Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMALISASI FUNGSI PENGAMANAN MELALUI E-TROLLING (PATROLL-PAS) PADA LAPAS KELAS IIA KOTABUMI Salsabila Jannah Firdasa Indah; Salsa Della; Ade Cici Rohayati
Journal Central Publisher Vol 2 No 10 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i10.546

Abstract

Latar Belakang : Latar belakang kegiatan ini didasarkan pada keterbatasan sistem pengawasan manual yang rentan terhadap kelalaian, kehilangan data, dan kurangnya transparansi dalam pelaporan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kotabumi melalui implementasi sistem patroli elektronik berbasis teknologi informasi, yaitu E-Trolling (Patroll-PAS). Metode : Metode pelaksanaan meliputi perencanaan sistem, pembuatan barcode kontrol, uji coba, serta implementasi penuh oleh petugas pengamanan. Hasil dan Pembahasan : Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan E-Trolling mampu mempercepat pelaporan, meningkatkan akuntabilitas petugas, serta memperkuat integritas dan keamanan lingkungan lapas. Inovasi ini juga mendorong transformasi digital pemasyarakatan yang mendukung reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih modern. Kesimpulan : E-Trolling dirancang untuk mencatat dan memantau aktivitas patroli secara real-time, akurat, dan terdokumentasi, sehingga meningkatkan efektivitas kontrol petugas terhadap area rawan seperti blok hunian dan branggang.
PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN SEBAGAI STRATEGI DETEKSI DINI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) LAPAS KELAS 1 CIPINANG Muhammad Ganner Pamungkas; Fajri Ramadhan Btara Putra; Ade Cici Rohayati; Iman Santoso
Journal Central Publisher Vol 2 No 11 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i11.551

Abstract

Latar Belakang : Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan upaya preventif yang sangat penting dalam menjaga kualitas hidup Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berada di lingkungan tertutup dan berisiko tinggi terhadap penyebaran penyakit. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai strategi deteksi dini bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas 1 Cipinang. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber jurnal, laporan resmi, dan dokumen terkait pelaksanaan layanan kesehatan di lembaga pemasyarakatan. Hasil dan Pembahasan : Hasil studi menunjukkan bahwa pemeriksaan rutin terbukti efektif dalam mendeteksi penyakit seperti TBC, HIV/AIDS, dan penyakit tidak menular lainnya pada tahap awal. Namun, pelaksanaan strategi ini masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan tenaga medis, sarana prasarana, dan sistem pencatatan kesehatan yang belum optimal. Dibutuhkan sinergi antara pihak lapas, dinas kesehatan, dan pemerintah pusat untuk meningkatkan akses, kualitas, dan keberlanjutan layanan kesehatan di lapas. Kesimpulan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih responsif di lingkungan pemasyarakatan.
Inovasi Pelayanan : Kotak Saran Dua Fungsi di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi Ferdy Ardiansyah; Ade Cici Rohayati
Nusantara Mengabdi Kepada Negeri Vol. 2 No. 3 (2025): August : Nusantara Mengabdi Kepada Negeri
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/numeken.v2i3.1263

Abstract

The Community Service Program (KKN) was implemented with the aim of improving service and security at the Class IIB Tebing Tinggi Correctional Institution (Lapas) through a simple yet functional innovation in the form of a two-function suggestion box. This suggestion box was designed with two separate channels to accommodate aspirations from two separate sections, namely Bimbingan Narapidana/Anak Didik and Security, to facilitate the delivery of input in a safe, structured, and confidential manner. The implementation method of the activity included initial observation, identification of needs, design and construction of the box, and the socialization stage of its use. The results of this activity showed an increase in inmate participation in providing constructive suggestions and the creation of a more open communication channel without disrupting security stability. This innovation is one form of real contribution of cadets in supporting bureaucratic reform and more humane guidance in the correctional environment.
Implementasi Pembinaan Kemandirian Bakpia Dalam Menekan Pola Pikir Kriminal Narapidana di Lapas Kelas IIA Yogyakarta Nugrahanto Rahmawan; Ade Cici Rohayati
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2251

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembinaan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mampu membentuk pola pikir narapidana ke arah yang lebih positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program pembinaan kemandirian melalui produksi Bakpia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam menekan pola pikir kriminal narapidana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan telah dilaksanakan melalui beberapa dimensi implementasi seperti sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Petugas yang kompeten, fasilitas yang memadai, serta SOP yang berlaku mendukung keberhasilan program. Namun, masih ditemukan hambatan seperti keterlambatan premi, kurangnya pelatihan berkelanjutan, ketidakkonsistenan penerapan aturan, dan masih munculnya pola pikir menyimpang seperti justification, personal irresponsibility (tidak bertanggung jawab), hingga entitlement (menuntut hak). Kesimpulannya, program ini memiliki potensi kuat dalam menanamkan kemandirian dan menekan pola pikir kriminal, namun diperlukan perbaikan berkelanjutan pada aspek pelatihan, pengawasan, dan strategi perubahan perilaku agar tujuan pembinaan dapat tercapai secara optimal
Evaluasi Program Sarana Asimilasi Dan Edukasi Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan Juniar Vivis Nurul P; Ade Cici Rohayati
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dalam mendukung ketahanan pangan di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan. Penelitian menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) serta konsep ketahanan pangan dari FAO sebagai tolok ukur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lapas Karang Intan telah mampu menghasilkan pangan secara mandiri untuk memenuhi konsumsi harian warga binaan. Namun, kemampuan untuk melakukan penyimpanan pangan dalam jumlah besar sebagai cadangan jangka panjang masih belum tercapai. Berdasarkan empat pilar ketahanan pangan FAO (ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas), ketahanan pangan di Lapas Karang Intan sudah berjalan tetapi belum maksimal. Diperlukan peningkatan pada aspek kesinambungan produksi, fasilitas penyimpanan, serta strategi pengelolaan jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan