Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Teknologi Bahan Susun Beton dengan Pemanfaatan Abu-Sekam Padi: Review Artikel Wardhana, Daffa Dimas; Suwito, Selfa Aulya Safitri; Fattah, Aziz Akbar Nur; Pratiwi, Selvana Bekti; Alyya, Lisana Shidqin; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka terhadap berbagai artikel ilmiah yang membahas pemanfaatan Abu Sekam Padi (ASP) sebagai material tambahan maupun substitusi dalam campuran beton. ASP merupakan limbah hasil pembakaran sekam padi yang kaya akan silika amorf dan bersifat pozzolanik, sehingga mampu meningkatkan kinerja mekanik dan durabilitas beton. Berdasarkan sintesis dari 20 literatur nasional dan internasional, penggunaan ASP dalam proporsi optimal, yaitu antara 10% hingga 20% dari berat semen, menunjukkan peningkatan kuat tekan beton sebesar 12% hingga 16,18% dibandingkan beton normal. Selain itu, modulus elastisitas beton meningkat hingga 9%, yang menunjukkan peningkatan kekakuan dan kemampuan deformasi elastis beton terhadap beban. Ketahanan terhadap air dan penetrasi ion agresif seperti klorida dan sulfat juga meningkat signifikan, dengan pengurangan permeabilitas hingga 35%, menjadikan beton lebih tahan terhadap korosi dan degradasi lingkungan. Penambahan ASP juga menghasilkan struktur mikro beton yang lebih padat, mengurangi pori-pori kapiler, serta meningkatkan pembentukan senyawa C-S-H (Calcium Silicate Hydrate) yang berperan penting dalam peningkatan kekuatan dan kepadatan beton. Dari aspek keberlanjutan, pemanfaatan ASP mendukung pengurangan emisi karbon akibat pengurangan konsumsi semen Portland dan mengoptimalkan limbah pertanian sebagai material konstruksi. Dengan demikian, ASP dinilai sebagai material inovatif yang potensial dalam pengembangan beton ramah lingkungan dan tahan lama untuk konstruksi modern.
Inovasi Beton Adaptif: Optimalisasi Self-Healing Concrete untuk Mitigasi Retakan dan Struktur Berkelanjutan: Artikel Reviu Kurniasih, Nadia Alvi; Nurhasanah, Kiara Rennita; Febriyani, April Lia; Bimantoro, Rachmaida Janiza; Susilowati, S; Khairumaynisa, Zahra Bunga; Zakiyyah, Vania Cahya; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan analisis reviu yang bertujuan untuk menganalisis perkembangan beton adaptif melalui teknologi self-healing concrete guna meningkatkan ketahanan struktur terhadap retakan dan mendukung keberlanjutan infrastruktur. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap 21 artikel ilmiah terpilih, yang mencakup berbagai pendekatan mekanisme penyembuhan, pemanfaatan agen biologis seperti Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium, serta integrasi bahan tambahan ramah lingkungan seperti limbah plastik, sayuran, dan biochar. Teknologi Self Healing Concrete bekerja dengan membentuk endapan kalsium karbonat yang menutup celah retakan saat terjadi kerusakan. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa Self Healing Concrete secara konsisten mampu menutup retakan selebar 0,3-0,7 mm, meningkatkan kekuatan tekan hingga 15-20%, serta mengurangi permeabilitas beton terhadap air dan ion klorida. Selain memperpanjang umur layanan struktur dan menekan biaya perawatan, teknologi ini juga mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah domestik dan industri. Namun, adopsi Self Healing Concrete secara luas masih menghadapi tantangan seperti biaya produksi yang tinggi dan belum tersedianya standar teknis nasional. Dengan demikian, Self Healing Concrete memiliki prospek besar sebagai material konstruksi masa depan, terutama untuk infrastruktur yang sulit dijangkau untuk pemeliharaan rutin.
Teknologi Peningkatan Sifat Mekanis Tanah Lempung dengan Metode Campuran Bahan Limbah: Reviu Artikel Santoso, Handoko; Wijayanti, Ayu Pramesthi; Agia, Zahra Assyafa; Abdillah, Faizal Zulkarnain; Salsabila, Nasywa; Akbar, Muhammad Yunus Kurnia; Kumarajati, Bayu; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung adalah jenis tanah yang sering dijumpai di lapangan, tetapi memiliki banyak kekurangan dari sisi sifat mekanika, seperti daya dukung yang rendah, perubahan volume yang signifikan, dan tingkat permeabilitas yang rendah. Keadaan ini membuat tanah lempung kurang cocok digunakan sebagai material dasar untuk konstruksi tanpa adanya peningkatan terlebih dahulu. Salah satu cara yang biasa diterapkan untuk memperbaiki kualitas tanah lempung adalah dengan metode stabilisasi. Stabilisasi bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan tanah dengan mencampurkan bahan tertentu. Belakangan ini, penggunaan bahan limbah sebagai opsi untuk stabilisasi semakin banyak diteliti karena dianggap lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Beberapa jenis limbah yang sering digunakan antara lain abu sekam padi, abu terbang, serbuk kaca, limbah keramik, serta limbah dari industri lainnya. Penggunaan bahan-bahan ini terbukti dapat memperbaiki sifat mekanis tanah lempung, termasuk kuat tekan bebas, nilai CBR, kepadatan maksimum, batas plastis, dan batas cair. Karakteristik mekanis ini sangat vital dalam menilai kelayakan tanah untuk pembangunan bangunan dan infrastruktur. Di samping itu, penggunaan limbah juga berkontribusi dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh penumpukan limbah. Berdasarkan berbagai studi sebelumnya, penggunaan limbah untuk stabilisasi tanah lempung terbukti dapat secara signifikan memperbaiki sifat mekanis tanah dan menjadikannya lebih cocok untuk digunakan dalam proyek sipil maupun konstruksi yang besar dan kompleks.
Plat Beton Pracetak Komposit Anyaman Bambu dengan Perkuatan Kawat Galvanis Menyilang untuk Rumah Sederhana Nurchasanah, Yenny; Ujianto, Muhammad; Pambayu, Rizki Aji
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu menjadi alternatif terbaik dalam menggantikan baja tulangankarena kekuatannya selain nilai ekonomisnya. Telah dikembangkaninovasi pembuatan pelat beton pracetak menggunakan tulangananyaman bambu yang diperkuat kawat galvanis menyilang. Kawatgalvanis dipilih sebagai perkuatan karena memiliki kuat lentur yangbaik sehingga plat beton pracetak akan menjadi lebih baikperformanya. Kawat galvanis juga berfungsi memperbaiki sifat betonpasca retak. Bambu dibelah dalam bentuk mendekati persegi (posisikulit di bawah) dengan ukuran tebal 0,8cm, lebar 2cm, panjang50cm, dari jenis bambu Petung yang kering udara. Perencanaancampuran beton dengan aturan Standar Nasional Indonesia SNI 03-2834-1993. Dalam analisis data ditemukan penurunan nilai momenlentur plat beton pracetak tulangan baja terhadap tulangan bambupada f.a.s. 0,5 sebesar 7,523%, tetapi terdapat kenaikan padaperbandingan antara plat tulangan bambu terhadap bambu dengankawat galvanis sebesar 2,205%. Pada f.a.s 0,6 terdapat penurunannilai momen lentur plat beton pracetak tulangan baja terhadaptulangan bambu sebesar 4,343%, pada perbandingan antara plattulangan bambu terhadap bambu dengan kawat galvanis terdapatkenaikan sebesar 1,832%. Hasil studi laboratorium ini masih mampumenunjukkan kelayakan dan keandalan menggunakan bambu sebagaimaterial penguat dalam elemen struktural beton untuk hunianberbiaya rendah, selain memilih dan menyiapkan jenis bambu yangpaling tepat yang ada disekitar kita untuk bisa digunakan sebagaialternative pada elemen beton.
Pemanfaatan Crumb Rubber Dan Rubber Chip Dari Limbah Ban Bekas terhadap Sifat Mekanis Beton Nurchasanah, Yenny; Rochman, Abdul; Handayani, Nur Khotimah; Irianto, Rafif Aryo; Sulistyo, Achmad Taufiq
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Crumb Rubber Concrate (CRC) dan Rubber Chip Concrate (RCC) merupakan inovasi beton dengan menggunakan crumb rubber dan rubber chip yang di dapatkan dari limbah ban bekas. Penguraian limbah karet oleh alam membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dibutuhkan kepedulian terhadap lingkungan untuk memanfaatkan limbah yang terus bertambah, limbah ini di tambahkan pada beton sebagai pengganti bahan tambah agregat halus. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Muhammadyah Surakarta untuk mengetahui pengaruh penambahan crumb rubber dan rubber chip terhadap sifat mekanis beton (kuat tekan dan tarik belah beton). Penggantian sebagian agregat dengan variasi 0%, 5% dan 10% terhadap volume agregat halus dan agregat kasar. Benda uji berbentuk silinder beton dengan diameter 150mm dan tinggi 300mm. Pengujian kuat tekan beton dan kuat tarik beton di lakukan pada umur 28. Pada penambahan 5% crumb rubber terjadi penurunan kuat tekan sebesar 8,78% dan penurunan pada kuat tarik belah sekitar 8,6%. Pada penambahan 10% rubber chip terjadi penurunan kuat tekan sebesar 21,75% dan penurunan pada kuat tarik belah sekitar 14,98%. Nilai kuat tekan dari semua varian masih berada pada ketentuan mutu beton normal, yaitu antara 21 MPa sampai dengan 25 MPa sehingga masih mampu dipergunakan sebagai beton struktural.
Perencanaan Dinding Geser pada Gedung Kuliah 7 Lantai dengan Sistem Ganda Handayani, Nur Khotimah; Iksanudin; Setiawan, Budi; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.996 KB)

Abstract

Perencanaan struktur gedung beton bertulang tahan gempa perlu dilakukan untuk daerah yang memiliki gempa besar sebagai upaya mitigasi bencana. Penelitian ini merencanakan gedung 7 lantai dengan sistem ganda yang akan digunakan untuk perkuliahan di Yogyakarta. Sistem ganda dipilih karena gedung berlokasi di daerah dengan parameter percepatan spektrum respons desain (SDS) yang cukup tinggi sebesar 0,605 g dan memiliki kategori desain seismik (KDS) D. Sistem ganda yang diplih adalah kombinasi antara sistem rangka momen pemikul momen khusus (SRPMK) dengan dinding geser. Artikel ini akan menunjukkan tahapan perencanaan dinding geser yang memenuhi persyaratan SNI 2847:2013 dengan analisis gempa respon spektrum sesuai SNI 1726:2019 dan beban minimum sesuai RSNI 1727-2018. Perencanaan struktur gedung dilakukan dengan struktur ganda dimana struktur rangka menahan gaya lateral minimal 25%. Hal ini terlihat dari hasil analisis struktur yang menunjukkan gaya lateral yang diakibatkan oleh beban gempa respons spectrum diserap oleh dinding geser sebesar 70,54% pada arah – X dan 45,58% pada arah – Y. Perhitungan elemen struktur dilakukan sehingga menghasilkan dimensi balok anak 325/600, balok induk 350/650, 400/700, kolom 720/720, 750//750, 780/780 dan dinding geser/shear wall dengan ketebalan 250 mm telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam SNI 2847 – 2013.
Pengaruh Perbandingan Kadar Solid Larutan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Kuat Tekan Mortar Geopolimer dengan Aktifator NaOH dan Na2SiO3 Ujianto, Muhammad; Haq, Fandi Ahmad Dhia Ul; Setiawan, Budi; Nurchasanah, Yenny
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.009 KB)

Abstract

Meningkatnya permintaan beton dalam dunia kostruksi menyebabkan produksi semen semakin banyak. Industri semen juga menghasilkan gas karbondioksida yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Teknologi geopolimer dapat menggantikan penggunaan semen untuk mengikat agregat. Geopolymer dapat memanfaatkan fly ash karena memiliki kandungan silica (SiO2) dan alumina (Al) yang tinggi. Fly ash mengandung unsur alumina dan silica, maka dapat dimanfaatkan untuk membuat mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan kadar solid larutan fly ash terhadap kuat tekan, ikatan awal dan porositas mortar geopolimer dengan aktifator NaOH dan Na2SiO3. Rencana campuran pada penelitian menggunakan metode SNI 03-6827-2002 dengan variasi kadar solid W/FA 0,3, 0,4, dan 0,5. Mortar geopolimer terbuat dari larutan aktifator yang terdiri dari air, NaOH dan Na2SiO3 kemudian dicampur dengan fly ash dan pasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar solid larutan air/fly ash berpengaruh terhadap kuat tekan mortar geopolimer. Pengujian kuat tekan, waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat dari nilai kadar solid larutan air/fly ash 0,3, hingga puncaknya pada kadar solid larutan air/fly ash 0,4. Sedangkan hasil pengujian waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat berurut dari0,3, 0,4 dan 0,5 nilai kadar solid larutan air/fly ash.
Pemanfaatan Limbah Plastik Cor sebagai Agregat Kasar Olahan pada Beton Rochman, Abdul; Ujianto, Muhammad; Nurchasanah, Yenny; Ernawati, Santi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan konstruksi alternatif. Penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah plastik sebagai agregat kasar alternatip pada pembuatan beton. Agregat kasar alternatif dibuat dari limbah plastik cor yang dilelehkan dengan cara dibakar, setelah itu dipecah-pecah dengan ukuran menyerupai agregat. Prosentase penggantian agregat plastik cor terhadap agregat batu mulai dari 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Setiap variasi terdiri dari lima buah benda uji. Kebutuhan bahan susun beton dihitung dengan SNI 03-2834-2000. Uji kuat tekan dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Dari penelitian didapatkan bahwa penambahan prosentase agregat kasar plastik cor pada campuran beton menurunkan nilai slump. Besarnya penurunan sebesar 12,5%, 19,2%, 28,3%, dan 29,2 % berturut-turut untuk variasi 25% ,50%, 75%, dan 100%. Penambahan prosentase agregat kasar plastik cor pada campuran beton juga menurunkan berat jenis sebesar 12,3%, 2,9%, 6,4%, dan 12,7% berturut-turut untuk variasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Penambahan prosentase agregat kasar plastik cor juga menurunkan kuat-tekan sebesar 46,2%,62,9%, 64,2%, dan 71,9% berturut-turut untuk variasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil penelitian ini, pemakaian agregat kasar olahan dari limbah plastik cor ini bisa digunakan untuk elemen non-stuktural seperti panel dinding, pagar, penggunaan taman, pelat lantai rumah, atap, dan elemen struktur lain.
Pengaruh Material Karet dari Limbah Ban Bekas sebagai Serat pada Beton terhadap Sifat Mekanis Riatmojo, Erik; Nurchasanah, Yenny; Solikin, Mochamad; Ujianto, Muhammad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Beton Serat Karet (BSK) ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik beton yang dihasilkan bila dicampur dengan serat dari ban bekas, dan merupakan upaya pengurangan limban ban dengan cara dimanfaatkan menjadi campuran beton. Serat karet dari ban bekas digunakan untuk mengganti sebagian volume dari agregat halus dengan variasi 0%, 5%, dan 10%. dalam penelitian ini yang akan diuji adalah kuat tekan beton yang dihasilkan dari campuran serat karet ban tersebut dengan fc 25 MPa, dan kuat tarik belah beton dengan campuran serat karet ban. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada beton umur 28 hari. Pada penggantian 5% kuat tekan mengalami penurunan sebanyak 12,2% terhadap beton normal, pada kuat tarik belah mengalami penurunan sebesar 10,7% terhadap beton normal. Sedangkan penggantian 10% kuat tekan mengalami penurunan sebesar 18,3%, dan kuat tarik belah sebesar 18,8%. Kendati demikian, beton masih layak untuk digunakan dalam struktur karena kuat tekan belum dibawah 21 MPa.
Pengaruh Substitusi Limbah Pecahan Keramik dan Abu Ampas Tebu terhadap Kuat Tekan pada Beton dan Mortar Hendarto, Muhammad Farid Maulana; Nurchasanah, Yenny; Solikin, Mochamad; Trinugroho, Suhendro
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan limbah pecahan keramik dan abu ampas tebu pada penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah ini sebagai substitusi agregat kasar dan semen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh substitusi keramik sebagai agregat kasar dan abu ampas tebu sebagai substitusi semen terhadap kuat tekan pada beton dan mortar. Presentase substitusi abu ampas tebu sebesar 15% dari berat semen dan presentase substitusi keramik 5%, 10%, dan 15% dari berat agregat kasar. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 150mm x 300mm dan kubus dengan diameter 50mm x 50mm x 50mm. Perencanaan campuran beton yang digunakan mengacu pada SNI-03-2834-2000 dengan kuat tekan rencana 25 MPa dan perencanaan campuran mortar yang digunakan mengacu pada SNI 03-6825-2002. Pengujian kuat tekan pada beton dilakukan pada umur 28 hari, sedangkan pengujian kuat tekan pada mortar dilakukan pada umur 1 dan 28 hari. Dari penelitian yang dilakukan, substitusi 15% abu ampas tebu dapat meningkatkan kuat tekan beton dan mortar. Berbeda dengan variasi penambahan keramik, semakin banyak keramik yang digunakan justru dapat menurunkan kuat tekan beton.