Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Upaya Peningkatan Konektivitas Angkutan Laut dan Penyeberangan Antar Kabupaten / Kota di Maluku Anggrahini, Wahyu Prasetya
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 30 No. 1 (2018): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.624 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v30i1.630

Abstract

Sebagai wilayah kepulauan, Maluku membutuhkan angkutan laut maupun angkutan penyeberangan sebagai sarana pergerakan orang dan barang. Kondisi gelombang laut yang ada di wilayah Maluku sangat bervariatif, bahkan cenderung ekstrem membutuhkan pelayanan kapal yang berukuran besar seperti kapal pelni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konektivitas angkutan laut di wilayah Maluku dan bagaimana upaya peningkatannya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konektivitas angkutan laut dan penyeberangan di wilayah Maluku sudah cukup bagus. Nilai konektivitas terendah terletak di Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan melalui pelayanan kapal pelni. Dari ketiga Kabupaten yang memiliki nilai konektivitas rendah, Kabupaten Seram Bagian Barat yang belum dilayani kapal pelni. Pelabuhan Amahai di Maluku Tengah dan Piru di Kabupaten Seram bagian barat memungkinkan untuk disinggahi kapal pelni. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan dengan menghubungkan wilayah yang rendah nilai konektivitasnya dengan wilayah yang dapat disandari kapal pelni yang dilanjutkan dengan pelayanan kapal-kapal kecil sebagai feeder dari kapal pelni dan kapal perintis, sehingga wilayah Maluku bisa terlayani dengan tetap dan teratur.
Faktor-Faktor Utama Pelayanan Terminal Penumpang Di Pelabuhan Anggrahini, Wahyu Prasetya
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 10 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.097 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i10.931

Abstract

Saat ini, masyarakat memiliki tuntutan yang tinggi terhadap kualitas pelayanan. Kondisi sebagianbesar terminal penumpang sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya penumpang di Indonesia,umumnya dinilai kurang memadai. Penumpang menuntut kehandalan kinerja fasilitas dan pelayanan pelabuhan dalam jasa angkutan laut. Kajian ini ditujukan untuk mengetahui faktorfaktoryang mempengaruhi pelayanan terminal penumpang di pelabuhan. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam kajian ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan terminal penumpang di pelabuhan cukup baik, yang ditunjukkan dengan nilai ratarata persepsi 3,457. Jika nilai persepsi dibandingkan dengan nilai rata-rata harapan pengguna jasa4,416, hal ini berarti masih cukup jauh dari yang diharapkan. Terdapat 2 (dua) faktor pelayanan di terminal penumpang pelabuhan. Faktor pertama adalah faktor kenyamanan, keamanan dan kemudahan dari lokasi pemberhentian menuju terminal penumpang. Faktor kedua adalah faktor kenyamanan dan keamanan dari terminal penumpang menuju pintu masuk kapal. Aspek keselamatan di lokasi pemberhentian dalam area pelabuhan perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelayanan di terminal penumpang di pelabuhan.
HAMBATAN PENGEMBANGAN SHORT SEA SHIPPING PADA KORIDOR JAWA Anggrahini, Wahyu Prasetya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i1.1418

Abstract

Jalur Utara Jawa merupakan salah satu wilayah tersibuk di Indonesia dan menjadi urat nadi utama transportasi darat. Beban jalan yang besar pada jalur ini mengakibatkan jalan menjadi macet dan cepat mengalami kerusakan. Program Short Sea Shipping (SSS) akan dilaksanakan dalam rangka memindahkan beban muatan jalan ke moda lain agar pergerakan arus barang kembali lancar. Kajian ini ditujukan untuk mengetahui hambatan pengembangan SSS pada Koridor Jawa dan upaya pemecahaannya. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan SSS sampai saat ini belum dapat dilaksanakan di Koridor Jawa, karena masih terdapat beberapa kendala, diantaranya belum tersedianya infrastruktur pelabuhan dan sarana yang memadai, tingginya biaya di pelabuhan, ketidakseimbangan load factor angkutan barang, belum adanya kesadaran pelaku usaha akan pentingnya SSS dan belum tegaknya aturan beban maksimum di jalan. Upaya pemecahan yang harus segera dilakukan adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran pentingnya kegiatan SSS, memperbaiki sistem manajemen pelabuhan, menyiapkan infrastruktur pelabuhan, infrastruktur penunjang dan menyediakan kapal untuk kegiatan SSS. Pelayanan SSS harus mampu memberikan kepastian jadwal yang reguler, waktu transit yang tidak terlalu lama, just in time dan tarif yang kompetitif.
KUALITAS PELAKSANAAN ISPS CODE DI PELABUHAN BENOA Anggrahini, Wahyu Prasetya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i1.1431

Abstract

Penerapan prosedur ISPS Code bertujuan untuk menjamin keadaan yang aman di pelabuhan. Pengamanan dilakukan dengan meminimalkan gangguan atau melakukan pemeriksaan secara intens bagi para pengunjung, calon penumpang dan personil kapal serta barang-barang yang masuk pelabuhan. Tujuan penelitian adalah menilai kualitas pelaksanaan ISPS Code di Pelabuhan Benoa. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah Importance ? Performance Analysis dengan tujuan mencari aspek-aspek dan komponen-komponen yang memiliki nilai kesenjangan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan sarana dan prasarana di Pelabuhan Benoa sudah cukup bagus. Hanya ada satu aspek yang dinilai kurang memadai, yaitu ketersediaan kapal patroli untuk pemantauan keamanan di perairan pelabuhan. Pelaksanaan prosedur pengamanan sesuai dengan ISPS Code sudah berjalan dengan cukup baik di Pelabuhan Benoa. Namun, pelaksanaan patroli keamanan di perairan belum berjalan dengan optimal karena kurangnya kapal patroli. Hasil perhitungan CSI untuk pelaksanaan ISPS Code di Pelabuhan Benoa sebesar 72,50% (cause for concern), yang artinya pelaksanaan ISPS Code di Pelabuhan Benoa sudah cukup bagus, tetapi tetap harus ditingkatkan.
PENGEMBANGAN KESELAMATAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT DI PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR Anggrahini, Wahyu Prasetya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1427

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat yang berperan penting dalam pengiriman kebutuhan pokok ke berbagai kepulauan di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini juga menopang arus distribusi berbagai komoditas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Pentingnya peran pelayaran rakyat harus didukung oleh faktor keselamatan yang memadai, karena keselamatan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Kajian ini ditujukan untuk menyusun strategi pengembangan keselamatan pelayaran rakyat di Pelabuhan Paotere. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kondisi kapal pelra masih cukup baik, hanya saja teknologi kapal pelra masih sangat sederhana. Pengawasan terhadap docking kapal, ketersediaan SBNP, proses perekrutan SDM kapal pelra serta keberadaan industri galangan kapal pelra sampai saat ini dinilai masih kurang memadai. Posisi relatif kapal pelra berada pada kuadran I, sehingga strategi pengembangan keselamatan kapal pelra dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Peningkatan kapal pelra dapat dilakukan dengan mengawasi proses pembangunan kapal pelra berdasarkan desain yang ada, melakukan pengawasan pada saat pemuatan dan menaati informasi cuaca yang diberikan apakan aman untuk berlayar atau tidak. Permasalahan yang dihadapi pelra yang berkaitan dengan aspek keselamatan diantaranya adalah kurangnya pemahaman mengenai keselamatan oleh pihak kapal serta kurangnya sosialisasi mengenai keselamatan dan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu perlu sosialisasi mengenai aturan keselamatan kepada para pemilik kapal, perusahaan pelra dan awak kapal pelra.
Implementasi Shipshore Safety Checklist Dalam Upaya Peningkatan Keselamatan dan Pencegahan Polusi Pada Proses Muat Crude Palm Oil di TUKS PT Sumber Kencana Inhu Prayoga, Rizky Adi; Prasetiawan, Andi; Anggrahini, Wahyu Prasetya
Dinamika Bahari Vol 6 No 1 (2025): May 2025 Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/db.v6i1.836

Abstract

Crude palm oil (CPO) loading operations at TUKS PT Sumber Kencana Inhu still occur spills that pose a threat to cargo safety and environmental pollution. In addition, the Shipshore Safety Checklist (SSCL) has not been implemented as a safety inspection guide before loading. The purpose of this study was to determine the causes of CPO spills and efforts to implement SSCL at TUKS PT Sumber Kencana Inhu to overcome the spills that occurred. This research uses descriptive qualitative method. The sampling technique used purposive sampling. The data analysis technique uses fishbone analysis to identify the causes of spills and uses SWOT analysis to determine the strategic factors for SSCL implementation. The results of this study show that the factors causing CPO spills are human factors with a lack of coordination between the loading master and the chief officer, method factors with a lack of SOPs for checking loading facilities, and material factors with the nature of CPO which is easy to experience a decrease in temperature. In overcoming these spills, it can be done by improving coordination between the loading master and chief officer, implementing detailed loading facility inspection standards, and creating loading procedures. This can be overcome by maximising strengths and taking advantage of opportunities from the implementation of SSCL. The implementation of SSCL can be done by applying the indicators contained in SSCL into the loading operation SOP and translating SSCL into Bahasa Indonesia.
Analisis Keterlambatan Proses Bongkar Muatan High Sulfur Fuel Oil (HSFO) dan Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) Secara Ship to Ship di MT. Cendrawasih Pangestu, Bayu Aji; Wibowo, Wahju; Sengadji, Karolus Geleuk; Nugroho, Anicitus Agung; Hariyanti, Retno; Rofik, Mashudi; Anggrahini, Wahyu Prasetya; Riyanto, Budi Cahyo; Purwanti, Purwanti; Suharto, Wakhid; Yuliani, Yuliani
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 2 (2024): August Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i2.566

Abstract

Abstrak: MT. Cendrawasih merupakan aset milik PT. Pertamina International Shipping. MT. Cendrawasih berfungsi khusus sebagai Mother Ship dalam pelaksanaan kegiatan ship-to-ship transfer. Kasus keterlambatan yang terjadi pada saat kegiatan ship-to-ship dengan SPOB Allvina 03 di OB Balikpapan telah menimbulkan konsekuensi serius, termasuk penerimaan Letter of Protest dari terminal karena melebihi estimasi waktu yang telah ditetapkan. Dampaknya, keterlambatan tersebut mengakibatkan gangguan pada jadwal penyandaran kapal lainnya di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab keterlambatan proses bongkar muatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis kerusakan pompa cargo sebagai penyebab utama dari keterlambatan tersebut.Riset lapangan dilakukan di kapal MT. Cendrawasih dengan melibatkan chief officer dan loading master sebagai informan utama guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait permasalahan ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh tidak berfungsinya salah satu cargo pump. Sebagai solusi, penelitian ini menyarankan upaya penanggulangan melalui implementasi perawatan menyeluruh terhadap alat bongkar muatan, termasuk cargo pump, valve cargo, dan manifold. Jenis perawatan yang direkomendasikan mencakup Preventive Maintenance/Periodic Maintenance, Prediktif Maintenance, Corrective Maintenance, dan Breakdown Maintenance sesuai dengan pedoman perawatan kapal.
The Effect of CLS (Collecte Localisation Satellites) Application Use and Operator Readiness on Ship Monitoring Effectiveness at PT Sinarmas LDA Maritime Putrie, Mayang Felishia; Indriyani, Kristin Anita; Prayogo, Darul; Anggrahini, Wahyu Prasetya; Sulistiyowati, Ely
Dinamika Bahari Vol 6 No 2 (2025): October 2025 Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/db.v6i2.1084

Abstract

The aim to be achieved in this research is to determine the significant influence of the use of the CLS (Collecte Localisation Satellites) application and operator readiness on the effectiveness of vessel monitoring at PT Sinarmas LDA Maritime. This research employs a quantitative method. Data collection techniques involve distributing questionnaires to respondents. The sampling technique applies Slovin’s formula, resulting in a final sample of 40 respondents who use the CLS application services. The data analysis method applied involves multiple linear regression, utilizing two independent factors and one dependent factor. The data is processed through multiple linear regression, incorporating classical assumption testing and hypothesis evaluation. As indicated According to the study results, the F-test indicates that the calculated F-value exceeds the F-table value (81.678 > 3.25), indicating that the use of the CLS application and operator readiness significantly influence the effectiveness of vessel monitoring. The findings conclude that in this study, the variables of CLS application usage and operator readiness (X1 and X2) have an impact on vessel monitoring effectiveness.
Upaya Peningkatan Konektivitas Angkutan Laut dan Penyeberangan Antar Kabupaten / Kota di Maluku Anggrahini, Wahyu Prasetya
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 30 No. 1 (2018): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v30i1.630

Abstract

Sebagai wilayah kepulauan, Maluku membutuhkan angkutan laut maupun angkutan penyeberangan sebagai sarana pergerakan orang dan barang. Kondisi gelombang laut yang ada di wilayah Maluku sangat bervariatif, bahkan cenderung ekstrem membutuhkan pelayanan kapal yang berukuran besar seperti kapal pelni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konektivitas angkutan laut di wilayah Maluku dan bagaimana upaya peningkatannya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konektivitas angkutan laut dan penyeberangan di wilayah Maluku sudah cukup bagus. Nilai konektivitas terendah terletak di Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan melalui pelayanan kapal pelni. Dari ketiga Kabupaten yang memiliki nilai konektivitas rendah, Kabupaten Seram Bagian Barat yang belum dilayani kapal pelni. Pelabuhan Amahai di Maluku Tengah dan Piru di Kabupaten Seram bagian barat memungkinkan untuk disinggahi kapal pelni. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan dengan menghubungkan wilayah yang rendah nilai konektivitasnya dengan wilayah yang dapat disandari kapal pelni yang dilanjutkan dengan pelayanan kapal-kapal kecil sebagai feeder dari kapal pelni dan kapal perintis, sehingga wilayah Maluku bisa terlayani dengan tetap dan teratur.
Faktor-Faktor Utama Pelayanan Terminal Penumpang Di Pelabuhan Anggrahini, Wahyu Prasetya
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 10 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i10.931

Abstract

Saat ini, masyarakat memiliki tuntutan yang tinggi terhadap kualitas pelayanan. Kondisi sebagianbesar terminal penumpang sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya penumpang di Indonesia,umumnya dinilai kurang memadai. Penumpang menuntut kehandalan kinerja fasilitas dan pelayanan pelabuhan dalam jasa angkutan laut. Kajian ini ditujukan untuk mengetahui faktorfaktoryang mempengaruhi pelayanan terminal penumpang di pelabuhan. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam kajian ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara umum kualitas pelayanan terminal penumpang di pelabuhan cukup baik, yang ditunjukkan dengan nilai ratarata persepsi 3,457. Jika nilai persepsi dibandingkan dengan nilai rata-rata harapan pengguna jasa4,416, hal ini berarti masih cukup jauh dari yang diharapkan. Terdapat 2 (dua) faktor pelayanan di terminal penumpang pelabuhan. Faktor pertama adalah faktor kenyamanan, keamanan dan kemudahan dari lokasi pemberhentian menuju terminal penumpang. Faktor kedua adalah faktor kenyamanan dan keamanan dari terminal penumpang menuju pintu masuk kapal. Aspek keselamatan di lokasi pemberhentian dalam area pelabuhan perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelayanan di terminal penumpang di pelabuhan.