Articles
Gender Perspective Learning Methods: An Alternative in Learning Drama Appreciation for Students
Syofiani, Syofiani;
WS, Hasanuddin;
Ramadhan, Syahrul;
Isnanda, Romi
Proceedings of the UR International Conference on Educational Sciences 2018: Proceedings of the 2nd UR International Conference on Educational Sciences
Publisher : Proceedings of the UR International Conference on Educational Sciences
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This article describes issues related to gender perspective learning methods. Theaimed of this study is to improve drama appreciation learning for students. In the learningprocess of drama appreciation with a gender perspective, it gives students an understanding thatthe position and role of men and women in various family and community life are consideredthe same. The components that are the focus of the discussion in this article are namely theessence and the characteristics of drama appreciation learning and learning methods ofappreciation of innovation drama thus the students feel they have new insights in the learningprocess, especially in drama appreciation learning. The students not only understand drama as aliterary and performing arts, but they also understand that gender issues are something that canbe used as a reference or model in drama appreciation learning. In learning process, the lecturershould also be able to choose or obtain the drama texts that place the position of women at leastequal to men.
BAZAR ILMU DENGAN METODE MIND MAP DI TANAH OMBAK
Isnanda, Romi;
Anisa, Witri;
Rinaldi, Rio
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IKIP PGRI Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (811.501 KB)
|
DOI: 10.31571/gervasi.v2i2.1032
Tujuan kegiatan adalah sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan minat baca adalah membudayakan kegiatan literasi di kalangan anak-anak. Kegiatan literasi dilakukan dengan metode mind map. Bazar ilmu dilaksanakan dengan memberikan latihan-latihan yang kontiniu sebagai persiapan anak-anak mengahadapai ujian akhir semester atau ujian akhir nasional. Kegiatan dilaksanakan di Komunitas Tanah Ombak dengan pendekatan Quantum Learning dengan metode mind map. Berdasarkan pelaksanan pelatihan penjelasan materi dan pembahasan soal ujian yang terdapat dalam program bazar ilmu dengan metode mind map di Tanah Ombak, dapat disimpulkan, yaitu (1) melalui program bazar ilmu dengan metode mind map memberi kebebasan kepada anak untuk membahas dan mepertanyakan kepada instruktur tentang sisi kesulitan yang mereka rasakan sehingga proses pembelajaran lebih santai karena anak-anak tidak merasa terbebani; (2) konsep pembelajaran “belajar sambil bermain” juga terintegrasi selama proses pelatihan berlangsung; (3) melalui program kegiatan bazar ilmu dengan menggunakan metode mind map juga berdampak pada perolehan nilai siswa ketika menjawab soal-soal yang diberikan setelah penjelasan materi. Hal tersebut disebabkan adanya iklim pembelajaran yang sangat santai dan siswa tidak merasa terbebani dalam pembelajaran. Kata kunci: bazar, ilmu, mind map, Tanah Ombak
Teks Berwawasan Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran Bahasa sebagai Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Romi Isnanda;
Hidayati Azkiya;
Rio Rinaldi
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25299/al-thariqah.2021.vol6(2).7926
Penelitian ini bertujuan menghasilkan peran teks berwawasan kecerdasan ekologis dalam pembelajaran bahasa sebagai alternatif penanaman nilai-nilai pendidikan islam. Metode yang digunakan adalah analisis konsep dan dianalisis menggunakan content analysis. Penelitian ini menghasilkan, yaitu: Pertama, kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat, bukan berarti harus menganulir karakter kepedulian yang ada pada manusia sehingga tatap berada dalam koridor nilai-nilai pendidikan Islam. Kedua, wawasan kecerdasan ekologis atau kecerdasan ekologis tidak hanya terintegrasi atau diamanahkan pada bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu, melainkan dibebankan pada setiap bidang ilmu atau mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Ketiga, wujud nyata penanaman kecerdasan ekologi dapat diintergrasikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam pada pelajaran bahasa Indonesia dengan teknis pemanfaatan teks berwawasan kecerdasan ekologis. Keempat, pemanfaatan teks berwawasan kecerdasan ekologis untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam melalui perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan. Penelitian ini berkontribusi dalam mengembangkan wawasan kecerdasan ekologis dalam pembelajaran bahasa dengan nilai-nilai pendidikan Islam.
KONTRIBUSI PENGETAHUAN PARAGRAF TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MAHASISWA
Hidayati Azkiya;
Romi Isnanda
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2253.69 KB)
|
DOI: 10.15408/dialektika.v6i2.9045
Abstract: The purpose of this study is to know the contribution of paragraph knowledge to the skill of argument writing. Because at this time it appears that knowledge of the writing or paragraph less attention in writing. Though good writing is also seen from the writing or knowledge of paragraphs are good as well. While in the skill of argumentation writing, the student still difficulties in giving opinion or opinion of phenomenon that happened and actual moment at this time. This research method using descriptive correlational design. The population of this study are students of Indonesian Education Studies Program BP 20016/2017 which amounted to 30 people. Based on the result of research that the average knowledge of paragraph is 32,25. And the contribution of paragraph knowledge to argumentation writing skills is 12%. So it can be concluded that the knowledge of paragraphs affect the skill of writing argumentation of students of Bung Hatta University School of Education, but the knowledge of the paragraph is very less that seen from the average class.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi pengetahuan paragraf terhadap keterampilan menulis argumentasi. Karena pada saat ini terlihat bahwa pengetahuan terhadap tata tulis atau paragraf kurang diperhatikan dalam menulis. Padahal tulisan yang baik itu juga dilihat dari tata tulis atau pengetahuan terhadap paragraf yang baik pula. Sedangkan pada keterampilan menulis argumentasi, mahasiswa masih kesulitan dalam memberikan opini atau pendapat fenomena yang terjadi dan teraktual pada saat sekarang ini. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia BP 20016/2017 yang berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata pengetahuan paragraf adalah 32,25. Serta kontribusi pengetahuan paragraf terhadap keterampilan menulis argumentasi sebesar 12%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan paragraf berpengaruh terhadap keterampilan menulis argumentasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bung Hatta, akan tetapi pengetahuan terhadap paragraf sangat kurang yang dilihat dari rata-rata kelas.
PEMBERDAYAAN SANGGAR BUDAYA LOKAL DI KANAGARIAN KAMANG MUDIAK KECAMATAN KAMANGMAGEK KABUPATEN AGAM
Romi Isnanda;
Hidayati Azkiya;
Syofiani .
Dharmakarya Vol 8, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (316.158 KB)
|
DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i3.21495
Artikel ini menjelaskan permasalahan tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan sanggar budaya lokal di Kanagarian Kamang Mudiak, Kabupaten Agam. Hal tersebut mengingat kemujauan dan perkembangan zaman yang makin pesat dan berdampak pada kebudayaan daerah. Bentuk pemberdayaan dilakukan adalah berupa pelatihan tentang penataan sanggar budaya lokal. Pelatihan merujuk pada dua aspek, yaitu teoetis dan praktis sehingga kebudayaan atau kesenian rakyat tidak fokos pada tataran teoretis, melainkan memahamai secara keseluruhan aspek. Dengan demikian, masyarakat, khususnya generasi muda memahami hakikat dan nilai-nilai yang terdapat dalam kesenian daerah yang akan menjadi cikal-bakal aset kebudayaan nasional yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
Social Functions of the Kamang Mudiak Folklore Text: as Inauguration of Local Cultural Heritage
Hidayati Azkiya;
Romi Isnanda;
Syofiani Syofiani
BAHASTRA Vol 41, No 2 (2021): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/bahastra.v41i2.21092
This research is motivated by the weakening of cultural treasures due to the development of the times and technology and modernization. The culture in the Kamang Mudiak area, one of which is in the form of oral literature, is unknown and known to the younger generation. Whereas knowing culture and preserving it is part of strengthening local culture so that it does not disappear with the development of time. Therefore, this study focuses on the social function of the kamang mudiak folklore: strengthening local cultural heritage. It aims to describe the social function of the oral literary text of the Kanagarian folklore Kamang Mudiak. The research method used is descriptive qualitative method. The data of this research are folklore texts in Kanagarian Kamang Mudiak. Data was collected through recording, recording, observing, and interviewing. Meanwhile, to test the validity of the data, this study used triangulation techniques. The results of the study indicate that there are social functions in the Kamang Mudiak folklore text, namely: (a) developing community integration contained in the story text Ngalau Kalam Tabik, Makam Panjang, Salodang, Tuanku Nan Renceh/ Harimau Nan Salapan, Ngalau Tarang Batu Biaro Bansa. (b) (b) Social Control Tools contained in the story text Salodang, Tuanku Nan Renceh/ Harimau Nan Salapan, Ngalau Tarang Batu Biaro Bansa. (c) Strengthening social solidarity contained in the story
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII MTsN DURIAN TARUNG PADANG
Hidayati Azkiya;
Romi Isnandab
BAHASTRA Vol 38, No 2 (2018): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.914 KB)
|
DOI: 10.26555/bahastra.v38i2.8495
This study aims to explain the differences in the results of learning to write explanatory text, namely: (1) between students taught using learning discovery learning model with students taught using conventional learning model, (2) interaction between learning model of explanatory writing skill. This type of research is quasi experiment and the design used is 2x2 factorial. Sampling is done by purposive sampling. Analysis and discussion of data is done descriptively. The result of data analysis can be concluded. First, writing explanatory texts that are taught using discovery learning learning model is better than students taught by conventional learning model. Second, there is no interaction between the learning model in influencing the ability to write explanatory text of students. Thus, it can be concluded that the learning model discovery learning can influence the skills of writing text eksplanasi MTsN students Durian Tarung Padang.
FUNGSI KESENIAN RAKYAT DALAM PENATAAN SANGGAR SEBAGAI UPAYA MENJAGA EKSISTENSI BUDAYA LOKAL
Romi Isnanda;
Hidayati Azkiya
Jurnal Bahastra Vol 1, No 2 (2017): Edisi Maret 2017
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (52.854 KB)
|
DOI: 10.30743/bahastra.v1i2.1259
Abstrak. Artikel ini membahas permasalahan tentang fungsi kesenian rakyat dalam penataan sanggar budaya lokal. Upaya tersebut muncul disebabkan oleh pengaruh budaya asing ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya yang berakar dari budaya daerah/kearifan lokal. Hal tersebut menyebabkan bergesernya bahkan mengikis kebudayaan/kearifan lokal yang menjadi kebanggan segenap warga negara Indonesia. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya dalam menyikapi permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan sanggar budaya lokal sehingga dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang arti penting menjaga dan merawat kebudayaan. Adapun langkah-lankah dalam mendiri sanggar budaya lokal adalah (1) wadah yang khas, (2) wadah yang efisien dan fleksibel, dan (3) wadah yang permanenKata kunci: fungsi, kesenian rakyat, penataan, sanggarAbstract. This article discusses the issue of the function of folk art in structuring the local culture. These efforts arise due to the influence of foreign culture into the lives of Indonesian people who are rich in cultural values rooted in local culture / local wisdom. This causes shifting and even eroding local culture / wisdom which is the pride of all Indonesian citizens. Therefore, efforts need to be made in addressing these problems. One effort that can be done is to establish a local cultural studio so that it can provide awareness to the community, especially the younger generation about the importance of maintaining and caring for culture. The steps in establishing a local cultural workshop are (1) a typical container, (2) an efficient and flexible container, and (3) a permanent container. Keywords: function, folk art, structuring, studio
FUNGSI KESENIAN RAKYAT DALAM PENATAAN SANGGAR SEBAGAI UPAYA MENJAGA EKSISTENSI BUDAYA LOKAL
Romi Isnanda;
Hidayati Azkiya
Jurnal Bahastra Vol 3, No 2 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/bahastra.v3i2.3174
Abstrak. Artikel ini membahas permasalahan tentang fungsi kesenian rakyat dalam penataan sanggar budaya lokal. Upaya tersebut muncul disebabkan oleh pengaruh budaya asing ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya yang berakar dari budaya daerah/kearifan lokal. Hal tersebut menyebabkan bergesernya bahkan mengikis kebudayaan/kearifan lokal yang menjadi kebanggan segenap warga negara Indonesia. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya dalam menyikapi permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan sanggar budaya lokal sehingga dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang arti penting menjaga dan merawat kebudayaan. Adapun langkah-lankah dalam mendiri sanggar budaya lokal adalah (1) wadah yang khas, (2) wadah yang efisien dan fleksibel, dan (3) wadah yang permanenKata kunci: fungsi, kesenian rakyat, penataan, sanggar Abstract. This article discusses the issue of the function of folk art in structuring the local culture. These efforts arise due to the influence of foreign culture into the lives of Indonesian people who are rich in cultural values rooted in local culture / local wisdom. This causes shifting and even eroding local culture / wisdom which is the pride of all Indonesian citizens. Therefore, efforts need to be made in addressing these problems. One effort that can be done is to establish a local cultural studio so that it can provide awareness to the community, especially the younger generation about the importance of maintaining and caring for culture. The steps in establishing a local cultural workshop are (1) a typical container, (2) an efficient and flexible container, and (3) a permanent container. Keywords: function, folk art, structuring, studio
BAZAR ILMU DENGAN METODE MIND MAP DI TANAH OMBAK
Romi Isnanda;
Witri Anisa;
Rio Rinaldi
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31571/gervasi.v2i2.1032
Tujuan kegiatan adalah sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan minat baca adalah membudayakan kegiatan literasi di kalangan anak-anak. Kegiatan literasi dilakukan dengan metode mind map. Bazar ilmu dilaksanakan dengan memberikan latihan-latihan yang kontiniu sebagai persiapan anak-anak mengahadapai ujian akhir semester atau ujian akhir nasional. Kegiatan dilaksanakan di Komunitas Tanah Ombak dengan pendekatan Quantum Learning dengan metode mind map. Berdasarkan pelaksanan pelatihan penjelasan materi dan pembahasan soal ujian yang terdapat dalam program bazar ilmu dengan metode mind map di Tanah Ombak, dapat disimpulkan, yaitu (1) melalui program bazar ilmu dengan metode mind map memberi kebebasan kepada anak untuk membahas dan mepertanyakan kepada instruktur tentang sisi kesulitan yang mereka rasakan sehingga proses pembelajaran lebih santai karena anak-anak tidak merasa terbebani; (2) konsep pembelajaran “belajar sambil bermain” juga terintegrasi selama proses pelatihan berlangsung; (3) melalui program kegiatan bazar ilmu dengan menggunakan metode mind map juga berdampak pada perolehan nilai siswa ketika menjawab soal-soal yang diberikan setelah penjelasan materi. Hal tersebut disebabkan adanya iklim pembelajaran yang sangat santai dan siswa tidak merasa terbebani dalam pembelajaran. Kata kunci: bazar, ilmu, mind map, Tanah Ombak