Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Teks Berwawasan Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran Bahasa sebagai Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Romi Isnanda; Hidayati Azkiya; Rio Rinaldi
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2021.vol6(2).7926

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan peran teks berwawasan kecerdasan ekologis dalam pembelajaran bahasa sebagai alternatif penanaman nilai-nilai pendidikan islam. Metode yang digunakan adalah analisis konsep dan dianalisis menggunakan content analysis. Penelitian ini menghasilkan, yaitu: Pertama, kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat, bukan berarti harus menganulir karakter kepedulian yang ada pada manusia sehingga tatap berada dalam koridor nilai-nilai pendidikan Islam. Kedua, wawasan kecerdasan ekologis atau kecerdasan ekologis tidak hanya terintegrasi atau diamanahkan pada bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu, melainkan dibebankan pada setiap bidang ilmu atau mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Ketiga, wujud nyata penanaman kecerdasan ekologi dapat diintergrasikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam pada pelajaran bahasa Indonesia dengan teknis pemanfaatan teks berwawasan kecerdasan ekologis. Keempat, pemanfaatan teks berwawasan kecerdasan ekologis untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam melalui perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan. Penelitian ini berkontribusi dalam mengembangkan wawasan kecerdasan ekologis dalam pembelajaran bahasa dengan nilai-nilai pendidikan Islam.
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI THE COGNITIVE ACADEMIC LANGUAGE LEARNING APPROACH (CALLA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG Witri Annisa; Rio Rinaldi
Puitika Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.13.2.216--223.2017

Abstract

The result of the research ”Programme for International Student Assesment (PISA)” states that student reading interest get in 57th  position from 65 countries. It means that the students reading interest in Indonesia is still low. It will influence the ability of student reading comprehension  Like what happen in SMP Negeri 18 Padang. One of the way to solve this problem is CALLA strategy based on local wisdom. This  strategy is carried out through five stages: preparation, presentation, practice, evaluation, and follow-up. The aim of this research is to describe the learning process and the ability of student reading comprehension in class seven in SMP Negeri 18 Padang using CALLA strategy based on the local wisdom. This reasearch is quantitative and description method. The result of this research is the ability of student reading comprehension class seven in SMPN 18 Padang progresses, pretest mark is 73,53 and postest mark is 84,03. It means that CALLA strategy based on the local wisdom can increase the ability of student reading comprehension. Learning by applying this strategy  can make student easier understanding the text. Keywords:  CALLA Strategy, reading comprehension learning, local wisdom 
Warna Lokal Minangkabau dan Kesosialan Pengarang dalam Kumpulan Cerpen Penari dari Kuraitaji Karya Free Hearty Rio Rinaldi
Puitika Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.12.2.149--159.2016

Abstract

Sebuah karya sastra mengenai warna lokal Minangkabau akan memperlihatkan setiap atau sebagian dari unsur masyarakat Minangkabau. Karya sastra prosa, seperti kumpulan cerpen yang memuat unsur lokalitas Minangkabau sedikit banyaknya memiliki muatan tentang persoalan sistem kemasyarakatan di Minangkabau. Sekurang-kurangnya, ada sikap dan cara pandang masyarakat setempat yang tergambar melalui penokohan atau latar cerita. Di antara persoalan keminangkabauan tersebut, terdapat beberapa hal lain, di antaranya kehidupan keluarga matrilineal yang besar, kehadiran mamak dengan tugasnya yang khusus dalam kehidupan suatu keluarga, bapak yang diabaikan (sebagai tamu), dan keinginan untuk merantau. Beberapa hal tersebut hadir dalam teks sastra mutakhir melalui polemik. Kehadiran beberapa unsur tertentu dalam karya sastra mutakhir memungkinkan adanya tegangan dan hubungan dengan realitas sosial, seperti sikap dan cara pandang. Unsur yang memungkinkan adanya tegangan dan hubungan dengan realitas sosial itu bukanlah suatu hal yang negatif dalam teks sastra. Justru, inilah yang memungkinkan terbentuknya kesan estetika. Pengarang yang menulis karya sastra berwarna lokal yang hadir dalam konteks kekinian, memiliki kesosialan dalam bentuk lain melalui unsur imajinatif dan proses kreatifnya. Hubungan unsur tersebut dengan realitas sosial tidak terbatas pada hal-hal yang bertanggung jawab untuk membentuk suatu pandangan dunia, unsur imajinatif dan kreatif dari penulisnya saja, tetapi juga kepada reaksi penulis atau tanggapan penulis terhadap kejadian yang terjadi di sekitarnya. Sementara, tugas penulis sastra yang berwarna lokal dalam sastra mutakhir menciptakan style baru guna menciptakan dunia sendiri dalam teks sastra. Setiap style menyarankan suatu interpretasi tertentu dari seorang pengarang.  Kata kunci: warna, lokal, Minangkabau, kesosialan, pengarang
PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI THE COGNITIVE ACADEMIC LANGUAGE LEARNING APPROACH (CALLA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL SISWA Witri Annisa; Rio Rinaldi
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4022.941 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v4i2.6152

Abstract

Abstract: The reading ability of Indonesian society is still low due to the low interest and reading habit. CALLA-based strategy of cognition by not forgetting aspects of metacognition can make students more precise in understanding a text in depth. Materials, media, and tests based on local wisdom are also expected to improve reading comprehension. This type of research is mixed methods with explanatory design. The sample of this research is taken with purposive purpose of two class, that is VII. 1 for the experimental class and VII.2 control class. The results of this study indicate that the implementation of CALLA strategy based on local wisdom in learning to read comprehension shows can increase student's interest to improve comprehension of reading. Similarly, the students' reading comprehension test results also show a significant improvement in the experimental class with CALLA strategies based on local wisdom. A significant level of effectiveness of reading comprehension learning with CALLA strategy based on local wisdom is 0.000 which means> α 0.05. That is, learning comprehension reading with CALLA strategy based on local wisdom is effective. The results of interviews and observations of teacher and student activities seen the influence of CALLA strategy based on local wisdom that makes students more enthusiastic and active in learning. Thus, CALLA strategy based on local wisdom is effective in improving students' reading comprehension skills. Abstrak: Kemampuan membaca masyarakat Indonesia masih rendah karena minat dan kebiasaan membaca yang rendah. Strategi CALLA berbasis kognisi tanpa melupakan aspek metakognisi dapat menjadikan siswa lebih tepat dalam memahami teks secara mendalam. Materi, media, dan tes yang diberikan berbasis kearifan lokal juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini memanfaatkan metode campuran dengan rancangan explanatory design. Sampel penelitian diambil dengan teknik purpose sampling dua kelas, yaitu VII.1 sebagai kelas eksperimen dan VII.2 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan stategi CALLA berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan minat siswa untuk meningkatkan pemahaman. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa juga menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kelas eksperimen. Tingkat signifikan keefektifan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi CALLA berbasis kearifan lokal mencapai 0,000 yang berarti > α 0,05. Artinya, pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi CALLA berbasis kearifan lokal efektif. Hasil wawancara dan observasi aktivitas guru dan siswa pun menunjukkan bahwa metode ini membuat siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v4i2.6152. 
Peningkatan Literasi dengan Strategi The Cognitive Academic Language Learning Approach (CALLA) di Ruang Baca Tanah Ombak dan Lentera Kuning Witri Annisa; Rio Rio Rinaldi; Ade Fitri Rahmadani
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v8i3.6626

Abstract

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan minat baca adalah membudayakan kegiatan literasi dikalangan anak-anak. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyediakan sarana dan prasarana literasi anak. Beberapa komunitas di masyarakat di Kota Padang sudah mencanangkan budaya literasi, diantaranya Komunitas Tanah Ombak dan Komunitas Lentera Kuning. Komunitas Tanah Ombak sebagai mitra 1 dan Komunitas Lentera Kuning sebagai mitra 2 sudah mencangkan budaya literasi dengan menyediakan sarana perpustakaan. Buku-buku diperpustkaan banyak dibaca anak-anak, tetapi kegiatan membaca tersebut hanya untuk bermain. Kegiatan membaca akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan pengetahuan sehingga dapat menunjang kemampuan akademik anak-anak Tanah Ombak dan Lentera Kuning. Metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra dilakukan dengan pembinaan kegiatan membaca yang bermakna dengan menerapkan strategi Cognitive Academic Language Learning Approach (CALLA). Hasil dari kegiatan tersebut cukup baik, yaitu adanya peningkatan rata-rata kemampuan membaca pemahaman dari sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan literasi dengan Strategi CALLA.
BAZAR ILMU DENGAN METODE MIND MAP DI TANAH OMBAK Romi Isnanda; Witri Anisa; Rio Rinaldi
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v2i2.1032

Abstract

Tujuan kegiatan adalah sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan minat baca adalah membudayakan kegiatan literasi di kalangan anak-anak. Kegiatan literasi dilakukan dengan metode mind map. Bazar ilmu dilaksanakan dengan memberikan latihan-latihan yang kontiniu sebagai persiapan anak-anak mengahadapai ujian akhir semester atau ujian akhir nasional. Kegiatan dilaksanakan di Komunitas Tanah Ombak dengan pendekatan Quantum Learning dengan metode mind map. Berdasarkan pelaksanan pelatihan penjelasan materi dan pembahasan soal ujian yang terdapat dalam program bazar ilmu dengan metode mind map di Tanah Ombak, dapat disimpulkan, yaitu (1) melalui program bazar ilmu dengan metode mind map memberi kebebasan kepada anak untuk membahas dan mepertanyakan kepada instruktur tentang sisi kesulitan yang mereka rasakan sehingga proses pembelajaran lebih santai karena anak-anak tidak merasa terbebani; (2) konsep pembelajaran “belajar sambil bermain” juga terintegrasi selama proses pelatihan berlangsung; (3) melalui program kegiatan bazar ilmu dengan menggunakan metode mind map juga berdampak pada perolehan nilai siswa ketika menjawab soal-soal yang diberikan setelah penjelasan materi. Hal tersebut disebabkan adanya iklim pembelajaran yang sangat santai dan siswa tidak merasa terbebani dalam pembelajaran. Kata kunci: bazar, ilmu, mind map, Tanah Ombak
Indonesian Language and Literature Learning Insightful Ecological Intelligence as a Container of Environmental Education Romi Isnanda; Rio Rinaldi
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2021): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 5 Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.050109

Abstract

The article discusses the importance of cultivating a human environment. A sense of caring does not appear to be in a person, but through learning and being used to it in life. Efforts to familiarize themselves with the environment should be exalted early through the education level and supported by the family and community environment. One of the subjects that play an important role in cultivating the character of the environment is Indonesian language and literature. Through the teaching of Indonesian language and literature, the teacher packs an insight into ecological intelligence by referring to Mulyasa theory (2013) that one of the 2013 curriculum developments is environmental issues. Furthermore, Theoretical issues and the practice of ecological-oriented learning practices refer to the theory of Suwandi (2019) and Septiaji and Nisya (2020). Based on a description of the Indonesian language and literature study, optmalization of students ' caring for the environment can be carried out well. Keywords: learning, language and literature, ecological intelligence Abstrak Artikel membahas permasalahan pentingnya menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan bagi manusia. Rasa kepedulian tidak muncul begitu saja dalam diri seseorang, melainkan melalui pembelajaran dan membiasakannya dalam kehidupan. Upaya membiasakan kepedulian terhadap lingkungan harus dimulia sejak dini melalui jenjang pendidikan dan didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam menanamkan karakter peduli terhadap lingkungan adalah bahasa dan sastra Indonesia. Melalui pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, guru mengemas bahan ajar berwawasan kecerdasan ekologis dengan mengacu pada teori Mulyasa (2013) bahwa salah satu pengembangan kurikulum 2013 adalah permasalahan lingkungan hidup. Selanjutnya, permasalah secara teorEtis dan praktik pelaksanaan pembelajaran berwawasan ekologis mengacu pada teori Suwandi (2019) dan Septiaji dan Nisya (2020). Berdasarkan uraian tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berwawasan ekologis, optmalisasi penanaman karakter kepedulian siswa terhadap lingkungan dapat terlaksana dengan baik. Kata kunci: pembelajaran, bahasa dan sastra, kecerdasan ekologis
Penerapan Model APPPPM Keterampilan Membaca Siswa Taman Baca Tanah Ombak Padang Gusnetti Gusnetti; Yetty Morelent; Rio Rinaldi
Bakaba : Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidikan Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/bakaba.2021.v9i2.5028

Abstract

Peneraan model APPPPM keterampilan membaca dilakkukan di taman bacaan Tanah Ombak berdasarkan observasi dan wawancara kultur dan cara belajar siswa ssekolah allam Minangkabaau sama ddegansiswa di Taman Bacaan Tanah Ombak. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kemampuan membaca  siswa Tman Bacaan Tanah Ombak. Teori yang digunakan adalah teori oleh  Akaaya (2012),  Haromi (2014)  dan Akin (2014). Metode yang digunakan dalam penelittian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah 8 orang siswa Taman Bacaan Tanah Ombak yang erdiri dari 3 orang ssiswa kelas 3, 6 orang siswa kelas 4, 4 orang siswa kelas 5 dan 5 oorang siswa kelas 6. Hasil  analisis data menunjukkan bahwa nilai rata rata yang diperoleh siswa kelas 3 sebanyak 9,50, nilai rata rata yang diperoleh siswa kelas 4 sebanyak 8,15, nilai rata rata yang diperoleh siswa kelas 5 sebanyak 7,50,  dan nilai rata rata yang diperoleh siswa kelas 6 sebanyak 8,48.Dengan demikian hasil penelitian ketrampilan membaca denangan model  AP4M wiswa Taman Bacaan Tanah Ombak sudah mampu membaca demgan baik dengan nilai  8,29 dalam  kategori sangat baik
GAYA BAHASA LOKALITAS MINANGKABAU DALAM NOVEL-NOVEL KARYA WISRAN HADI Rio Rinaldi; Romi Isnanda
Puitika Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.12.1.75--89.2016

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa lokalitas Minangkabau dalam novel-novel karya Wisran Hadi. Gaya bahasa yang dimaksud adalah retorik dan majas lokalitas Minangkabau. Gaya bahasa retorik (bermakna langsung) terdiri atas penegasan dan pertentangan. Gaya bahasa majas (bermakna tidak langsung) terdiri atas perbandingan dan sindiran. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, atau kalimat yang dapat dirumuskan sebagai gaya bahasa lokalitas Minangkabau. Sumber data penelitian ini adalah novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang- orang Blanti, dan Negeri Perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : (1) membaca dan memahami gaya bahasa lokalitas Minangkabau dalam novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang- orang Blanti, dan Negeri Perempuan, (2) mengklasifikasi data yang berhubungan dengan gaya bahasa lokalitas Minangkabau, yaitu retorik penegasan dan pertentangan dan majas perbandingan dan sindiran. Hasil temuan penelitian dalam novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang-orang Blanti, dan Negeri Perempuan adalah sebagai berikut ini : (1) terdapat gaya bahasa retorik lokalitas Minangkabau, yaitu penegasan (hiperbola, antiklimaks, dan pleonasme) dan pertentangan (paradoks dan antitesis), (2) terdapat majas lokalitas Minangkabau, yaitu perbandingan (metafora, personifikasi, sinekdoke, alusio, dan simile) dan sindiran (ironi, sinisme, dan sarkasme). Dari sejumlah gaya bahasa yang ditemukan, gaya bahasa yang dominan sebagai khas Wisran Hadi adalah majas lokalitas Minangkabau, yaitu majas perbandingan (alusio). Majas perbandingan menjadi ciri khas Wisran Hadi dalam usahanya memberikan corak lokalitas Minangkabau pada karya-karyanya. Hal tersebut berupa gaya bahasa perbandingan yang secara sugestif menggambarkan tentang tempat, orang, dan peristiwa yang bersifat setempat, yaitu Minangkabau. Di samping itu, gaya bahasa lokalitas bertujuan menggambarkan tentang cara pengungkapan, cara merasa, dan lain sebagainya. 
MINANGKABAU LOCALITY SATIRE IN PROSE HUMOR MINANGKABAU LANGUANGE BY HERU JONI PUTRA: SATIR LOKALITAS MINANGKABAU DALAM PROSA HUMOR BERBAHASA MINANGKABAU KARYA HERU JONI PUTRA Rio Rinaldi; Romi Isnanda; Ineng Naini
Jurnal Kata Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.621 KB) | DOI: 10.22216/kata.v5i2.350

Abstract

This paper aims to describe locality satire of Minangkabau in the humorous prose of Minangkabau language by Heru Joni Putra. This research is descriptive qualitative with data in the form of words that can be formulated as locality satire of Minangkabau. This study uses an anthropological approach to explain the language, society, and culture that is told in the story. Based on the results of data identification, the locality satire of Minangkabau in Minangkabau prose by Heru Joni Putra is a critical attitude towards human behavior, political systems, culture, and so on, which is mediated by language. The criticism of these weaknesses is stated in order to remind those who are criticized to make improvements ethically and aesthetically to the things intended by the author. Wise readers will assume that literary works, including HJP's Minang humorous prose, are fictitious stories that basically do not contain only realist content. Through a pralogical and satirical way of expressing, the author as a creator has the right to convey his ideas through the creative process he does, as well as the function of journalists when writing essays, articles, or the like.