Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL BAGI INDUSTRI TENUN BINTANG TIMURTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL BAGI INDUSTRI TENUN BINTANG TIMUR Yuningrat, Ni Wayan; Ayuni, Ni Putu Sri; Martiningsih, Ni Wayan; Gunamantha, I Made; Widana, Gede Agus Beni
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.317 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v7i1.12673

Abstract

Pada umumnya industri tekstil khususnya tenun menggunakan zat warna sintetis untuk proses pencelupannya, dengan pertimbangan warna yang dihasilkan akan lebih menarik dan tidak mudah pudar. Zat warna yang telah selesai digunakan dalam pencelupan seringkali dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini juga dilakukan oleh industri bintang timur, yang mana zat warna hanya ditampung dalam tanah yang digali sedalam 1 meter, sedangkan lokasinya dekat dengan persawahan. Kegiatan pengabdian diawali dengan identifikasi pengetahuan peserta tentang karakteristik, bahaya, penanggulangan dan penanganan awal zat warna tekstil melalui kuisioner. Sosialisasi alat pengolahan limbah dilakukan melalui penyerahan reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2-batu apung dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengoperasiannya menggunakan zat warna sisa pencelupan. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar peserta belum mengetahui karakteristik zat warna tekstil dan proses pengolahan yang diperlukan agar zat warna tekstil tidak mencemari lingkungan. Proses degradasi zat warna tekstil berjalan kurang efektif (26%) yang disebabkan kurangnya sinar matahari yang diperlukan untuk proses fotodegradasi tersebut. Pada umumnya industri tekstil khususnya tenun menggunakan zat warna sintetis untuk proses pencelupannya, dengan pertimbangan warna yang dihasilkan akan lebih menarik dan tidak mudah pudar. Zat warna yang telah selesai digunakan dalam pencelupan seringkali dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini juga dilakukan oleh industri bintang timur, yang mana zat warna hanya ditampung dalam tanah yang digali sedalam 1 meter, sedangkan lokasinya dekat dengan persawahan. Kegiatan pengabdian diawali dengan identifikasi pengetahuan peserta tentang karakteristik, bahaya, penanggulangan dan penanganan awal zat warna tekstil melalui kuisioner. Sosialisasi alat pengolahan limbah dilakukan melalui penyerahan reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2-batu apung dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengoperasiannya menggunakan zat warna sisa pencelupan. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar peserta belum mengetahui karakteristik zat warna tekstil dan proses pengolahan yang diperlukan agar zat warna tekstil tidak mencemari lingkungan. Proses degradasi zat warna tekstil berjalan kurang efektif (26%) yang disebabkan kurangnya sinar matahari yang diperlukan untuk proses fotodegradasi tersebut.
ADSORPSI-DESORPSI ZAT WARNA AZO JENIS REMAZOL BLACK B MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ayuni, Ni Putu Sri; Yuningrat, Ni Wayan; Andriani, Ketut Yesi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.754 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v5i1.8277

Abstract

Abstrak Sekitar 2-50% dari zat warna azo yang digunakan selama proses pencelupan ini tidak mengikat serat dan langsung dilepaskan ke lingkungan melalui instalasi pengolahan limbah. Hal ini perlu dilakukan pengolahan limbah cair yang mengandung zat warna azo jenis Remazol Black B sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum membran PEC kitosan-pektin yang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B .Untuk memperoleh kondisi optimum akan dilakukan adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B dengan variasi waktu kontak (5-150 menit), pH (5-9) dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L). Untuk mengetahui karakteristik zat warna jenis Remazol Black B oleh membran PEC kitosan-pektin di analisis dengan persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan isoterm adsorpsi Freundlich sedangkan daya adsorpsi maksimum dari membran PEC kitosan pektin ditentukan dari kurva berdasarkan karakteristik membran yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B terjadi pada kondisi optimum dengan pH 5, waktu 120 menit dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B 10 mg/L (62,75 %). Pola adsorpsi mengikuti pola adsorpsi isoterm Freundlich dengan daya adsorpsi maksimum 0,02 (mg/g). Untuk efisiensi desorpsi maksimal diperoleh pada larutan NaCl 1 M (11,17 %) Kata Kunci: adsorpsi, membran polielektrolit kitosan pektin, Remazol Black B Abstract Azo dyes produced approximately 2-50% from dying process were thrown through effluent to the environment without any treatment. The objective of this research were to know the optimum condition of PEC chitosan pectin membrane using to adsorp Remazol Black B with various contact time (5-150 min), pH (5-9) and Remazol Black B concentration (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L). Adsorption charactheristic of Remazol Black B by PEC chitosan pectin membrane were determined by Langmuir and Freundlich isotherm equation. Maximum capacity adsorption was determined by the graph of membrane characteristic. The results show that optimum condition of Remazol Black B adsorption by PEC chitosan pectin membrane at pH 5, 10 mg/L remazol black B for 120 minutes (62,75 %). The adsorption pattern is Freundlich isoterm with maximum capacity 0,02 (mg/g).Maximal Desorption efisiency at NaCl 1 M (11,17 %) Keywords : adsorption, PEC chitosan pectin membrane, Remazol Black B
SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN KAJIAN PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN PROSES HIDROLISIS ASAM Ayuni, Ni Putu Sri; Hastini, Putu Nilawati
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.257 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v9i2.29035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum asam klorida (HCl) dan waktu optimum hidrolisis serat sabut kelapa untuk memperoleh kadar glukosa yang maksimal. Subjek dalam penelitian ini adalah serat sabut kelapa yang diperoleh dari Desa Temukus, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah konsentrasi HCl dan waktu optimum. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 – Maret 2014 di Laboratorium Analis Kimia Universitas Pendidikan Ganesha. Kadar glukosa dianalisis menggunakan metode Dubois dan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian diperoleh glukosa sebesar 1,44% dengan konsentrasi optimum katalis HCl pada hidrolisis serat sabut kelapa adalah 4 M dan waktu optimum hidrolisis 90 menit.
Microplastics in Aquatic Environments: A Systematic Review of Distribution and Biological Effects in Waters, Sediments, and Biota Ayuni, Ni Putu Sri; Watiniasih, Ni Luh; Suyasa, I Wayan Budiarsa; Hendrawan, I Gede
Proceeding of International Conference on Biology Education, Natural Science, and Technology 2025: Proceeding of International Conference on Biology Education, Natural Science, and Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, the issue of microplastic pollution in aquatic ecosystems is a significant cause for worry. Microplastics, which are tiny pieces of plastic, are readily absorbed by freshwater organisms, leading to detrimental impacts on their growth, reproduction, predatory abilities, and other aspects. This study aims to review the scientific literature on microplastics in freshwater environments including waters, sediments, and biota in order to identify their existence and impact. For such, a systematic review was conducted, following the PRISMA guidelines, applying a descriptive and statistical analysis to the data. The original research articles in "microplastics in freshwaters". Up to 177 papers involving microplastic in freshwaters, published between 2013 and 2023, are identified in the Publish or Perish. Of the 177 articles, 66 are excluded because they include review articles. Finally, this review will to assess the excistence and influence microplastics in water, sediment and biota, in freshwater environmental.
Chemical Composition and Enantiomeric Distribution of Volatile Components of Vitex trifolia Essential Oil Mudianta, I Wayan; Apriani, Ni Putu; Dewi, Indah Kusuma; Ayuni, Ni Putu Sri
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol. 14 No. 3 (2025): Edition September-December 2025
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2025.014.003.7903

Abstract

This study addressed the need to fully characterized the chemical composition of Vitex trifolia essential oil by using both capillary non-chiral and chiral GC-MS column. Employing the same oven program, the essential oil was injected into a capillary non-chiral column (RTX5-MS) and a derivatized cyclodextrin based chiral column (Rt-βDEXse). Five major terpenes were identified from both columns including α-pinene, sabinene, eucalyptol, α-terpinyl acetate, and β-caryophyllene. Seventeen volatile components were identified from each column that can be grouped into monoterpenes, sesquiterpenes, and their oxygenated derivatives. The enantio-resolution of the oil indicated the presence of two pairs of enantiomers including (+)- and (˗)-sabinene (5.59% and 94.41%) as well as (˗)- and (+)-α-terpineol (22.35% and 77.65%). The full chromatographic characterization of the essential oil can serve as chemotaxonomic assignments for detecting adulteration and for indicating of genuineness.