Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Tambang Timah dalam Pencegahan Dampak Kesehatan Lingkungan Oktriyedi, Ferly; Dwibarto, Rendita; Handayani, Lela
JURNAL LENTERA ILMIAH PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2025): JLIPM - AGUSTUS
Publisher : CV. Q2 Lantera Ilmiah Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambangan timah di Bangka Belitung menjadi sektor unggulan yang menopang ekonomi lokal dan nasional. Namun, aktivitas penambangan, terutama yang dilakukan secara tradisional dan tanpa pengelolaan lingkungan yang baik, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan serta risiko kesehatan serius bagi masyarakat sekitar. Kegiatan pengabdian ini menggunakan desain pra-eksperimental One Group Pre-test and Post-test untuk mengukur efektivitas edukasi dan pemberdayaan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak kesehatan lingkungan akibat tambang timah. Desain ini memungkinkan analisis perubahan skor sebelum dan sesudah intervensi secara kuantitatif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang dampak kesehatan lingkungan akibat aktivitas tambang timah. Edukasi yang diberikan mampu meningkatkan skor pengetahuan secara signifikan pada tiga aspek utama: bahaya logam berat, pencemaran air dan tanah, serta pencegahan penyakit akibat tambang (p < 0,001). Pendekatan partisipatif juga mendorong perubahan perilaku positif, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan penggunaan APD. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya edukasi berbasis komunitas dalam membangun kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap risiko lingkungan.
Edukasi Sehat dan Mandiri: Upaya Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenore di SMA Pembina Palembang Oktriyedi, Ferly; Zalila, Rifka; Piko, Sari Octarina; Handayani, Lela
JURNAL LENTERA ILMIAH PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2025): JLIPM - AGUSTUS
Publisher : CV. Q2 Lantera Ilmiah Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jlipm.v2i2.108

Abstract

Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang paling umum dialami oleh remaja putri, terutama pada masa sekolah menengah atas (SMA). Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan edukatif partisipatif untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore secara sehat dan mandiri. Dilaksanakan pada Selasa, 27 Mei 2025 di SMA Pembina Palembang, kegiatan ini melibatkan 25 siswi kelas X dan XI. Metode yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan desain one group pre-test and post-test untuk mengukur efektivitas edukasi. Sebelum penyuluhan, peserta mengisi pre-test berupa kuesioner pilihan ganda terkait pengertian, penyebab, gejala, dan penanganan dismenore secara non-farmakologis dan preventif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Pembina pada tanggal 27 Mei 2025, dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi kesehatan tentang dismenore secara signifikan meningkatkan pengetahuan remaja putri. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dari 50,2 sebelum edukasi menjadi 79,6 setelah edukasi, serta hasil uji t berpasangan yang menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Edukasi yang diberikan dengan metode visual, diskusi kelompok, dan studi kasus terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai gejala, penyebab, dan penanganan dismenore. Oleh karena itu, kegiatan edukasi serupa disarankan untuk dilaksanakan secara berkala di lingkungan sekolah sebagai bagian dari upaya promosi kesehatan reproduksi remaja.
Gambaran Kejadian Infertilitas di Kota Palembang Oktriyedi, Ferly; Handayani, Lela
JURNAL LENTERA ILMIAH KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2025): (Juni 2025)
Publisher : CV. Q2 Lantera Ilmiah Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jlik.v3i1.109

Abstract

Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang berdampak signifikan terhadap kehidupan pasangan usia subur, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menyajikan estimasi kejadian infertilitas di Kota Palembang selama periode 2020 hingga 2024. Fokus utama penelitian adalah memberikan gambaran secara numerik berdasarkan data sekunder yang tersedia dari sumber-sumber resmi dan terpercaya. Data menunjukkan bahwa jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Palembang meningkat setiap tahun, dari 240.000 pada tahun 2020 menjadi 260.000 pada tahun 2024. Berdasarkan prevalensi infertilitas nasional 6–12%, maka jumlah kasus infertilitas diperkirakan naik dari 14.400–28.800 kasus di 2020 menjadi 15.600–31.200 kasus di 2024. Selain itu, faktor usia menikah yang lebih tinggi dan keterlambatan memiliki anak juga meningkatkan risiko infertilitas. Meski bersifat estimatif, data ini mencerminkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan reproduksi di Palembang. Dibutuhkan edukasi, deteksi dini, dan peningkatan akses layanan fertilitas agar infertilitas tidak menjadi beban kesehatan masyarakat jangka panjang.
Gambaran Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Pekerja di Perkebunan Sawit Oktriyedi, Ferly; Handayani, Lela
JURNAL LENTERA ILMIAH KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2025): (Juni 2025)
Publisher : CV. Q2 Lantera Ilmiah Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jlik.v3i1.110

Abstract

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia, yang menyerap jutaan tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto nasional. Sebagian besar pekerja di perkebunan sawit terlibat dalamat yang serius. Penelitian ini menggunakan metode systematic review terhadap artikel ilmiah berbahasa Indonesia dari Google Scholar (2014-2024). Kata kunci pencarian meliputi Farmakodinamika, Farmakokinetika, Gagal Jantung, Interaksi Obat, dan Keparahan. Dari 11.500 artikel awal, 10 artikel memenuhi kriteria inklusi (jurnal peer-reviewed, fokus pada interaksi obat pada pasien gagal jantung, tersedia dalam PDF dan akses bebas) dan dieksklusi kriteria eksklusi (opini, editorial, tidak menyebutkan mekanisme interaksi obat, duplikasi, atau tidak relevan), kemudian dianalisis. Analisis literatur menunjukkan prevalensi tinggi interaksi obat pada pasien gagal jantung. Interaksi terjadi melalui mekanisme farmakodinamik dan farmakokinetik, melibatkan berbagai golongan obat (diuretik, ACE inhibitor, ARB, beta-blocker, digoksin). Kombinasi tertentu meningkatkan risiko hiperkalemia (spironolakton dengan ACE inhibitor/ARB), toksisitas digoksin (digoksin-furosemide), dan hipotensi (bisoprolol-furosemide). Aspirin dan clopidogrel juga sering terlibat interaksi. Keparahan interaksi bervariasi (minor, moderate, mayor. Terapi kombinasi pada gagal jantung meningkatkan risiko interaksi obat yang signifikan. Pemantauan ketat terhadap elektrolit, tekanan darah, dan denyut jantung, serta perencanaan pengobatan yang cermat, sangat penting untuk meminimalkan risiko efek samping dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Analisis Gangguan Fungsi Ginjal pada Pekerja Pabrik Crumb Rubber di Kota Palembang Sumatera Selatan Oktriyedi, Ferly; Irfanudin, Irfanudin; Ngudiantoro, Ngudiantoro; Dahlan, M Hatta; Handayani, Lela
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 1 (2025): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.828 KB) | DOI: 10.54816/josh.v2i1.498

Abstract

Garis-Garis Besar Haluan Negara menyatakan sasaran pembangunan jangka panjang adalah tercapainya keseimbangan antara pertanian dan industri. Pabrik karet alam merupakan salah satu industri yang mengelola karet alam menjadi kualitas Standar Indonesian Rubber (SIR) 20, Standar Indonesian Rubber (SIR) 10 dan Ribbed Smoked Sheet (RSS). Industri crum rubber ini berlokasi di area pemukiman penduduk. Potensi cemaran di industri crumb rubber dalam bentuk cemaran air dan udara. Studi ini menggunakan desain cross-sectional. Analisa data menggunakan Metode CHAID (Chi-Square Automatic Interaction). Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil studi didapatkan konsentrasi rata-rata H2S di udara dan di padatan diatas baku mutu dan Konsentrasi rata-rata H2S dan NH3 masih dibawah baku mutu, kecuali konsentrasi rata-rata NH3 di air dan di padatan diatas baku mutu. Hasil analisis metode CHAID didapatkan kadar glukosa darah berhubungan dengan Gangguan Fungsi Ginjal (p = 0,000; chi square = 48,766) dan Risiko paparan H2S di udara dengan Gangguan Fungsi Ginjal (p = 0,000; chi square = 15,713). Selain itu didaptkan juga segmen ganguan fungsi ginjal, yaitu pada segmen ke-1: Pekerja yang kadar glukosa darahnya tidak normal; persentase risiko sebesar 11,2%. Kata kunci: karet alam, industri, penyakit akibat kerja, Gangguan Fungsi Ginjal
Gambaran Angka Kejadian Tuberculosis Paru di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007-2018 Martin, Neli Yuslita Eli; Wulandari, Ria; Handayani, Lela; Oktriyedi, Ferly
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 1 (2025): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.323 KB) | DOI: 10.54816/josh.v2i1.503

Abstract

World Health Organization (WHO) mencanangkan strategi ‘End Tuberculosis’, yang merupakan bagian dari Sustainable Development Goals, dengan satu tujuan yaitu untuk mengakhiri epidemi tuberkulosis di seluruh dunia. Perspektif epidemiologi melihat kejadian penyakit sebagai hasil interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent), dan lingkungan (environment) dapat ditelaah faktor risiko dari simpulsimpul tersebut. Pada sisi pejamu, kerentanan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. TB menyebar melalui udara tatkala batuk dan berdahak. Penularan terjadi melalui udara (airborne spreading) dari “droplet” infeksi. Sumber infeksi adalah penderita TB Paru yang membatukkan dahaknya, dimana pada pemeriksaan hapusan dahaknya umumnya ditemukan BTA positif. Jumlah angka kejadian TB paru di Sumatera Selatan sebesar 0,53% pada tahun 2018. Sedangkan di Indonesia sebesar 0,73% pada tahun 2010. Perlu di analisis apa saja faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Sumatera Selatan. Kata kunci: TB Paru, kejadian TB Paru, Sumatera Selatan
Gambaran Gizi pada Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007-2018 Hearisa, Phetri; Wulandari, Ria; Handayani, Lela; Oktriyedi, Ferly
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 1 (2025): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.524 KB) | DOI: 10.54816/josh.v2i1.504

Abstract

Negara Indonesia dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang sehat diperlukan asupan gizi yang cukup. Masalah gizi kurang pada balita masih menjadi masalah mendasar di dunia. Penderita kurang gizi mencapai 104 juta anak di dunia. Masalah balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi balita kesehatan. Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Kekurangan gizi dapat memberikan konsekuensi buruk yang tidak bisa dihindari, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Balita yang gizinya kurang itu yang paling banyak pada tahun 2010. Gizi baik meningkat pada tahun 2018. Gizi lebih paling tinggi pada tahun 2013. Perlu di analisis apa saja faktor yang berhubungan dengan keladian gizi buruk di Sumatera Selatan. Kata kunci: gizi balita, gizi buruk, sumatera selatan, riskesdas
PROYEKSI ANGKA KEJADIAN HIV/AIDS SAMPAI DENGAN TAHUN 2033 DI INDONESIA Handayani, Lela; Oktriyedi, Ferly
JURNAL SMART ANKes Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jsa.v8i2.179

Abstract

Reproductive Health is a state of complete physical, mental, and social well-being, not merely the absence of disease or infirmity in all matters relating to the reproductive system, functions, and processes. HIV and AIDS infection are also related to reproductive health. HIV cases in Indonesia have increased since 2010, peaking in 2017 before declining slightly in 2018. This increase reflects progress in early detection, but the spike in cases remains a challenge due to risky behavior, use of unsterile syringes, and population mobility. The majority of cases occur in men and the productive age group (25-49 years), with the main sources of transmission coming from unknown factors, MSM, and heterosexual intercourse. Affected professions include non-professional workers, housewives, and the self-employed, indicating that HIV is widespread in various levels of society. Projections show a downward trend in HIV, with a target of eliminating new cases by 2027. However, this achievement depends on the sustainability of effective prevention, early detection, and treatment programs as well as government and community support
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Blighted Ovum Oktriyedi, Ferly; Handayani, Lela
Jurnal Lantera Ilmiah Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : CV. Q2 LANTERA ILMIAH INSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan proses fisiologis yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berhasil terimplantasi di dalam rahim dan berkembang menjadi janin yang sehat. Namun, dalam beberapa kondisi, kehamilan dapat mengalami gangguan yang menyebabkan kegagalan perkembangan janin. Salah satu bentuk kehamilan patologis yang sering terjadi adalah blighted ovum atau kehamilan anembrionik. Penelitian ini menunjukkan bahwa blighted ovum paling banyak terjadi pada ibu hamil berusia 20-35 tahun (80,52%), dengan usia kehamilan 1-12 minggu (94,81%), serta lebih sering dialami oleh ibu nulipara (42,85%) dan ibu dengan riwayat penyakit berisiko tinggi (68,83%). Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor usia, paritas, dan kondisi kesehatan ibu berperan dalam kejadian blighted ovum. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan yang lebih intensif pada kelompok berisiko tinggi diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi sejak dini.