Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA kota Lhokseumawe Lubis, Putri Sabrina; Khairunnisa , Cut; Wahyuni , Hendra
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 3 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i3.799

Abstract

Adolescent sexual behavior is an important issue in health education. This can be influenced by knowledge, attitudes, the role of parents, peers, information media, religion, and the role of teachers and schools. This study aims to analyze the factors that affect the sexual behavior of adolescents of Lhokseumawe City State High School. This research method uses a descriptive analytical research design with a cross-sectional approach. The sample in this study was 342 students of Lhokseumawe City State High School. Sampling used stratified random sampling technique and data collection was carried out using a questionnaire. The results of the study showed that most teenagers were in the age range of 17-19 years and most were female, the sexual behavior of high school teenagers in Lhokseumawe City showed that most were not involved in deviant sexual behavior. Factors that influence the sexual behavior of high school teenagers in Lhokseumawe City show that adolescent knowledge is generally good. Most show positive attitudes, have good parental roles, are significantly influenced by peers, and only a few access information media related to pornography. The data obtained were analyzed using the Chi-square test. This proves that there is a significant relationship between knowledge, attitude, parental role, peer role, and information media with adolescent sexual behavior in Lhokseumawe City State High School. with the results of the study showing p < (0.05). Thus, the research is expected to contribute positively to understanding and addressing deviant sexual behavior among adolescents and to support the development of better protection policies for adolescents in Lhokseumawe.
Implementasi Home Visit dalam Pendampingan Ibu Hamil dan Anak Balita Untuk Pencegahan Stunting Maghfirah, Cut Zuhra; Ramadhani, Fatia Dhaifina; Mardiati, Mardiati; Lubis, Putri Sabrina; Rambe, Anugrah A Warid; Nurmanda, Raudhatul; Audreya, Noerista; Salsabila, Aina; Balqis, Ferisha Aulia; Saputri, Yosi Anggela; Ritonga, Nursyahfitri; Lubis, Muhammad Aziz Rizki; Azmy, Ipal
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v2i2.17933

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, selain itu stunting memiliki risiko yang lebih tinggi menyebabkan penyakit kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu segera ditangani. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. Stunting menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal. Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun. Kekurangan gizi pada anak tidak hanya menyebabkan stunting, tetapi juga menghambat kecerdasan, memicu penyakit, dan menurunkan produktivitas. Mayoritas masyarakat belum memahami tentang stunting, serta masih ada anggapan bahwa stunting merupakan faktor keturunan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman pengetahuan serta peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini stunting. Metode yang digunakan adalah melalui kunjungan rumah dengan melakukan pendekatan masyarakat, observasi, wawancara, melakukan sosialisasi serta pendampingan. Hasil yang diperoleh informasi responden ibu hamil berdasarkan usia, pendidikan, dan gravida, responden balita berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kegiatan observasi memperoleh informasi tentang faktor risiko dalam kehamilan dan balita, sedangkan kegiatan sosialisasi dan pendampingan dilakukan secara aktif dan diikuti secara antusias oleh responden. Diharapkan dari penelitian ini, terjadi peningkatan pemahaman ibu hamil dan ibu dengan balita tentang pengertian, penyebab, risiko, gejala, pencegahan stunting, pentingnya ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) bagi balita serta pentingnya tablet Fe saat kehamilan. Hal ini menjadi strategi efektif memberdayakan keluarga dalam meningkatkan kesiapan khususnya dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Sirkumsisi Menjaga Kebersihan dan Mencegah Risiko Infeksi serta Keganasan Penis Ultsany, Mutia; Lubis, Putri Sabrina; Fauzan, Ahmad; Akbar, Teuku Ilhami Surya; Rizal, Muhammad Ifani Syarkawi; Wahyuni, Hendra; Rizaldy, Muhammad Bayu; Iqbal, Teuku Yudhi; Millizia, Anna
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v2i2.18345

Abstract

Pendahuluan: sirkumsisi dalam dunia medis bermakna pemotongan kulit pada ujung penis atau prepusium untuk mencegah penumpukan kuman atau kotoran yang dapat menyebab infeksi yang paling sering diderita anak adalah infeksi saluran kemih (ISK) dan dapat juga meningkatkan resiko Infeksi Menular Seksual (IMS). Tujuan: pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan membantu masyarakat dengan memberikan pelayanan sirkumsisi secara gratis kepada mereka yang membutuhkan. Metode: melakukan intervensi langsung berupa tindakan sirkumsisi kepada setiap peserta. Hasil: hasil kegiatan pengabdian ini mendapatkan jumlah peserta yang mendaftar 70 orang, dan memenuhi syarat semua untuk dilakukan sirkumsisi. Semua peserta yang telah dilakukan sirkumsisi diberikan obat antibiotik dan analgetik serta dilakukan pembukaan verban pada peserta terhitung 3 hari dari hari telah dilakukannya tindakan sirkumsisi tersebut.