Abstrak Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, yang memiliki potensi limbah batok kelapa melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan program ini adalah memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan briket ramah lingkungan berbahan dasar limbah batok kelapa sebagai alternatif bahan bakar yang hemat, bersih, dan bernilai ekonomis. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahapan, yaitu persiapan (perencanaan, pengadaan alat dan bahan, serta pembekalan konsep), pelaksanaan (pengarangan batok, penghalusan arang, pencampuran dengan perekat, pencetakan, dan pengeringan), serta evaluasi (penilaian kualitas briket dan refleksi bersama masyarakat). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai tambah. Briket yang dihasilkan memiliki karakteristik padat, tahan lama, dan nilai kalor sekitar 4.000–5.000 kalori/kg dengan asap minimal, sehingga ramah lingkungan. Harga jual briket yang direkomendasikan kepada peserta sebesar Rp20.000/kg. Program ini tidak hanya mengatasi masalah limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru, mengurangi ketergantungan pada LPG dan kayu bakar, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata kunci: briket; batok kelapa; pemberdayaan masyarakat; energi alternatif; pengolahan limbah. Abstract This community service activity was carried out in Suci Village, Panti District, Jember Regency, which has abundant coconut shell waste potential but has not been optimally utilized. The goal of this program is to empower the community through training in making environmentally friendly briquettes from coconut shell waste as an alternative fuel that is economical, clean, and economically valuable. The implementation method includes three stages, namely preparation (planning, procurement of tools and materials, and providing a concept), implementation (shell composition, charcoal refinement, mixing with adhesive, molding, and drying), and evaluation (briquette quality assessment and reflection with the community). The results of the activity showed an increase in community understanding and skills in processing waste into value-added products. The resulting briquettes are characterized by being dense, durable, and have a calorific value of around 4,000–5,000 calories/kg with minimal smoke, making them environmentally friendly. This program not only addresses the waste problem, but also opens up new business opportunities, reduces dependence on LPG and firewood, and improves community welfare. Keywords: briquettes; coconut shells; community empowerment; alternative energy; waste processing