Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Keterlambatan Proses Bongkar Muatan High Sulfur Fuel Oil (HSFO) dan Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) Secara Ship to Ship di MT. Cendrawasih Pangestu, Bayu Aji; Wibowo, Wahju; Sengadji, Karolus Geleuk; Nugroho, Anicitus Agung; Hariyanti, Retno; Rofik, Mashudi; Anggrahini, Wahyu Prasetya; Riyanto, Budi Cahyo; Purwanti, Purwanti; Suharto, Wakhid; Yuliani, Yuliani
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 2 (2024): August Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i2.566

Abstract

Abstrak: MT. Cendrawasih merupakan aset milik PT. Pertamina International Shipping. MT. Cendrawasih berfungsi khusus sebagai Mother Ship dalam pelaksanaan kegiatan ship-to-ship transfer. Kasus keterlambatan yang terjadi pada saat kegiatan ship-to-ship dengan SPOB Allvina 03 di OB Balikpapan telah menimbulkan konsekuensi serius, termasuk penerimaan Letter of Protest dari terminal karena melebihi estimasi waktu yang telah ditetapkan. Dampaknya, keterlambatan tersebut mengakibatkan gangguan pada jadwal penyandaran kapal lainnya di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab keterlambatan proses bongkar muatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis kerusakan pompa cargo sebagai penyebab utama dari keterlambatan tersebut.Riset lapangan dilakukan di kapal MT. Cendrawasih dengan melibatkan chief officer dan loading master sebagai informan utama guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait permasalahan ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh tidak berfungsinya salah satu cargo pump. Sebagai solusi, penelitian ini menyarankan upaya penanggulangan melalui implementasi perawatan menyeluruh terhadap alat bongkar muatan, termasuk cargo pump, valve cargo, dan manifold. Jenis perawatan yang direkomendasikan mencakup Preventive Maintenance/Periodic Maintenance, Prediktif Maintenance, Corrective Maintenance, dan Breakdown Maintenance sesuai dengan pedoman perawatan kapal.
Kerusakan Metal Jalan Pada Auxiliary Engine di MT. Salmon Mustafa Rivai, Rizal; Hermanto, Andy; Heriyawan, Mohammad Sapta; Suharto, Wakhid
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 2 (2024): August
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i2.642

Abstract

Crank pin bearing consist of two plates with very smooth surfaces made from various metal layers with different hardness levels. This component is crucial because it supports the performance of the connecting rod on the crankshaft. It is installed to reduce friction occurring during combustion between the crankshaft and connecting rod. After combustion, the translational force of the piston is converted into rotational force on the crankshaft. The purpose of the research is to understand the factors, impacts, and mitigation efforts related to the damage of metal bearings on the auxiliary engine of MT. Salmon Mustafa. The research method used is qualitative descriptive with fishbone analysis techniques, where data is obtained from observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with the Chief Engineer, Second Engineer, and Third Engineer. The results of this study indicate that the causes of metal bearing damage on the auxiliary engine are suboptimal PMS implementation, inappropriate metal bearing components, decreased lubrication oil pressure, suboptimal lubrication oil cooling, presence of deposits on components, and corrosion or wear. The impacts of these factors include reduced performance of the auxiliary engine, imbalanced crankshaft rotation, and damage to the connecting rod and crankshaft. Efforts to prevent damage to the metal bearings of the auxiliary engine include increasing lubrication oil volume, cleaning the lubrication oil cooler, adjusting LO temperature and LO pressure, cleaning the lubrication oil filter, routine checking of the metal bearings of the auxiliary engine, and monitoring the running hours of the auxiliary engine lubrication oil.