Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA DAN PURSED LIPS BREATHING (TIUPAN LIDAH) TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS PADA ANAK BALITA DENGAN PNEUMONIA Titin Hidayatin
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 11, No 01 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v11i01.78

Abstract

Pneumonia adalah infeksi parenkim paru yang sering berdampak terhadap status oksigenasi terutama bersihan jalan napas. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pemberian fisioterapi dada dan pursed lips breathing terhadap bersihan jalan napas pada anak balita dengan pneumonia di RSUD Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan menggunakan quasy experimental dengan rancangan non randomized without control group pretest-posttest dengan jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 30 responden yang dibagi dalam 3 kelompok intervensi. Teknik pengambilan data adalah concecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan untuk kelompok fisioterapi dada serta kelompok fisioterapi dada dan pursed lips breathing menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap bersihan jalan napas dengan nilai P value 0,000, sedangkan untuk kelompok pursed lips breathing tidak ada pengaruh terhadap bersihan jalan napas dengan nilai P value 0, 112. Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam memberikan asuhan keperawatan mandiri pada anak balita yang mengalami pneumonia dengan bersihan jalan nafas.
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI LIPATAN PAHA LEBIH EFEKTIF MENURUNKAN SUHU TUBUH ANAK YANG MENGALAMI DEMAM DIBANDINGKAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI DAHI Dewi Sinta Ratnawati; Wayunah Wayunah; Titin Hidayatin
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 4 No 2 (2016): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.757 KB) | DOI: 10.36973/jkih.v4i2.9

Abstract

Penatalaksanaan demam dengan tindakan non farmakologis yaitu pemberian kompres hangat.Lokasi kompres hangat yaitu axilla, leher, dahi dan lipatan paha. Lokasi yang belum diketahui efektivitasnya adalah dahi dan lipatan paha.Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan Pretest – Posttest with Control Group. Penelitian ini berjumlah 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Variabel independen (Kompres Hangat) dan variabel dependen (Suhu Tubuh). Teknik analisa data menggunakan uji T-test yaitu Paired sample T-test dan uji Independent T-Test.Hasil penelitian suhu tubuh sebelum pemberian kompres di dahi 38.30oC dan pemberian kompres di lipatan paha 38.22oC. Penurunan dahi 0.25oC dan lipatan paha 0.58oC. Hasilnya ada perbedaan lokasikompres hangat dahi dan lipatan paha (P=0.000).Simpulan ada perbedaan efektivitas lokasi kompres hangat (dahi dan lipatan paha) terhadap suhu tubuh anak demam. Saran untuk tenaga kesehatan untuk menerapkan upaya penurunan suhu tubuh dengan cara kompres hangat di lokasi yang efektif menurunkan suhu tubuh.
RELATIONSHIP OF ELF CARE MANAGEMENT AS AN EFFORT TO CONTROL BLOOD GLUCOSE LEVELS IN DIABETES MELLITUS PATIENTS: A LITERATURE REVIEW Wayunah Wayunah; Titin Hidayatin; Ayunda Ayunda
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 8 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v8i2.270

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolikkronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah.Akibat peningkatan glukosa darah menyebabkan berbagai komplikasi bahkan kematian.Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol, Upaya mengontrol glukosadarah pada penderita diabetes mellitus melalui perilaku self care management, yaitu dengan pengaturan pola makan (diet), aktivitas fisik/olahraga, monitoring gula darah, dan kepatuhan konsumsi obat.Sudah banyak penelitian terkait masalah ini, namun belum ada yang mereview dari hasil-hasil penelitian tersebut.Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self care management dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Penelitianini menggunakan metode systematic literature review. Artikel diambil dari Google schoolar, Portal Garuda, Repository, Directory of Open Access Journals (DOAJ),Hindawi Publhising, dan Sinta, dari tahun 2010 s.d 2020.Prosedur pencarian dan seleksi artikel menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-analyses (PRISMA). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dari 8 artikel yang dianalisis diketahui ada hubungan antara self care management dengan kadar glukosa darah. (p-value = <0,05). Kesimpulan: Self care management merupakan salah satu upaya dalam menurunkan kadar glukosa darah. Saran ditujukan untuk perawat agar memasukan intervensi diabetic self care management education sebagai upaya promotif dan preventif pada penderita DM.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK BALITA Titin Hidayatin; Eleni Kenanga Purbasary; Elsa Ainun Innayah
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 9 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Introduction: Parenting patterns are one of the factors that affect sibling rivalry in children. Sibling rivalry is a competition or quarrel between siblings (brother or sister). Sibling rivalry occurs because children are afraid of losing the love and attention of both parents. The purpose of this study was to determine the relationship between parenting patterns and the incidence of sibling rivalry in children under five. Methods: The study used a systematic literature review method. Articles are taken from Portal Garuda, Google Scholar, ResearchGate and OneSearch from 2011 to 2021. The procedure for searching and selecting articles uses Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-analysis (PRISMA). Results: Based on 5 articles it is known that there is a relationship between parenting patterns with the incidence of sibling rivalry in children under five, with p value < 0.05. Conclusion: In this study, democratic parenting was chosen by parents to minimize the occurrence of sibling rivalry in children. Suggestions are intended for nurses to be able to apply by providing counseling to parents about the importance of applying appropriate parenting patterns so that sibling rivalry does not occur. Keywords : Parenting pattern, Sibling rivalry.
GAMBARAN TINGKAT STRESS AKIBAT HOSPITALISASI PADA BALITA DI RUANG GOLEK RSUD KABUAPATEN INDRAMAYU Titin Hidayatin
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 1 (2022): January-June 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i1.349

Abstract

For children, hospitalization is an experience that is threatening, scary, lonely and confusing so that children can experience stress. Hospitalization stress is a form of individual stressor that lasts as long as the child is hospitalized. The purpose of this study is to find out the description of the stress level due to hospitalization in toddlers in the Golek Room of the Indramayu District Hospital in 2018. The research method used is descriptive. The research population is toddlers who are hospitalized in the golek room. A sample of 58 respondents was taken using a consecutive sampling technique. The instrument used is a questionnaire sheet about hospitalization stress. The data analysis design used was univariate. The results showed that 30 toddlers (51.7%) experienced stress due to hospitalization in the category of severe stress. A total of 41 children under five (70.7%) aged ≤ 2 years, as many as 34 toddlers (58.6%) were male, as many as 53 toddlers (91.4%) hospitalized for ≤ 3 days and as many as 38% toddlers (65, 5%) no history of previous hospitalization. The conclusion of this study is that toddlers have stress due to hospitalization in the category of severe stress. It is recommended that health workers and parents pay more attention to the impact of stress on children undergoing hospitalization and better understand its handling.
Perilaku Pencegahan Stroke Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Indramayu Dedeh Husnaniyah; Titin Hidayatin; Eka Juwita Handayani
Jurnal Medika Cendikia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v8i1.135

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan tekanan darah sistolik yaitu 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian di dunia, sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipetensi, diperkirakan pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan sebanyak 1,5 miliar. Setiap tahunnya ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Komplikasi yang sering terjadi akibat hipertensi salah satunya adalah stroke. Ada sekitar 80% kasus stroke hemoragik yang diakibatkan oleh hipertensi. Perilaku pencegahan terjadinya stroke merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efesien untuk mengurangi kejadian stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan stroke pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Jatibarang Indramayu. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berada di wilayah kerja puskesmas Jatibarang Indramayu adapun sampel penelitian ini sejumlah 246 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 128 (52%) responden memiliki perilaku yang baik dalam pencegahan terjadinya stroke, sebanyak 118 (48%) responden memiliki perilaku yang tidak baik dalam pencegahan terjadinya stroke. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang perilaku pencegahan stroke pada penderita hipertensi secara berkala.
Exclusive Breastfeeding Relationship With The Incidence Of Stunting In Toddlers In The Region Work Of Puskesmas Lohbener Eleni Kenanga Purbasary; Kitri Hikmawati; Titin Hidayatin; Yanni Yanni
Journal Of Social Science (JoSS) Vol 1 No 4 (2022): JOSS : Journal of Social Science
Publisher : Al-Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/joss.v1i4.131

Abstract

Stunting is a failure to thrive in children under two years old due to chronic malnutrition. Stunting occurs due to a lack of nutritional intake in children in the first 1000 days of life, namely since the child is still in the womb until the child is two years old. Exclusive breastfeeding is very influential in the process of development and growth in children because breast milk contains substances that support motor intelligence and development. The purpose of this study was to determine the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers in the Lohbener Health Center Work Area. This study uses a descriptive-analytic method with a cross-sectional approach with a retrospective approach. The population of this study was 1258 respondents, sampling using simple random sampling with a total sample of 93 respondents. The research instrument used a checklist sheet and was analyzed using the Chi-Square test. The results of this study showed that of the 93 respondents who had children under five years old >24-69 months who were given exclusive breastfeeding 36 (87.8%) were in the normal category, and those who were not exclusively breastfed had stunting 36 (69.2). %) respondents. The results of data analysis showed that P value = 0.000 (? = 0.0121). This study concludes that there is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers in the Lohbener Health Center Work Area. Suggestions for further researchers by taking samples of the factors that influence the incidence of stunting.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Pada Bayi Usia Hidayatin, Titin; Purbasary, Eleni Kenanga; Hikmawati, Kitri; Fitriyani, Fitriyani
Bima Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v6i1.1273

Abstract

MP-ASI dini merupakan makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi usia <6 bulan, pemberian MP-ASI dini disebabkan karena berbagai faktor seperti predisposisi, pendukung, dan pendorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia < 6 bulan. Metode penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan kuantitatif pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia < 6 bulan sebanyak 260 responden dengan sampel sebanyak 72 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian didapatkan bahwa variabel yang tidak berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini adalah pendidikan (p value 0,064), pekerjaan (p value 0,431), dan pengetahuan (p value 0,390). Variabel yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini adalah dukungan keluarga (p value 0,012) dan peran petugas kesehatan (p value 0,048). Kesimpulan: Dukungan keluarga berperan penting dalam pemberian MP-ASI dini terutama yang tinggal serumah dengan nenek atau anggota keluarga lainya serta peran petugas kesehatan juga berperan penting dalam pemberian MP-ASI karena dapat mempengaruhi motivasi ibu untuk memilih memberikan MP-ASI dini atau tidak.
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI LIPATAN PAHA LEBIH EFEKTIF MENURUNKAN SUHU TUBUH ANAK YANG MENGALAMI DEMAM DIBANDINGKAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI DAHI Ratnawati, Dewi Sinta; Wayunah, Wayunah; Hidayatin, Titin
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 4 No 2 (2016): Juli-Desember
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v4i2.9

Abstract

Penatalaksanaan demam dengan tindakan non farmakologis yaitu pemberian kompres hangat.Lokasi kompres hangat yaitu axilla, leher, dahi dan lipatan paha. Lokasi yang belum diketahui efektivitasnya adalah dahi dan lipatan paha.Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan Pretest – Posttest with Control Group. Penelitian ini berjumlah 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Variabel independen (Kompres Hangat) dan variabel dependen (Suhu Tubuh). Teknik analisa data menggunakan uji T-test yaitu Paired sample T-test dan uji Independent T-Test.Hasil penelitian suhu tubuh sebelum pemberian kompres di dahi 38.30oC dan pemberian kompres di lipatan paha 38.22oC. Penurunan dahi 0.25oC dan lipatan paha 0.58oC. Hasilnya ada perbedaan lokasikompres hangat dahi dan lipatan paha (P=0.000).Simpulan ada perbedaan efektivitas lokasi kompres hangat (dahi dan lipatan paha) terhadap suhu tubuh anak demam. Saran untuk tenaga kesehatan untuk menerapkan upaya penurunan suhu tubuh dengan cara kompres hangat di lokasi yang efektif menurunkan suhu tubuh.
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA DI TK PUI 2 SINDANG Musthofa, Ali; Hidayatin, Titin; Hikmawati, Kitri; Hardivianty, Cyntihia; Juwita, Eka
Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Juli 2024
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/japm.v1i1.19

Abstract

Growth and development is considered a single entity that reflects the various changes that occur during a person's life. All of these changes are dynamic processes that emphasize several interrelated dimensions. The development of toddlers is influenced by various factors that influence each other, including: the stimulation received by the child since infancy, the maturity of the child at the time of receiving stimulation, the innate nature of the child, the knowledge and attitude of parents towards the child and the interaction of parents with the child. Children under five really need developmental stimulation to achieve optimal growth and development. Therefore, growth and development stimulation activities in toddlers through health counseling and simulation of growth and development in toddlers. Parents (mothers) should carry out simulations continuously and continuously to achieve optimal toddler development and in accordance with the age of toddlers.