperti takut bayi cacat, takut harus operasi dan takut persalinan lama. terjadinya partus lama dapat menjadi resiko kematian ibu saat dan pasca-persalinan, partus lama dapat diantisipasi dengan memberi peran psikologis salah satunya dengan adanya peran suami. Peran suami pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan, yaitu dapat menurunkan morbiditas, menguramgi rasa sakit, mempersingkat persalinan, dan menurunkan angka persalinan dengan operasi termasuk bedah Caesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran suami terhadap kecemasan ibu pada proses persalinan kala Desain pada penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross- sectional, dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner peran suami dan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden didapatkan sebagian besar responden peran suami memiliki kriteria mendukung yaitu sebanyak 23 responden (76.7%), sebagian besar responden kecemasan ibu bersalin kala II kriteria ringan yaitu sebanyak 23 responden (76.7%). Analisis dengan uji Chisquare didapatkan p value 0.000< α 0.05, ada hubungan peran suami dengan dengan Kecemasan Ibu bersalin Kala II di Wilayah Kerja Campurejo Kota Kediri. Peran suami sangat penting untuk mendukung proses persalinan ibu, dengan peran suami dapat merigankan kecemasan ibu dalam proses persalinan kala II, sebaiknya ibu bersalin selalu mendapatkan peran suami saat proses persalinan
Analysis of Ergonomic Risk Factors with the Incident of Flank Pain in Bank Tellers Dewi Zuniawati; Poppy Farasari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 4 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i4.3286

Abstract

Office ergonomics is one of the potential causes of pelvic pain which can threaten office workers such as bank tellers. Ergonomic dangers when pelvic pain occurs can come from Work Load, Work Posture, Frequency, Length of Work. Pelvic pain is back pain caused by incorrect ergonomic positions. In this study, researchers wanted to reduce the ergonomic risks experienced by bank teller employees. By reducing ergonomic risks, the health and welfare of employees will improve and can increase work productivity, the company will also improve product quality in the form of services. This research aims to: Analyze ergonomic risk factors with the incidence of flank pain in bank tellers in the X district. Research method: this research uses quantitative descriptive surveys, the sample in this study uses a purposive sampling technique, totaling 30 bank tellers throughout the X District. This research was carried out on January 15 - March 5 2024. The data in this research was obtained by directly observing the results of a walk through survey made in the form of a checklist and analyzed in the form of photos, videos, with a caution zone measuring instrument, then the data that has been collected analyzed using univariate. Results from a walk through survey in the form of a checklist and caution zone assessment, the results of the independent variables are ergonomic risks: Work Load (73.6%), Work Posture (75.6%), frequency (38.1%) and Duration (69.4%) and the dependent variable is the incidence of flank pain (63.1%). Office ergonomics is important to pay attention to because it is one of the potential dangers in the incidence of flank pain, the most dominant factor influencing the incidence of flank pain is the ergonomics factor of incorrect working posture when sitting which will later threaten bank tellers.
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN TERJADINYA KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA REMAJA USIA 14-18 TAHUN DI DESA KEBOIRENG KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG : THE RELATIONSHIP OF STRESS LEVEL AND THE OCCURENCE OF FLUOR ALBUS IN ADOLESCENTS AGED 14-18 YEARS IN KEBOIRENG VILLAGE, BESUKI DISTRICT, TULUNGAGUNG DISTRICT Eny Masruroh; Poppy Farasari; Aesthetica Islamy; Suciati Suciati; Amita Audilla
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.178

Abstract

Abstrak   Kondisi tubuh yang kelelahan dan stress dapat memicu peningkatan hormon estrogen dan menyebabkan terjadinya keputihan pada wanita. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat stress dengan terjadinya keputihan (Fluor Albus) pada remaja usia 14-18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Penelitian dilakukan tanggal 1-15 Maret 2022 dengan metode analitik korelasional dan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan instrument kuisioner DASS (Depression Anxiety stress Scale) yang telah dilakukan uji validitas. Populasi penelitian semua remaja usia 14- 18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022 sejumlah 114 orang, sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 54 responden. Variabel bebas yang digunakan yakni tingkat stress, variabel terikat yakni keputihan. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating, analisa data dengan uji Spearman rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden yaitu 30 responden (55,6%) tidak mengalami stress atau normal dan hampir seluruh responden yaitu 48 responden (88,9%) mengalami keputihan normal. Hasil uji Spearman Rho didapatkan P Value = 0,000 < 0,05, artinya ada hubungan tingkat stress dengan terjadinya keputihan (Fluor Albus) pada remaja usia 14-18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Kondisi tubuh yang lelah dan stres dapat memicu peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan terjadinya keputihan. Stress akan menurunkan imunitas sehingga membuat bakteri pada vagina berkembang pesat dan menekan pertumbuhan flora normal vagina sehingga menyebabkan keputihan abnormal. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan mekanisme koping stress pada remaja untuk mengantisi stresn sehingga dapat mengurangi kejadian keputihan pada remaja Kata kunci : Keputihan, Remaja, Tingkat stres Abstract   A body condition that is tired and stressed can trigger an increase in the hormone estrogen and cause vaginal discharge in women. The aim of the research is to determine the relationship between stress levels and the occurrence of vaginal discharge (Fluor Albus) in adolescents aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022. The research was conducted March 1-15 2022 using correlational analytical methods and a cross-sectional approach. This research uses the DASS (Depression Anxiety Stress Scale) questionnaire instrument which has been tested for validity. The research population was all teenagers aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022, totaling 114 people, the sample was taken using a purposive sampling technique totaling 54 respondents. The independent variable used is stress level, the dependent variable is vaginal discharge. Data processing using editing, coding, scoring and tabulating, data analysis using the Spearman rho test. The research results showed that the majority of respondents, namely 30 respondents (55.6%), did not experience stress or were normal and almost all respondents, namely 48 respondents (88.9%) experienced normal vaginal discharge. The results of the Spearman Rho test obtained P Value = 0.000 < 0.05, meaning that there is a relationship between stress levels and the occurrence of vaginal discharge (Fluor Albus) in adolescents aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022. Tired and stressed body conditions can triggers an increase in the hormone estrogen which causes vaginal discharge. Stress will reduce immunity, causing bacteria in the vagina to grow rapidly and suppress the growth of normal vaginal flora, causing abnormal vaginal discharge. Health workers should provide counseling on stress coping mechanisms for adolescents to anticipate stress so that they can reduce the incidence of vaginal discharge in adolescents. Keywords : Vaginal discharge, Adolescent, Stress leve
The Detection of Stunting Anomalies in Toddler by Computer Vision Friska Oktaviana; Poppy Farasari; Evita Widyawati
Journal of Ners and Midwifery Vol 11 No 1 (2024)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v11i1.ART.p099-104

Abstract

The golden age is the most important period that all children go through. At this time, parents need to optimize their child's growth and development. The nutritional adequacy of toddlers must be monitored to detect abnormalities such as stunting, wasting, obesity and malnutrition. Stunting is a condition in young children where height or body length as measured by Z-score does not correspond to age. In today's digital era, healthcare generates large amounts of data every day. This data is in various forms, including text, numbers, and digital images or videos. Computer vision in health care is a field of artificial intelligence that allows computers to interpret and act on visual data, including monitoring the growth and development of toddlers. Computer vision can be used to analyze data on stunting status of toddlers. The aim of this research was to develop mobile media to be able to screen and monitor stunting in toddlers using computer vision. The type of the research was research and development methods where the function of using this method was for product validation and development, with the dependent indicator being stunting toddlers. The results of this research showed an accuracy of 90.5%. These results showed that the application of computer vision and artificial neural networks to predict stunting anomalies in toddlers could be used and showed good results. It is hoped that in the future this application can be used by the government, midwives and cadres to continuously monitor toddler stunting
The Effect Of Compliance With Fe Tablet Consumption On Hb Levels Of Pregnant Woman Widyawati, Evita; Farasari, Poppy; Oktaviana, Friska
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 1 (2025): Volume 11 No 1 Januari 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i1.18743

Abstract

Latar belakang: Defisiensi zat besi pada ibu hamil dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin, yang berdampak pada berkurangnya pasokan oksigen untuk organ-organ vital baik bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu, asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk mencegah anemia di kalangan ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh kepatuhan dalam mengonsumsi tablet besi terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain survei analitik dan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pule Kabupaten Trenggalek, pada bulan November 2024 dengan sampel ibu hamil sejumlah 38 orang. Hasil: penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari kepatuhan konsumsi tablet Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin dengan nilai p-value 0.003 (<0.05). Kesimpulan: Kepatuhan dalam mengonsumsi tablet besi (Fe) dapat berdampak signifikan pada kadar hemoglobin. Oleh karena itu, disarankan agar Puskesmas Puskesmas Pule, serta tenaga kesehatan lainnya, lebih mengoptimalkan pengawasan terhadap konsumsi tablet zat besi, khususnya bagi ibu hamil yang mengalami anemia.Kata Kunci: haemoglobin, kepatuhan, tablet fe ABSTRACT Background: Iron deficiency in pregnant women can result in decreased hemoglobin levels, which results in reduced oxygen supply to vital organs for both the mother and the fetus. Therefore, adequate iron intake is very important to prevent anemia among pregnant women. Objective: This study aims to explore the effect of compliance in consuming iron tablets on increasing hemoglobin levels. Method: This study was conducted with a quantitative approach using an analytical survey design and a cross-sectional approach. This study was conducted in the working area of the Pule Health Center, Trenggalek Regency, in November 2024 with a sample of 38 pregnant women. Results: The study showed a significant effect of compliance in consuming Fe tablets on increasing hemoglobin levels with a p-value of 0.003 (<0.05). Conclusion: Compliance in consuming iron (Fe) tablets can have a significant impact on hemoglobin levels. Therefore, it is recommended that the Pule Health Center, as well as other health workers, optimize supervision of iron tablet consumption, especially for pregnant women who experience anemia. Keywords: compliance, tablet Fe, haemoglobin 
Penyuluhan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologi di Pondok Pesantren Al Kamal-Blitar Farasari, Poppy; Widyawati, Evita; Oktaviana, Friska; Nurhidayati, Nurhidayati
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i2.14546

Abstract

Background: Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang dialami oleh remaja putri selama menstruasi. Rasa nyeri pada perut atau yang disebut dismenore tersebut sering membuat remaja menjadi cemas, dan tidak bisa melakukan banyak aktivitas. Terapi non farmakologi dipercaya bisa mengurangi rasa nyeri haid. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penguatan tentang Penanganan Dismenore secara Non Farmakologi kepada santri remaja putri, sehingga diharapkan diharapkan bertambah pengetahuannya dalam mengatasi nyeri haid (dismenore) dengan terapi non farmakologi secara mandiri di pondok. Metode: Kegiatan dilakukan di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal Blitar, dilaksanakan pada 4 Maret 2024. Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dan dilaksanakan dengan penyuluhan interaktif kepada santri remaja putri. Santri putri dapat memahami bagaimana cara penatalaksanaan nyeri haid dengan terapi non farmakologi. Hasil: Santri putri paham bagaimana penatalaksanaan nyeri haid dengan terapi non farmakologi. Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan ini mampu menambah pengetahuan dan pemahaman santri remaja putri.