Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cerita Rakyat di Balik Keindahan Taman Nasional Bantimurung: Sebuah Kajian Folklor Yunisa, Andi; Pratama, I Gede Angga Sastra; Ismail, Muh. Reynaldi; Nurdinda, Nurdinda; Rumpaidus, Aberai Stefanus; Asrar, Asrar; Agil, Sahwi; Yunus, Taufiiqurrahman; Fadhilah, Siti Alfiyah
Jurnal Mahasiswa Antropologi Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian mengenai Folklor yang beredar di masyarakat Bantimurung dalam latar belakang keindahan wisata Bantimurung, Maros. Penelitian ini fokus pada 4 cerita rakyat yang menjadi bagian integral dan identitas Masyarakat Bantimurung. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk mengumpulkan data dari narasumber yang merupakan pemegang pengetahuan tradisional. Wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, serta studi literatur pendukung adalah tiga teknik pengumpulan data yang dikombinasikan dalam penelitian ini, guna mengidentifikasi unsur-unsur naratif, tokoh, dan latar cerita, sedangkan analisis makna melibatkan interpretasi simbolik dan pesan terkandung Folklor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur cerita rakyat Bantimurung memiliki pola naratif yang khas, dengan toko-toko mitologis yang mencerminkan nilai-nilai etika dan moral Masyarakat. Analisis makna mengungkapkan bahwa setiap elemen dalam Folklor memiliki signifikansi mendalam yang terkait dengan kepercayaan, nilai-nilai, dan norma sosial Masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan lebih lanjut tentang kekayaan budaya Masyarakat Bantimurung melalui interpretasi Folklor mereka. Temuan ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih tentang identitas budaya suku ini dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pelestarian dan revitalisasi warisan budaya dalam konteks global yang terus berubah. Dalam metode pola asuh dan pengetahuan kolektif, guna menjaga folklor di Bantimurung.
Pelatihan Bagi Pengrajin Pandai Besi di Pulau Binongko Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai Strategi Meningkatkan Bentuk dan Kualitas Produk Samdin, Samdin; Palilati, Alida; Zaid, Sudirman; Laxmi, Laxmi; Akifah, Akifah; Mirna, Wa; Amalia, Rizky Nur; Ismail, Muh. Reynaldi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan para pengrajin pandai besi di Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi, yang secara historis dikenal sebagai pusat keahlian pengrajin pandai besi di Sulawesi Tenggara. Tujuan utama kegiatan ini adalah: (1) mengidentifikasi dan melembagakan para pengrajin pandai besi di Pulau Binongko sehingga mereka memiliki struktur organisasi yang lebih kuat; (2) mengkolaborasikan peran para stakeholder, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan dunia usaha dalam upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan pengrajin; serta (3) memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana kerja bagi para pengrajin melalui model kolaborasi berkelanjutan. Bahan dan metode: Metode pada pelaksanaan pengabdian ini yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktik langsung, peserta pelatihan mendapatkan pendampingan intensif mengenai teknik produksi, pengelolaan usaha, serta strategi meningkatkan kualitas produk. Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong semangat pemberdayaan masyarakat setempat agar tradisi dan keahlian asli di Pulau Binongko tetap lestari serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hasil: Program ini menghasilkan pemetaan lengkap terhadap keberadaan dan kebutuhan pengrajin pandai besi di Pulau Binongko, terbentuknya kelembagaan awal kelompok pengrajin, meningkatnya pengetahuan teknis mengenai peningkatan kualitas produk, serta tersedianya bantuan sarana penunjang berupa peralatan dasar pendukung produksi. Selain itu, kolaborasi antar stakeholder menunjukkan efektivitas dalam mempercepat penyediaan kebutuhan pengrajin dan membuka peluang pemasaran produk ke wilayah yang lebih luas. Kesimpulan: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berkontribusi signifikan dalam memperkuat kapasitas pengrajin pandai besi melalui penguatan kelembagaan, peningkatan keterampilan, serta penyediaan sarana produksi. Model kolaborasi berkelanjutan antar stakeholder terbukti menjadi pendekatan yang efektif untuk mendukung keberlanjutan usaha pengrajin serta melestarikan warisan budaya tempa khas Pulau Binongko.