Transformasi digital telah mengubah lanskap bisnis global, dengan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD146 miliar pada 2025, mendorong perusahaan mengadopsi strategi kombinasi bisnis untuk meningkatkan daya saing. Penelitian terdahulu telah mengidentifikasi dampak merger digital seperti Gojek-Tokopedia terhadap struktur pasar, namun masih terdapat gap pemahaman mengenai mekanisme spesifik kombinasi bisnis digital dalam meningkatkan daya saing dan tantangan integrasinya. Artikel ini menganalisis transformasi digital, strategi kombinasi bisnis, integrasi teknologi-bisnis konvensional, serta kendala dan strategi penguatan daya saing dengan studi kasus GoTo Group. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis bagi pengembangan strategi kombinasi bisnis digital di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode telaah literatur sistematis dengan menganalisis buku, jurnal ilmiah nasional dan internasional, serta publikasi resmi lembaga terkait untuk menelaah teori kombinasi bisnis, inovasi model bisnis, transformasi digital, dan dampaknya terhadap daya saing. Data dikumpulkan dari sumber kredibel dan relevan, kemudian dianalisis secara komparatif untuk mengidentifikasi ide-ide penting, membandingkan temuan penelitian terdahulu, dan menarik kesimpulan yang dapat menjadi dasar rekomendasi praktis bagi pengembangan strategi bisnis digital. Transformasi digital mendorong perubahan besar dalam dunia bisnis, dari sistem manual ke digital. Kombinasi bisnis seperti merger dan akuisisi menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing melalui efisiensi, inovasi, dan integrasi teknologi. Meskipun menghadirkan tantangan seperti risiko siber dan perbedaan budaya organisasi, digitalisasi tetap menjadi kunci untuk menjangkau pasar lebih luas dan responsif. Studi kasus GoTo (Gojek-Tokopedia) menunjukkan bagaimana sinergi digital dapat memperkuat posisi di era ekonomi digital.