Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Komunikasi Nonverbal dalam Meningkatkan Aksesibilitas Teman Tuli Pramitha, Ade; Aulia, Anna Nur; Deanova, Sanaya Rizky; Akbar, Faisal; Maulana, Ahmad; Zhakira, Feliza Putri
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 7 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i7.18875

Abstract

Komunikasi nonverbal, terutama bahasa isyarat, memainkan peran penting dalam memastikan teman tuli dapat mengakses hak-hak mereka dalam bekerja, berpendidikan, dan bernegara. Hambatan komunikasi sering kali menjadi tantangan utama yang menghambat partisipasi mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Studi ini menyoroti pentingnya bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi yang inklusif, serta perlunya kebijakan yang mendukung aksesibilitas bagi komunitas tuli. Dengan pendekatan yang tepat, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, memungkinkan teman tuli untuk berkontribusi secara maksimal dalam kehidupan sosial dan profesional.
Komunikasi Resilensi Guru dalam Kasus Perundungan di Sekolah Kusumadinata, Ali Alamsyah; Aulia, Anna Nur; Maulida, Putriani Nuri; Sanita; Septiana, Siti Dwi; Haliza, Siti Nur; Fadilah, Vhiona Rizkia; Widinia, Willy
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 11 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i11.21962

Abstract

Perundungan di sekolah masih menjadi isu yang sering terjadi dan memberikan dampak negative terhadap pertumbuhan siswa. Dalam menghadapi masalah ini, peran guru sangat penting, terutama melalui kemampuan komunikasi yang baik dan Tangguh agar dapat membantu siswa yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana guru menggunakan komunikasi resiliensi dalam menghadapi kasus perundungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data di peroleh dari wawancara dengan tiga guru dari berbagai sekolah, dan observasi kegiatan di sekolah. Hasil penelitian menujukan bahwa guru menerapkan komunikasi resiliensi dalam tiga tahap yaitu tahap pencegahan, penanganan, dan pemulihan. Pada tahap pencegahan guru melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai dampak dari perundungan. Di tahap penanganan, guru menggunakan pendekatan pribadi dan melakukan mediasi antara pelaku dan korban. Sementara pada tahap pemulihan, guru bekerjasama dengan orang tua dan pihak sekolah untuk membantu korban bangkit kembali serta memberikan pembinaan kepada pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya. Secara umum kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan tenang, penuh empati, dan terbuka memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung dan bebas dari perundungan.
5 FUNGSI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENYALURAN DANA BANTUAN SUBSIDI UPAH ( BSU ) Kusumadinata, Ali Alamasyah; Maulida, Putriani; Sanita; Septiana, Siti Dwi; Haliza, Siti Nur; Fadilah, Vhiona Rizkia; Aulia, Anna Nur
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 3 No. 1 (2025): JP2N: September- Desember 2025
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/0g4ftn81

Abstract

Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) menjadi salah satu langkah pemerintah untuk membantu kesejahteraan pekerja di tengah tantangan ekonomi. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada efektivitas komunikasi antara pihak pemerintah, lembaga penyalur, dan masyarakat penerima bantuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menjelaskan lima fungsi utama komunikasi efektif dala proses penyaluran dana BSU, meliputi fungsi Koordinasi,pendampingan, efisiensi,trust (kepercayaan masyarakat), dan administrasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilaksanakan di Bank BJB Syariah Cabang Bogor. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa komunikasi yang efektif mampu memperlancar verifikasi data, meminimalkan kendala administrasi, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap prosedur penyaluran. Fungsi informatif dan regulatif mempermudah penyampaian aturan, fungsi persuasif dan integratif memperkuat hubungan dan kepercayaan antara pihak terkait, sedangkan fungsi kontrol memastikan pelaksanaan program tetap transparan dan sesuai ketentuan. Secara keseluruhan, penerapan lima fungsi komunikasi efektif dapat memperkuat koordinasi, meningkatkan akuntabilitas, serta menciptakan pelayanan publik yang lebih terbuka dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.