Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Efektivitas Skrining Penyakit Tidak Menular untuk Mencegah Komplikasi Kronis di Kabupaten Kudus Sa'adah, Arina Lis; Saputro, Arief Adi Author; Kurnia, Shinta Dwi
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/8ww5m849

Abstract

Glukosa, Kolesterol dan Asam urat merupakan termasuk parameter penyakit tidak menular (PTM) yang kini menunjukkan peningkatan di masyarakat, salah satunya di kabupaten kudus. Tujuan Penelitian: Pengabdian ini bertujuan untuk optimalisasi efektivitas deteksi dini PTM dengan skrinning kesehatan dan konsultasi pada kelompok Nasyiatul Aisyiyah di kabupaten kudus. Metode: Pendekatan yang digunakan yaitu dengan skrinning kesehatan berdasarkan parameter pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat yang dilanjutkan dengan konsultasi hasil bersama dokter sebagai upaya pencegahan komplikasi kronis pada PTM. Tempat pekasanaan kegiatan ini di masjid An-Nur, Pasuruhan Kidul. Hasil: menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 118 pasrtisipan pada kegiatan ini, setiap pasrtisipan dilakukan tiga parameter pemeriksaan. Diapatkan hasil normal yang signifikan dan sebagian besar belum pernah melakukan pemeriksaan skrinning sebelumnya. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian ini dapat menambah peningkatan kesadaran partisipan akan pentingnya skrinning kesehatan rutin dan pencegahan komplikasi kronis PTM. Setelah kegiatan ini diharapkan dilakukan pemeriksaan screening kesehatan secara rutin untuk masyarakat dan kerjasama dengan fasilitas kesehatan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas dan tindak lanjut berdasarkan hasil pemeriksaan.
Potensi Ekstrak Daun Parijoto (Medinilla speciosa) Sebagai Penghambatan Biofilm Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Sa'adah, Arina Lis; Kartikasari, Fariza Yulia; Mundriyastutik, Yayuk; Hayati, Defi Nurul; Faizal, Imam Agus
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 10 (2025): Volume 12 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i10.20935

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri S. aureus yang bermutasi pada pembentukan biofilm menjadi resistan terhadap methicillin. Sehingga menurunkan efek terapeutik dan semakin sulit untuk diobati. Daun parijoto (Medinilla speciosa) memiliki senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Senyawa ini diperoleh dari ekstraksi daun parijoto dan berpotensi dapat memberikan efek penghambatan dalam pembentukan biofilm bakteri MRSA. Fokus Penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun parijoto sebagai penghambatan dalam pembentukan biofilm MRSA dengan beberapa variasi konsentrasi yaitu 100%, 80%, 60% dan 40%, serta gentamisin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman daun parijoto mampu menghambat pertumbuhan biofilm MRSA dengan nilai persentase inhibisi tertinggi sebesar 86% pada variasi ekstrak daun parijoto 100%, lebih besar daripada kontrol positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun parijoto secara signifikan mampu mengganggu pertumbuhan biofilm MRSA dengan nilai IC50 pada uji efektivitas ekstrak daun parijoto sebagai penghambatan biofilm MRSA sebesar 4,5 μg/mL. S. aureus yang bermutasi pada pembentukan biofilm menjadi resistan terhadap methicillin. Sehingga menurunkan efek terapeutik dan semakin sulit untuk diobati. Daun parijoto (Medinilla speciosa) memiliki senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Senyawa ini diperoleh dari ekstraksi daun parijoto dan berpotensi dapat memberikan efek penghambatan dalam pembentukan biofilm bakteri MRSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun parijoto sebagai penghambatan dalam pembentukan biofilm MRSA dengan beberapa variasi konsentrasi yaitu 100%, 80%, 60% dan 40%, serta gentamisin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun parijoto mampu menghambat pertumbuhan biofilm MRSA dengan nilai persentase inhibisi tertinggi sebesar 86% pada variasi ekstrak daun parijoto 100%, lebih besar daripada kontrol positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun parijoto secara efektif mampu menghambat pertumbuhan biofilm MRSA dengan nilai IC50 pada uji efektivitas ekstrak daun parijoto sebagai penghambatan biofilm MRSA sebesar 4,5 μg/mL.
The Effectiveness of Antibiofilm Synergy of Parijoto Leaf Extract (Medinilla speciosa) and Gentamicin on Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) from Diabetic Ulcers Sa'adah, Arina Lis; Sari, Fariza Yulia Kartika; Sukoharjanti, Bintari Tri; Darmawati, Sri
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20 No 2 (2025): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v20i2.1715

Abstract

Diabetic foot ulcers (DFU) are chronic complications of diabetes that are generally accompanied by bacterial infections. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) is one of the most dominant pathogenic bacteria isolated from DFU wounds. The significant number of MRSA bacteria and the formation of bacterial biofilms result in prolonged wound treatment and high amputation rates. Several medicinal plants in the Muria Mountains have the potential to be alternative antibiofilms supporting gentamicin antibiotic treatment, one of which is the parijoto plant (Medinilla speciosa). This study aims to evaluate the effectiveness of the combination of parijoto leaf extract with gentamicin in inhibiting the growth of MRSA biofilms isolated from DFU. Parijoto leaves were extracted using the UAE (Ultrasound-Assisted Extraction) technique, followed by phytochemical tests and antibiofilm inhibition tests using the microdilution method. The results of phytochemical identification showed that there were saponin, flavonoid, tannin, alkaloid, quinone, and phenol compounds. The combination of gentamicin and parijoto leaf extract with several variations obtained the highest percentage of biofilm inhibition, namely 95%. The IC50 value in the antibiofilm inhibition test of the combination of parijoto leaf extract and gentamicin was 6.90 μg/mL. The chemical bioactive content in parijoto leaf extract can synergize as a supporting treatment with gentamicin to accelerate the treatment of diabetic ulcer wound infections. Further research needs to be carried out to explore and further study to determine the QS (Quorum Sensing) mechanism against MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) bacteria by bioactive compounds in parijoto leaf extract and invivo test.