Saat musim kemarau tiba, terjadi penurunan muka air tanah di daerah Cianjur. Penurunan muka air tanah ini menyebabkan sumur-sumur yang sudah ada menjadi kering. Begitu pula sumur yang ada di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Suryakancana tidak luput dari hal tersebut. Untuk mengatasi kekeringan karena penurunan permukaan air tanah maka diperlukan posisi dan kedalaman yang tepat mengenai kondisi air permukaan tanah. Penentuan posisi dan kedalaman air tanah dapat ditentukan dengan bantuan teknologi tepat guna yang dinakan AGR.AGR adalah instrumen khusus studi geofisika yang memberikan gambaran detil vertikal resistivitas batuan dan akuifer dengan mengukur medan listrik alami. Instrumen ini mengukur medan listrik alami secara pasif dengan domain frekuensi (tinggi hingga frekuensi rendah dalam satu pengukuran), frekuensi tinggi akan menghasilkan data resitivitas pada kedalaman yang dangkal dan frekuensi rendah akan menghasilkan data resistivitas pada kedalaman yg cukup dalam-sangat dalam. Hasil penelitian menunjukkan potensi produktivitas setempat produktif-hingga produktivitas sedang dengan penyebaran luas dengan sistem akuifer antar butir dan akuifer celah. Kedalaman rekomendasi titik bor berkisar 70m sampai dengann 100m. Kata Kunci:Akuifer, AGR, Titik Bor