Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTEGRASI VIDEO IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DALAM EDUKASI KAMPANYE ANTI KEKERASAN SEKSUAL Fatimah, Anggun Nadia; Imsa, Mentari Anugrah; Soegiarto, Asep; Rizki, Menati Fajar; Hadinayu, Atmaradhifa; Sylphania, Decency Ananda; Dewi, Alfina Rahmah; Najah, Shafa Shafira
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34286

Abstract

ABSTRAKKekerasan dan pelecehan seksual muncul akibat ketimpangan sosial yang menempatkan sebagian pihak dalam posisi lemah sehingga rentan dieksploitasi. Kondisi ini diperparah dengan kecenderungan korban untuk bungkam karena rasa malu, takut, adanya tekanan eksternal, ataupun faktor-faktor lainnya. Pencegahan kekerasan seksual yang menjadi agenda penting dalam SDGs 5 (kesetaraan gender) dan SDGs 10 (pengurangan ketimpangan) membutuhkan kolaborasi berbagai lapisan masyarakat. Sebagai kontribusi dalam bentuk solusi, digagas program pengabdian berbentuk edukasi anti kekerasan seksual bagi siswa SMA. Tujuannya membangun kesadaran tentang ancaman kekerasan seksual, menggugah kepedulian melalui data dan fakta terkini, serta mendorong keberanian siswa untuk bersuara ketika mengalami atau menyaksikan kekerasan, baik verbal, non-verbal, maupun fisik. Metode pengabdian berupa workshop dengan tiga tahapan: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, dilakukan komunikasi dengan SMA Unggulan BPPT Al Fatah Lamongan. Workshop berdurasi 90 menit ini menampilkan video iklan layanan masyarakat “Speak Up!” sebagai media edukasi. Sebanyak 86 siswa berpartisipasi, terdiri atas 76 siswa kelas X dan 10 anggota tim media. Hasilnya, siswa semakin sadar pentingnya berbicara untuk meminimalisasi potensi dan dampak kekerasan seksual, terlihat dari antusiasme serta testimoni yang diberikan. Kata kunci: edukasi anti kekerasan seksual; iklan layanan masyarakat; kekerasan seksual; speak up; kesadaran berbicara ABSTRACTSexual violence and harassment arise as a consequence of social inequality that places certain groups in weaker positions, making them vulnerable to exploitation. This situation is worsened by the tendency of victims to remain silent due to shame, fear, external pressure, or other factors. Preventing sexual violence, which is an important agenda in SDG 5 (gender equality) and SDG 10 (reduced inequalities), requires collaboration across different layers of society. As a form of contribution, a community service program in the form of sexual violence prevention education was initiated for high school students. The program aims to build awareness of the threats of sexual violence, foster students’ concern through exposure to recent data and facts, and encourage them to speak up when experiencing or witnessing violence, whether verbal, non-verbal, or physical. The method of implementation was a workshop consisting of three stages: planning, execution, and evaluation. During the planning stage, communication was established with SMA Unggulan BPPT Al Fatah Lamongan. The 90-minute workshop featured a public service announcement video titled “Speak Up!” as an educational medium. A total of 86 students participated, including 76 tenth graders and 10 members of the school’s media team. The results showed an increased awareness among students about the importance of speaking up to minimize the potential and impact of sexual violence, as reflected in their enthusiasm and testimonials. Keywords: anti-sexual violence education; public service announcement; sexual harassment; speak up awareness to speak
PENGARUH FRAMING AKUN MEDIA SOSIAL X @ARDISATRIAWAN TERHADAP PERSEPSI PEMOTONGAN ANGGARAN PENDIDIKAN (SURVEI PADA FOLLOWERS AKUN X @ARDISATRIAWAN) Sari, Wina Puspita; Putriana, Muria; Ashlah, Ade Aulia; Imada, Alisha; Saputro, Alysa Salwa Aufaa; Juliananda, Aulia; Sirait, Jasmine Jovita Khairunnisa; Tsuraya, Nashwa; Maulia, Risa; Najah, Shafa Shafira
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v8i1.632

Abstract

Media sosial saat ini menjadi salah satu sarana utama bagi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi, termasuk menanggapi kebijakan pemerintah. Salah satu isu yang banyak diperbincangkan pada awal tahun 2025 adalah pemotongan anggaran pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Akun X (sebelumnya Twitter) bernama @ardisatriawan menjadi salah satu yang aktif mengangkat isu tersebut dan memperoleh perhatian luas dari pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing yang dilakukan pada akun tersebut serta pengaruhnya terhadap persepsi para pengikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyajian informasi melalui unggahan akun @ardisatriawan berpengaruh terhadap cara pandang pengikut terhadap isu pemotongan anggaran pendidikan. Framing yang menekankan dampak negatif, ketimpangan, serta urgensi persoalan mendorong sebagian besar pengikut untuk bersikap lebih kritis terhadap kebijakan tersebut. Para pengikut @ardisatriawan cenderung menilai pemotongan anggaran pendidikan sebagai kebijakan yang merugikan dan tidak mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Temuan ini menunjukkan bahwa media sosial, khususnya akun dengan jangkauan luas dan tingkat interaksi yang tinggi, memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Framing dalam penyampaian informasi terbukti dapat mempengaruhi persepsi khalayak terhadap isu-isu kebijakan yang sedang berkembang saat ini. Oleh karena itu, penyampaian informasi di media sosial perlu disusun dengan cermat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.