Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Development Of Nursing Care Instruments Based On The 3s Framework (Sdki, Slki, Siki) For Inpatient Settings Aris Citra Wisuda; Citra Suraya; Miming Oxyandi; Isrizal
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 9 No. 1 (2025): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v9i1.582

Abstract

Standardized nursing documentation is essential for ensuring consistency, accountability, and quality in patient care. In Indonesia, the 3S framework—comprising the Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), and Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) serves as a national standard. However, its application in inpatient settings remains inconsistent due to the lack of integrated, user-friendly tools. This study aimed to develop and validate a nursing care documentation instrument based on the 3S framework to improve documentation accuracy, support clinical decision-making, and promote standardization in inpatient wards. A Research and Development (R&D) approach was employed, using a modified Borg and Gall model across five stages: preliminary study, planning, product development, expert validation, and limited field testing. Data were gathered through literature reviews, chart audits, clinical interviews, and focus group discussions with nurses. The instrument was designed to address the 12 most frequently encountered nursing diagnoses in general medical-surgical wards, which were systematically mapped to appropriate SLKI outcomes and SIKI interventions. The final tool features structured diagnosis formats (PES, PR, PS), outcome targets with timelines, and categorized interventions (observation, treatment, education, collaboration), implemented in a shift-based checklist format. Validation by five expert nurses yielded strong content validity (I-CVI range: 0.833–1.000), and field testing with 15 clinical nurses demonstrated acceptable internal consistency (KR-20: 0.790–0.845). Additionally, 87% of nurses reported improvements in documentation quality and workflow efficiency. In conclusion, the 3S-based nursing care instrument is valid, reliable, and practical for clinical use, and its adoption is recommended to enhance nursing documentation standards and the quality of care in hospital settings.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Cara Mengatasi Nyeri Artritis Rheumatoid Di Rumah Sakit Pusri Nuriza Agustina; Isrizal; Dian Emiliasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artritis rheumatoid adalah salah satu jenis penyakit radang sendi kronis yang umum terjadi pada lansia. Penyakit ini ditandai oleh peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan gangguan pada fungsi sendi. Lansia dengan artritis rheumatoid sering mengalami ketidaknyamanan yang signifikan dan memerlukan perawatan yang tepat untuk mengurangi nyeri serta mempertahankan kualitas hidup yang optimal. Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap lansia terhadap penyakit ini serta cara mengatasi nyeri menjadi faktor penting dalam pengelolaan kondisi tersebut. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap artritis rheumatoid dengan cara-cara yang mereka gunakan untuk mengatasi nyeri. Dengan memahami hubungan ini, penelitian ini berupaya memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana pengetahuan dan sikap lansia mempengaruhi pengelolaan nyeri artritis rheumatoid di Rumah Sakit Pusri. Hasil:Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi tim medis di Rumah Sakit Pusri dalam merancang program edukasi yang lebih efektif dan terarah untuk lansia dengan artritis rheumatoid. Selain itu, informasi mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap, dan cara mengatasi nyeri juga dapat membantu para lansia untuk mengambil peran aktif dalam mengelola kondisi kesehatan mereka sendiri. Saran: rumah Sakit Pusri perlu menyusun program edukasi komprehensif tentang artritis rheumatoid dan teknik mengatasi nyeri. Ini akan membantu meningkatkan pengetahuan lansia dan mempromosikan sikap proaktif dalam mengelola kondisi mereka.
Pengaruh Kompres Hangat Dengan Jahe Terhadap Nyeri Artritis Rheumatiod Pada Lansia Di Puskesmas 23 Ilir Palembang Isrizal
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artritis rhematoid merupakan Penyakit autoimun yang menyerang jaringan yang menutupi persendian, menyebabkan nyeri, bengkak, radang dan kerusakan pada persendian. Pengendalian nyeri dapat diatasi dengan pengobatan non obat, antara lain kompres hangat dengan jahe. Jahe hangat membungkus pembuluh darah melebar dan meningkatkan sirkulasi, mengurangi kekakuan dan nyeri pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dengan jahe terhadap intensitas nyeri pada lansia dengan arthritis rheumatoid di Puskesmas 23 ilir Palembang Tahun 2023. Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Pre Eksperiment (One group pretest and posttest design). Waktu penelitian 15 Mei sampai dengan 06 Juni Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas 23 ilir. Sampel pada penelitian ini adalah lansia penderita arthritis rheumatoid di Puskesmas 23 ilir Tahun 2023, yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata skor nyeri sebelum dilakukan kompres hangat dengan jahe sebesar 5,57, skor nyeri sebelum dilakukan kompres hangat dengan jahe terendah adalah 3 dan skor tertinggi adalah 9. Rerata skor nyeri sesudah dilakukan kompres hangat dengan jahe sebesar 3,80, skor nyeri sesudah dilakukan kompres hangat dengan jahe terendah adalah 2 dan skor tertinggi adalah 6. Ada pengaruh kompres hangat dengan jahe terhadap intensitas nyeri pada lansia dengan arthritis rheumatoid (ρ=0,000), dengan perbedaan rata-rata skor sebesar 1,77. Bagi Puskesmas 23 ilir Palembang, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kebijakan dalam mengatasi dan meningkatkan kesehatan khususnya lanjut usia yang mengalami nyeri persendian dengan mengunakan kompres hangat jahe.