Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Plat Beton Pracetak Komposit Anyaman Bambu dengan Perkuatan Kawat Galvanis Menyilang untuk Rumah Sederhana Nurchasanah, Yenny; Ujianto, Muhammad; Pambayu, Rizki Aji
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu menjadi alternatif terbaik dalam menggantikan baja tulangankarena kekuatannya selain nilai ekonomisnya. Telah dikembangkaninovasi pembuatan pelat beton pracetak menggunakan tulangananyaman bambu yang diperkuat kawat galvanis menyilang. Kawatgalvanis dipilih sebagai perkuatan karena memiliki kuat lentur yangbaik sehingga plat beton pracetak akan menjadi lebih baikperformanya. Kawat galvanis juga berfungsi memperbaiki sifat betonpasca retak. Bambu dibelah dalam bentuk mendekati persegi (posisikulit di bawah) dengan ukuran tebal 0,8cm, lebar 2cm, panjang50cm, dari jenis bambu Petung yang kering udara. Perencanaancampuran beton dengan aturan Standar Nasional Indonesia SNI 03-2834-1993. Dalam analisis data ditemukan penurunan nilai momenlentur plat beton pracetak tulangan baja terhadap tulangan bambupada f.a.s. 0,5 sebesar 7,523%, tetapi terdapat kenaikan padaperbandingan antara plat tulangan bambu terhadap bambu dengankawat galvanis sebesar 2,205%. Pada f.a.s 0,6 terdapat penurunannilai momen lentur plat beton pracetak tulangan baja terhadaptulangan bambu sebesar 4,343%, pada perbandingan antara plattulangan bambu terhadap bambu dengan kawat galvanis terdapatkenaikan sebesar 1,832%. Hasil studi laboratorium ini masih mampumenunjukkan kelayakan dan keandalan menggunakan bambu sebagaimaterial penguat dalam elemen struktural beton untuk hunianberbiaya rendah, selain memilih dan menyiapkan jenis bambu yangpaling tepat yang ada disekitar kita untuk bisa digunakan sebagaialternative pada elemen beton.
Pengaruh Perbandingan Kadar Solid Larutan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Kuat Tekan Mortar Geopolimer dengan Aktifator NaOH dan Na2SiO3 Ujianto, Muhammad; Haq, Fandi Ahmad Dhia Ul; Setiawan, Budi; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.009 KB)

Abstract

Meningkatnya permintaan beton dalam dunia kostruksi menyebabkan produksi semen semakin banyak. Industri semen juga menghasilkan gas karbondioksida yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Teknologi geopolimer dapat menggantikan penggunaan semen untuk mengikat agregat. Geopolymer dapat memanfaatkan fly ash karena memiliki kandungan silica (SiO2) dan alumina (Al) yang tinggi. Fly ash mengandung unsur alumina dan silica, maka dapat dimanfaatkan untuk membuat mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan kadar solid larutan fly ash terhadap kuat tekan, ikatan awal dan porositas mortar geopolimer dengan aktifator NaOH dan Na2SiO3. Rencana campuran pada penelitian menggunakan metode SNI 03-6827-2002 dengan variasi kadar solid W/FA 0,3, 0,4, dan 0,5. Mortar geopolimer terbuat dari larutan aktifator yang terdiri dari air, NaOH dan Na2SiO3 kemudian dicampur dengan fly ash dan pasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar solid larutan air/fly ash berpengaruh terhadap kuat tekan mortar geopolimer. Pengujian kuat tekan, waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat dari nilai kadar solid larutan air/fly ash 0,3, hingga puncaknya pada kadar solid larutan air/fly ash 0,4. Sedangkan hasil pengujian waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat berurut dari0,3, 0,4 dan 0,5 nilai kadar solid larutan air/fly ash.
Analisa Daktilitas Kolom Beton Bertulang Terkekang dengan Metode Mender dan Software Xtract Laksono, Indra Agung; Ujianto, Muhammad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom merupakan salah satu komponen utama dalam struktur bangunan gedung yang berfungsi menerima dan kemudian menyalurkan beban aksial pada pondasi. Tanpa adanya kolom yang baik struktur bangunan dapat mengalami keruntuhan seluruhnya. Oleh karena itu, kolom hendaknya direncanakan dengan nilai daktilitas yang cukup sehingga dapat menyerap dan menruskan energi dari luar. Salah satu cara untuk menaikkan nilai daktilitas kolom adalah dengan penambahan tulangan transversal atau sengkang. Penulis melakukan analisis daktilitas pada kolom beton bertulang dengan bantuan software XTRACT. Pada analisis efek pengekangan disertakan yaitu inti beton dirumuskan sebagai beton terkekang dengan memakai formula Mander 1988. Dari hasil analisis yang telah dilakukan kolom 1 dengan dimensi 600 mm x 600 mm jumlah tulangan memanjang 8 mm dan diameter 25 mm serta jarak sengkang sebesar 100 mm memiliki nilai daktilitas sebesar 30,76, kolom 2 dengan dimensi 800 mm x 800 mm, jumlah tulangan memanjang 16 mm dan diameter 25 mm serta jarak sengkang sebesar 100 mm menunjukkan nilai daktilitas sebesar 31,17. Selain itu pemberian sengkang atau tulangan transversal pada kolom dapat meningkatkan kuat tekan pada kolom 1 meningkat sebesar 14,833% dan pada kolom 2 meningkat sebesar 4,067%.
Pengaruh Luas Baja Tulangan pada Kondisi Axial Forces terhadap Kapasitas Penampang Struktur Kolom Gedung Bertingkat Tinggi Alim, Maulana Mansyurudin; Ujianto, Muhammad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom adalah elemen struktur bangunan yang fungsinya menyangga beban aksial. Kolom meneruskan beban dari balok pelat dilanjutkan ke tanah melalui pondasi pada bangunan gedung. Berdasarkan perkembangan penelitian mengindikasikan bahwa total luas tulangan untuk kolom harus memperhitungkan beban aksial yang ada pada kolom. Analisa dilakukan pada kondisi beban sentris (m=0) untuk mengetahui pengaruh luas baja tulangan serta kelangsingannya terhadap nilai maksimal kapasitas penampang kolom (Pn,maks) kolom serta kesesuaian terhadap SNI T-15-1991-03 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan. Sumber data dianalisa struktur kolom ini didapatkan dari shop drawing detail kolom proyek pembangunan Gedung MRT HUB Simpang Temu Dukuh Atas.Kemudian dihitung dengan software excel luasan tulangan,lalu kuat tekan aksial, dan nilai maksimal kapasitas penampang. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa luas baja tulangan serta kelangsingan mempengaruhi nilai kapasitas penampang kolom Pn,maks. analisa ini juga dipengaruhi oleh jumlah baja tulangan dan spesifikasi mutu beton. Dari analisa perhitungan didapatkan nilai Pn,maks tertinggi pada kolom K1B lantai 1 sebesar Pn,maks 38181,91 kN. Kolom yang dianalisa sudah memenuhi syarat SNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan. yaitu dari segi jumlah tulangan pokok pada tiap kolom, jarak bersih tulangan pokok dengan sengkang, diameter tulangan pokok dan tebal selimut beton.
Pemanfaatan Limbah Plastik Cor sebagai Agregat Kasar Olahan pada Beton Rochman, Abdul; Ujianto, Muhammad; Nurchasanah, Yenny; Ernawati, Santi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan konstruksi alternatif. Penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah plastik sebagai agregat kasar alternatip pada pembuatan beton. Agregat kasar alternatif dibuat dari limbah plastik cor yang dilelehkan dengan cara dibakar, setelah itu dipecah-pecah dengan ukuran menyerupai agregat. Prosentase penggantian agregat plastik cor terhadap agregat batu mulai dari 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Setiap variasi terdiri dari lima buah benda uji. Kebutuhan bahan susun beton dihitung dengan SNI 03-2834-2000. Uji kuat tekan dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Dari penelitian didapatkan bahwa penambahan prosentase agregat kasar plastik cor pada campuran beton menurunkan nilai slump. Besarnya penurunan sebesar 12,5%, 19,2%, 28,3%, dan 29,2 % berturut-turut untuk variasi 25% ,50%, 75%, dan 100%. Penambahan prosentase agregat kasar plastik cor pada campuran beton juga menurunkan berat jenis sebesar 12,3%, 2,9%, 6,4%, dan 12,7% berturut-turut untuk variasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Penambahan prosentase agregat kasar plastik cor juga menurunkan kuat-tekan sebesar 46,2%,62,9%, 64,2%, dan 71,9% berturut-turut untuk variasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil penelitian ini, pemakaian agregat kasar olahan dari limbah plastik cor ini bisa digunakan untuk elemen non-stuktural seperti panel dinding, pagar, penggunaan taman, pelat lantai rumah, atap, dan elemen struktur lain.
Pengaruh Material Karet dari Limbah Ban Bekas sebagai Serat pada Beton terhadap Sifat Mekanis Riatmojo, Erik; Nurchasanah, Yenny; Solikin, Mochamad; Ujianto, Muhammad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Beton Serat Karet (BSK) ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik beton yang dihasilkan bila dicampur dengan serat dari ban bekas, dan merupakan upaya pengurangan limban ban dengan cara dimanfaatkan menjadi campuran beton. Serat karet dari ban bekas digunakan untuk mengganti sebagian volume dari agregat halus dengan variasi 0%, 5%, dan 10%. dalam penelitian ini yang akan diuji adalah kuat tekan beton yang dihasilkan dari campuran serat karet ban tersebut dengan fc 25 MPa, dan kuat tarik belah beton dengan campuran serat karet ban. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada beton umur 28 hari. Pada penggantian 5% kuat tekan mengalami penurunan sebanyak 12,2% terhadap beton normal, pada kuat tarik belah mengalami penurunan sebesar 10,7% terhadap beton normal. Sedangkan penggantian 10% kuat tekan mengalami penurunan sebesar 18,3%, dan kuat tarik belah sebesar 18,8%. Kendati demikian, beton masih layak untuk digunakan dalam struktur karena kuat tekan belum dibawah 21 MPa.
Optimasi Perhitungan Kebutuhan Tulangan dan Tulangan Sisa (Waste) Shear Wall menggunakan Software Cutting Optimization Pro pada Proyek Pembangunan Gedung MRT Jakarta Kurniawan, Dedy; Ujianto, Muhammad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material konstruksi merupakan salah satu komponen yang paling banyak menghabiskan biaya dan waktu. Material baja tulangan merupakan salah satu komponen yang menyisakan sisa material yang cukup banyak, salah satu faktornya adalah kesalahan dalam pemotongan, pemotongan yang tepat sangat penting untuk menghindari kerugian, oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk dapat mengoptimasi sisa material besi tulangan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui seberapa efisiensi penggunaan Software Cutting Optimization Pro untuk mengoptimasi sisa besi tulangan struktur shear wall dengan tulangan D25 dan D13. Pengumpulan data primer diperoleh secara langsung data shop drawing dari konsultan perencana. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi literatur, dari data tersebut kemudian dapat dihitung kebutuhan tulangan lalu diinput pada Software sehingga dapat diketahui seberapa besar tulangan sisa yang dihasilkan. Dari hasil optimasi waste besi tulangan menggunakan Software cutting optimization pro tulangan tipe D25 didapat waste sebesar 12,6% dan D13 sebesar 5,2%. Rata-rata waste yang dihasilkan sebesar 8,9%. Dari hasil analisis waste besi tulangan secara konvensional tulangan tipe D25 didapat waste sebesar 14% dan D13 sebesar 12,4%. Rata-rata dihasilkan waste sebesar 13,2%. Dari hasil analisa didapat software cutting optimization pro dapat meminimalkan waste secara optimal sebesar 4,3%.
Pengaruh Pozzolan Buatan dari Abu Eceng Gondok terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Beton Normal Alfarisi, Ibnu Kamal; Nurchasanah, Yenny; Ujianto, Muhammad; Rochman, Abdul
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu eceng gondok merupakan pozzolan buatan yang dapat dipergunakan sebagai tambahan atau sebagai pengganti sebagian campuran beton. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan daya serap air beton yang dicampur dengan abu eceng gondok yang biasa disebut dengan pozzolan buatan sebagai penggantian sebagian semen sebanyak 0%,8%,10%,12%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan perkembangan nilai kuat tekan beton yang diuji pada umur 28 hari, serta daya serap air beton. Pengujian kuat tekan sendiri menggunakan silinder beton ukuran 15 cm x 30 cm dan untuk pengujian daya serap air menggunakan silinder ukuran 10 cm x 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan pengujian beton segar (slump test) didapatkan nilai tertinggi yaitu pada beton normal dengan menggunakan semen PPC 100% dibandingkan dengan semen OPC dengan penggantian sebagian abu eceng gondok. Pada beton normal semen PPC 100% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 14,77 MPa dan kenaikkan terjadi pada variasi abu eceng gondok 12% sebesar 5,43% dengan nilai kuat tekan sebesar 20,20 MPa. Pemakaian variasi abu eceng gondok serapan airnya semakin kecil dibandingkan beton normal semen PPC 100%, dimana beton dengan 12% abu eceng gondok daya serap airnya yang paling rendah dan yang paling kedap air.
Model Analysis and Laboratory Experiments of Strengthening Diagonal Wall Panels in Concrete Structures Nurchasanah, Yenny; Ujianto, Muhammad
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2015: Proceeding ISETH (International Conference on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.2346

Abstract

Walls, even though being included in non-engineering building element, actually have the strength and stiffness. In this study, the wall elements will be analyzed regarding the influence in a system of reinforced concrete frame. The other side of this research is the adoption of high-rising building technology in the use of shear wall elements into earthquake-safe homes.This technology is to prevent the wall from quick collapse when exposed to seismic forces are by strengthening the areas diagonally. Diagonal area is an area where there will be the greatest shear force effects, and it is characterized by the appearance of cracks or even splitting on the diagonal area. The modeling of reinforced concrete structures is applied to SAP2000 to open frame and frame with concrete panels as filler. This is modeled as bracing representing an area of wall. There are 37 test objects of open frame and frame with wall concrete panels as filler (100x50x7), with diagonal reinforcement/bracing of the group of steel reinforcing. SAP2000 analysis results indicate that the structure with wall panels have a higher value than the capacity of open frame structure. Laboratory experimental data with compression test showed increased values up to 215.36% on the frame with wall panel, an increase of 271.99% on the frame wall panels with diagonal steel reinforcement. Flexural test showed increased values up to 37.73% on the frame with wall panel and an increase of 260.76% on the frame wall panels with diagonal steel reinforcement. The addition of diagonal reinforcement elements is conducted to divide the force received by the wall and to increase the strength of the wall and the stiffness of the structural system.
EDUKASI PEMASARAN BATA MERAH RAMAH LINGKUNGAN PADA KELOMPOK PENGRAJIN SENDEN JAYA, KLATEN Magfirona, Alfia; Hisan, Rumaisa; Isa, Muzakar; Ujianto, Muhammad; Kusuma, Nabil Belantara; Lestari, Nila Kusuma Ayu; Wicaksono, Akmal; Geraldy, Mochammad
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 4 (2025): Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, 2025 (In Press)
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/devote.v4i4.4841

Abstract

The problem of wood waste, particularly wood dust, is a pressing environmental issue for the furniture industry in Senden Village, Ngawen District, Klaten Regency. Waste that is usually burned or piled up causes pollution and impacts public health. The innovation of processing waste into environmentally friendly red bricks is a solution that has a selling value, is lighter, has good thermal insulation, and supports the eco-friendly concept. However, the artisan group still faces obstacles in the traditional marketing aspect. The objective of this community service activity is to analyze and implement marketing strategies, specifically through a digital approach, for the Senden Jaya Furniture Artisan Group. The activity methods include outreach, workshops, mentoring, and evaluation with the involvement of partner members as the main active participants. The results show an increase in partner skills in utilizing digital platforms such as Tokopedia as an online sales channel and TikTok and Instagram as creative promotional tools. Based on the post-test results, participants' understanding of digital marketing has significantly increased, and the product's image as an environmentally friendly brick has improved. These findings demonstrate that digital marketing strategies are effective in increasing partner economic value while supporting sustainable waste management.