Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid pada Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) Ni Putu Sri Ayuni; I Nyoman Sukarta
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis senyawa alkaloid yang terkandung pada biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq)  (2) mengidentifikasi senyawa turunan alkaloid yang terdapat pada biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) dan (3) mengetahui perbandingan klorofom: metanol yang baik untuk eluen kromatografi lapis tipis untuk memisahkan seyawa turunan alkaloid. Subjek dalam penelitian ini adalah biji mahoni dari spesies Mahonia swietenia Jacq yang diperoleh dari hutan di daerah sekitar Buleleng, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah senyawa alkaloid yang terdapat pada biji mahoni dan perbandingan klorofom:metanol yang digunakan sebagai eluen pada KLT untuk memisahkan senyawa alkaloid dari campurannya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di elusidasi strukturnya dengan mengunakan FTIR, MS, dan NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eluen terbaik dari hasil kromatografi lapis tipis adalah kloroform:metanol dengan perbandingan 90:10 dan 95:5. Eluen kloroform:metanol 90:10 dihasilkan 3 fraksi dan eluen kloroform:metanol 95:5 dihasilkan 5 fraksi. Hasil uji fitokimia dengan pereaksi Dragendorf terhadap ekstrak kasar biji mahoni menunjukkan ekstrak ini positif mengandung alkaloid. Hasil elusidasi struktur dengan FTIR, NMR 1H, dan 13C diduga bahwa senyawanya adalah 3,6,7-trimetoksi-4-metil-1,2,3,4-tetrahidroisokuinolin
SINTESIS MEMBRAN KITOSAN-PEKTIN TERTAUT SILANG POLIVINIL ALKOHOL (PVA) DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA AZO JENIS REMAZOL BLACK B (RBB) Ni Putu Sri Ayuni; I G N A Suryaputra; Ni Made Novianti Dewi
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang  bertujuan untuk menganalisis hasil sintesis dan karakterisasi membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dan menentukan efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dengan variasi pH (1, 2, 5, 7, 9, 11); waktu kontak (10, 20, 40, 60, 80, dan 100 menit); konsentrasi larutan zat warna azo jenis RBB (10, 30, 50, 70, dan 100 mg/L). Hasil sintesis membran dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan pada spektrum FTIR membran terjadi pelebaran pita pada bilangan gelombang 3448,72 cm-1 mengindikasikan kemungkinan tumpang tindih regang ikatan hydrogen pada PVA dan -NH2 pada kitosan, sedangkan pada bilangan gelombang 1635,64 cm-1 menunjukkan terjadi ikatan amida yang terbentuk dari gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari pektin. Hasil Efisiensi adsorpsi terjadi pada pH 2, waktu kontak 80 menit dan konsentrasi 30 mg/L dengan nilai efisiensi sebesar 95,68% dan  massa zat yang teradsorpsi adalah 5,0206 mg/g. Kata-kata Kunci: adsorpsi ,kitosan-pektin, PVA, Remazol Black B Abstract This research was an experiment laboratory which aimed to  synthesis product and characterization of chitosan-pectin linked cross PVA 1% membrane and also to determine adsorption efficiency RBB azo dye.  Adsorption RBB azo dye with membrane was prepared by variations of pH (1, 2, 5, 7, 9 , 11); contact time (10, 20, 40, 60, 80, and 100 minutes); RBB azo dye concentration (10, 30, 50, 70, and 100 mg/L). Membrane synthesized was characterized by FTIR spectrophotometer. Result shows  that there is  a bond broadening at wave number 3448.72 cm-1 on FTIR membrane spectrum which indicated the possibility of hydrogen bond overlapping stretch in PVA and -NH2 of chitosan. Beside that there is an amida bond formed from the amino group of chitosan and carboxyl groups of pectin at wave number 1635.64 cm-1. The efficiency of RBB azo dye adsorption is 95.68% with mass of adsorbed is 5.0206 mg/g at pH 2 for 80 minutes and 30 mg/L RBB azo dye. Keywords : adsorption, chitosan-pectin, PVA, Remazol Black B
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KOMPLEKS POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ni Putu Sri Ayuni; Dwi Siswanta; Adhitasari Suratman
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membran PEC kitosan-pektin telah berhasil disintesis. Membran PEC kitosan-pektin dapat di sintesis melalui pencampuran pektin yang dilarutkan dalam air kemudian ditambahkan dengan kitosan dan asam asetat (CH3COOH) 0,4 M. Larutan membran kitosan-pektin diuapkan pada suhu 70 C selama 6 jam kemudian dilepas menggunakan NaOH 1 M. Membran PEC kitosan-pektin dibuat dengan konsentrasi 0,5 %. Variasi membran yang disintesis dengan perbandingan kitosan-pektin (70:30), (80:20), (90:10). Membran PEC kitosan-pektin yang dihasilkan di uji serapan air dan di karakterisasi dengan spektrofotometer inframerah (IR), tarik-regangan, dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil spektra IR telah membuktikan terbentuknya membran PEC kitosan-pektin dengan adanya interaksi gugus amina pada kitosan dan karboksil pada pektin bilangan gelombang 1604,77 nm-1. Hasil uji serapan air, tarikan dan regangan untuk membran PEC kitosan-pektin perbandingan 70:30 (255 %; 29 N/mm2; 20 %), 80:20 (182 %, 17 N/mm2, 28 %), 90:10 (142, 24, 10 %). Berdasarkan penelitian ini membran PEC kitosan-pektin dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair maupun dalam bidang kesehatan.Kata-kata kunci: kitosan, pektin, membran polielektrolitAbstract: Chitosan-pectin PEC membranes had been synthesized. Chitosan-pectin PEC membrane can be synthesized by mixing pectin is dissolved in water and then added to the chitosan and acetic acid (CH3COOH) 0.4 M. Solution of chitosan-pectin membrane is evaporated at a temperature of 70 °C for 6 hours and then removed using 1 M NaOH . Chitosan-pectin PEC membranes prepared with a concentration of 0.5%. Variations membranes synthesized with chitosan-pectin ratio (70:30), (80:20), (90:10). Chitosan-pectin PEC membrane resulting in water uptake test and characterization by infrared spectrophotometer (IR), tensile-strain, and Scanning Electron Microscopy (SEM). IR spectra results have proved the formation of chitosan-pectin PEC membrane with the amine group on the interaction of chitosan and pectin carboxyl at 1604.77 nm-1. The test results of water absorption, traction and strain for chitosan-pectin PEC membranes 70:30 ratio (255%; 29 N / mm 2; 20%), 80:20 (182%, 17 N / mm 2, 28%), 90:10 (142, 24, 10%). Based on this study of chitosan-pectin PEC membrane can be used as an alternative for wastewater treatment and in health.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KOMPLEKS POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ni Putu Sri Ayuni; Dwi Siswanta; Adhitasari Suratman
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 8 No. 1 (2014): APRIL 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.608 KB) | DOI: 10.23887/wms.v8i1.11855

Abstract

Membran PEC kitosan-pektin telah berhasil disintesis. Membran PEC kitosan-pektin dapat di sintesis melalui pencampuran pektin yang dilarutkan dalam air kemudian ditambahkan dengan kitosan dan asam asetat (CH3COOH) 0,4 M. Larutan membran kitosan-pektin diuapkan pada suhu 70 °C selama 6 jam kemudian dilepas menggunakan NaOH 1 M. Membran PEC kitosan-pektin dibuat dengan konsentrasi 0,5 %. Variasi membran yang disintesis dengan perbandingan kitosan-pektin (70:30), (80:20), (90:10). Membran PEC kitosan-pektin yang dihasilkan di uji serapan air dan di karakterisasi dengan spektrofotometer inframerah (IR), tarik-regangan, dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil spektra IR telah membuktikan terbentuknya  membran PEC kitosan-pektin dengan adanya interaksi gugus amina pada kitosan dan karboksil pada pektin bilangan gelombang 1604,77 nm-1. Hasil uji serapan air, tarikan dan regangan untuk membran PEC kitosan-pektin perbandingan 70:30 (255 %; 29 N/mm2; 20 %), 80:20 (182 %, 17 N/mm2, 28 %), 90:10 (142, 24, 10 %). Berdasarkan penelitian ini membran PEC kitosan-pektin dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair maupun dalam bidang kesehatan
KAJIAN TRANSPOR KREATININ MENGGUNAKAN MEMBRAN KOMPLEKS POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ni Putu Sri Ayuni; Dwi Siswanta; Adhitasari Suratman
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 8 No. 2 (2014): OKTOBER 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.793 KB) | DOI: 10.23887/wms.v8i2.12639

Abstract

Penelitian tentang studi transpor kreatinin dengan menggunakan membran PEC kitosan-pektin telah dilakukan. Membran disintesis dengan variasi komposisi kitosan dan pektin (70:30), (80:20), (90:10), kemudian digunakan untuk transpor kreatinin dengan konsentrasi 70, 100, dan 130 ppm. Membran PEC kitosan-pektin juga digunakan untuk transpor kompetisi kreatinin, urea dan vitamin B12. Kreatinin dan campuran 3 kompetisi (kreatinin, urea, dan vitamin B12) yang dilewatkan pada membran kemudian dianalisis jumlah kreatinin yang terdifusi dan nilai fluks pada membran kitosan pektin
Fabrikasi Film Tipis ZnO dengan Metode Spincoating Assisted Chemical Bath Deposition (SA-CBD) sebagai Alternatif Semikonduktor pada Dye-sensitized Solar Cells (DSSC) Putu Septian Eka Adistha Putra; Ni Putu Sri Ayuni
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 15 No. 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.988 KB) | DOI: 10.23887/wms.v15i3.41978

Abstract

Dye-sensitized solar cell (DSSC) merupakan salah satu teknologi terbarukan yang banyak dikembangkan. Komponen DSSC terdiri dari elektroda kerja, pewarna (dye), elektroda pembanding, semikonduktor, dan elektrolit yang terletak diantara kedua elektroda tersebut. Salah satu kandidat semikonduktor yang cocok adalah zink (II) oksida (ZnO). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh spin-coating terhadap morfologi dan struktur Kristal ZnO dalam perannya sebagai material semikonduktor DSSC. Penelitian akan dilakukan dalam 3 kegiatan, yaitu pembersihan substrat SiO2, fabrikasi ZnO dengan dan tanpa spin coating dan analisis data. Pola difraksi dan fotografi SEM diukur sebagai parameter. Dari penelitian ini dapat diketahui sementara bahwa dengan treatment tambahan spincoating pada penumbuhan film tipis ZnO menyebabkan kecenderungan preferensi pertumbuhan kristal ZnO hanya dalam satu sumbu saja, yaitu sumbu-c. Kristal ZnO dengan perlakuan awal spin coating memiliki morfologi nanorods yang lebih baik dibandingkan tanpa perlakuan awal spin coating. Hasil ini juga memiliki kecocokan dengan hasil karakterisasi XRD, yaitu pertumbuhan nanorod dominan secara epitaxial ke sumbu-c.Katakunci:
Kajian Transpor Kreatinin Menggunakan Membran Kitosan-Alginat Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) Ni Putu Sri Ayuni; Ni Wayan Yuningrat; Ni Wayan Citra
Jurnal Rekayasa Proses Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.902 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.38401

Abstract

A B S T R A C TThe objective of this research was to determine the efficiency of the creatinine transport using chitosan alginate cross linked by polyvinyl alcohol (PVA) 0.1% with 70, 100, and 130 mg/L of creatinine concentration. The subject of this study was the membranes of chitosan alginate PVA, while the object of this study was the efficiency of the creatinine transport. The PVA 0.1% cross-linking chitosan-alginate membrane (1:0.15) was successfully synthesized. The membrane synthesized was characterized by FTIR, as well as tensile and strain test. The FTIR spectra showed that there is a new peak of the amino group of chitosan and carboxyl group of alginate at ca. 1651 cm-1. The hydroxyl group appears at ca. 1088 cm-1 while ester groups at ca. 1088 cm-1 and ca. 1265 cm-1 which indicate the cross binding between alginate and PVA. The water uptake test of the chitosan alginate PVA membrane reaches 257.76% for 6 hours. The tensile test results of the membrane before and after creatinine transport are 2.77 MPa and 12.56 MPa while the strain tests yield 14.24% and 18.51%, respectively. The maximum efficiency of the creatinine transport using the chitosan-alginate cross linked by PVA is 51.02% at 130 mg/L creatinine. This creatinine transport result using the PVA cross linking chitosan-alginate membrane are more efficient than chitosan-pectin membrane (25.24%) with the same creatinine concentration.Keywords: chitosan-alginate PVA membrane; creatinine; cross-link; synthesis; transportA B S T R A KPenelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai efisiensi transpor kreatinin menggunakan membran kitosan-alginat tertaut silang polivinil alkohol (PVA) 0,1% dengan konsentrasi kreatinin 70, 100 dan 130 mg/L. Subjek dalam penelitian ini adalah membran kitosan-alginat PVA, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh efisiensi transpor pada variasi konsentrasi kreatinin. Membran kitosan alginat (1:0,15) tertaut silang PVA 0,1% telah berhasil disintesis. Karakterisasi membran kitosan-alginat tertaut silang PVA diperoleh untuk spektra FTIR membran menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran serapan gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari alginat pada puncak sekitar 1651 cm-1. Pada bilangan gelombang 3363,86 cm-1 terdapat serapan gugus –OH serta pada bilangan gelombang sekitar 1088 cm-1 dan 1265 cm-1 berasal dari gugus ester yang menunjukkan ikatan silang antara alginat dan PVA. Hasil uji serapan air pada membran kitosan-alginat PVA selama 6 jam mencapai rata-rata 257,76%. Hasil uji tarik membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 2,77 MPa dan 12,56 MPa dan untuk hasil uji regang membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 14,24% dan 18,51%. Efisiensi transpor kreatinin pada membran kitosan-alginat tertaut silang PVA mencapai efisiensi transpor maksimal pada konsentrasi 130 mg/L (51,02%). Efisiensi transpor kreatinin ini lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan membran kitosan-pektin (25,24%) pada konsentrasi yang sama.Kata kunci: kreatinin; membran kitosan-alginat PVA; sintesis; taut silang; transpor
ANALYSIS OF WASTEWATER QUALITY AND PERFORMANCE EFFECTIVENESS OF WASTEWATER TREATMENT PLANT ON VANAME SHRIMP (Litopenaeus vannamei) CULTURE IN BPIU2K KARANGASEM Sumaryati, Ni Putu; Sri Ayuni, Ni Putu; Agung Suryaputra, I Gusti Ngurah
Aurelia Journal Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v6i1.13048

Abstract

Vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) culture in BPIU2K Karangasem will produce waste from metabolism and leftover feed that contains organic material. This waste will cause environmental problems if not properly processed. This study aims to determine the quality of wastewater and the effectiveness of WWTP performance so that it can be used to generate policy recommendations for improvements in wastewater management. Water samples are taken in the morning using composite technique at five points in the IPAB inlet and outlet, each consisting of 1 liter with three repetitions.The results showed water quality of WWTP outlet from first week to third week have reached quality standard for physical parameters such as TSS and turbidity, and chemical parameters such as BOD and nitrate. However, did not reach quality standard for chemical parameters such as phosphate, H2S, nitrite, and ammonia. Removal efficiency in processing units can be used to determine the effectiveness of WWTP and will be effective if efficiency value is in the range of 60% < x = 80%. First week, WWTP in BPIU2K Karangasem showed its effectiveness on several parameters such as BOD and nitrate. Second week, the effectiveness was shown for BOD, phosphate, nitrate and ammonia. Third week, the effectiveness was shown for TSS, BOD, phosphate and H2S. The effectiveness of WWTP for each parameter differs every week due to the cultivation waste water coming from various activity units and the IPAB is still effective in treating wastewater because the five tested parameters still meet the quality standard.
A Preparation and Characterization of Chitosan-Silica Membranes and Applications for Creatinine and Urea Transport Ayuni, Ni Putu Sri; Yuningrat, Ni Wayan; Panjaitan, Yuyunda Sari
Molekul Vol 19 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2024.19.3.10436

Abstract

The main organ that of the urinary system after the main organ functions to filter waste products from the body's metabolism that must be removed through the excretion process is the kidneys. The remaining metabolite compounds that accumulate in the blood are caused by the kidneys being unable to filter and remove uremia toxin compounds such as urea and creatinine from the body. One indication of kidney damage can be seen from levels of creatinine and urea in the blood that exceed normal limits. Urea and creatinine levels can be lowered by improving kidney function, namely by the blood washing process (hemodialysis). In the hemodialysis technique, the price of an artificial kidney or hemodialyzer is very expensive so that kidney failure sufferers require very large costs for treatment. To overcome this problem, alternative natural materials are needed to make membrane artificial kidneys. The aim of the research is (1) to analyze the synthesis and characteristics of membranes and, (2) to apply them for the transport of creatinine and urea using silica chitosan membranes. Characterization includes functional group testing using an Fourier-Transform Infrared (FTIR) spectrophotometer, water absorption test (swelling test), tensile test, and morphology with Scanning Electron Microscope (SEM). The membranes were applied for creatinine transport with varying concentrations of 70, 100, and 130 mg/L. It was also used for transporting urea at various concentrations of 500, 1000, and 1500 mg/L. This study disclosed a window of opportunity to produce novel hemodialysis membranes using bio-based materials. Keywords: Biocompatibility, chitosan, creatinine, hemodialysis, membrane, silica, urea
PELATIHAN SNI SO 17025: 2008 BAGI TENAGA LABORATORIUM Gunamantha, I Made; Yuninggrat, Ni Wayan; Ayuni, Ni Putu Sri
International Journal of Community Service Learning Vol. 1 No. 1 (2017): May 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.673 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v1i1.11903

Abstract

Laboratorium adalah penyedia jasa yang bergerak di bidang pengujian mutu wajib didukung oleh tenaga teknis yang kompeten. Tenaga Penguji Laboratorium memiliki salah satu tugas melayani masyarakat. Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tenaga penguji laboratorium harus senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan mutu terhadap hasil pengujian laboratorium dan tuntutan diberikan pelayanan prima. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia, tuntutan standardisasi mutu pelayanan laboratorium tidak dapat dielakkan lagi. Pada saat ini, SNI 17025:2008 merupakan sebuah standar yang sangat populer di kalangan praktisi laboratorium. SNI 17025:2008 adalah persyaratan kompetensi laboratorium. Namun demikian, masih banyak praktisi laboratorium yang kurang memahami SNI 17025:2008 karena terbatasnya kesempatan dan mahalnya biaya pelatihan. Pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan tentang pemahaman sistem manajemen mutu laboratorium SNI ISO 17025: 2008 bagi tenaga laboratorium pengujian. Hasil pelatihan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahama, wawasan, dan pengalaman peserta; membantu peserta untuk melakukan gap analisis antara kondisi yang ada di laboratoriumnya saat ini dengan tuntutan persyarata ISO 17025; dan melengkapi kompetensi peserta sebagai tenaga laboratorium pengujian.