Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 BERDASARKAN NILAI HBA1C DI PUSKESMAS DAMAI Dewi, Nurul Aulia; Wahyuni, Fitri Ayu; Retno, Eka Kumala; Rahman, Rifazul Aulia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47922

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 adalah salah satu penyakit kronis dengan angka kejaidan yang tinggi dan membutuhkan pengobatan serta pengelolaan dalam jangka panjang. Kepatuhan pasien dalam minum obat sangat penting untuk mencapai kontrol glikemik yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat dengan nilai HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Damai. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan desain cross sectional. Penentuan sampel menggunakan all sampling sebanyak 30 pasien. Tingkat kepatuhan diukur menggunakan kartu pengobatan MODEM, sedangkan nilai HbA1c diperoleh dari hasil laboratorium. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat dengan nilai HbA1c (p<0.001) dengan kekuatan korelasi yang kuat (r=0.748). Terdapat hubungan yang kuat antara tingkat kepatuhan minum obat dengan nilai HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2, semakin tinggi tingkat kepatuhan maka nilai HbA1c terkontrol.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) DARI FERMENTASI STATER (Lactobacillus casei) PADA CUKA MANDAI CEMPEDEK (Artocarpus champeden) Rezia Elok Canrika; Utami, Indah Woro; Retno, Eka Kumala
PHARMACIA Vol. 2 No. 1 (2024): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mandai merupakan salah satu olahan makanan fermentasi dari kulit cempedak (Artocarpus champeden). Namun bagian dari mandai yang belum dimanfaatkan yakni cuka mandai yang dapat dibuat menjadi bahan pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan isolat dan mengetahui karakteristik dari bakteri asam laktat dari hasil fermentasi stater (Lactobacillus casei) pada cuka mandai cempedak. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan analisis data berupa analisis data dekskriptif. Fermentasi mandai ditambahkan stater 4% kemudian diambil sampel cuka pada hari ke-14 untuk di isolasi dengan Media MRS Agar dan dikarakterisasi. Dari hasil isolasi diperoleh empat koloni yang dapat dikatakan sebagai isolat dari bakteri asam laktat cuka mandai cempedak atau BAL CM dengan kode BAL CM1, BAL CM2, BAL CM3 dan BAL CM4. Keempat isolat tersebut memiliki karakteristik morfologi yang sama yakni berwarna putih dan tepi utuh dengan bentuk isolat yakni dua isolat bulat dan dua isolat tidak beraturan. Pada empat isolat tersebut menunjukan hasil berupa gram positif, berbetuk batang, uji katalase negatif tidak terbentuknya gelembung atau gas dan uji indol negatif tidak terbentuknya warna merah atau cincin merah. Keempat isolat tersebut diduga sebagai bakteri asam laktat genus Lactobacillus.
STUDI KASUS METODE FIFO (First In First Out) DAN FEFO (First Expired First Out) PENGELOLAAN OBAT GENERIK TABLET DAN KAPSUL DALAM PENGGUNAAN BPJS KLINIK X BALIKPAPAN Hasanah, Nur; Retno, Eka Kumala; Erwina, Wiwi; Wardhana, Mada Aditia
PHARMACIA Vol. 2 No. 2 (2024): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan stok obat di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan aspek krusial dalam menjamin keberlangsungan terapi pasien serta efisiensi penggunaan anggaran obat. Penggunaan metode FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) merupakan strategi umum dalam manajemen persediaan obat. FIFO menekankan penggunaan stok yang pertama kali masuk, sementara FEFO memprioritaskan penggunaan obat yang memiliki tanggal kedaluwarsa paling dekat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kedua metode tersebut terhadap efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat generik tablet dan kapsul di Klinik X Balikpapan dengan studi khusus pada dua jenis obat, yaitu cetirizine dan ranitidine. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik dokumentasi dan analisis data statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas batch berada pada kategori rata-rata dalam hal perputaran stok dan lama masa kedaluwarsa, meskipun ditemukan beberapa batch yang memiliki performa distribusi di bawah rata-rata. Hal ini menunjukkan perlunya penguatan sistem monitoring dan digitalisasi manajemen stok guna mendukung penerapan metode FIFO dan FEFO secara optimal.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS, FORMALIN DAN CEMARAN MIKROBA PADA MIE BASAH DI KOTA BALIKPAPAN Utami, Indah Woro; Retno, Eka Kumala; Meray, Nishia Waya; Sapri, Sapri
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inrpj.v8i2.7214

Abstract

Mie basah merupakan bahan pangan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Mie basah banyak diproduksi oleh industri rumah tangga dengan skala kecil. Mie basah dijual bebas di pasar tradisional dalam bentuk kemasan sederhana, basah dan dijual terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan formalin, boraks dan cemaran mikroba pada mie basah yang beredar di pasar tradisional di Kota Balikpapan. Metode pengujian formalin menggunakan pereaksi KMnO4 dan spektrofotometer UV-VIS, pengujian boraks menggunakan kertas turmeric dan uji cemaran mikroba menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Total sampel mie basah yang didapatkan adalah 6 sampel dari 7 pasar tradisional di Kota Balikpapan. Hasil uji formalin dan boraks dianalisis secara kualitatif sedangkan data cemaran mikroba dianalisis secara kuantitatif dan membandingkan hasilnya dengan SNI. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa seluruh sampel mie basah tidak terdapat campuran boraks namun terdapat satu yang terindikasi mengandung formalin. Hasil identifikasi cemaran mikroba menunjukkan mie basah mengandung mikroba dibawah ambang batas maksimal 1 x 106 koloni/gram dan dinyatakan memenuhi syarat mutu mie basah SNI 2987:2015.