Kesejahteraan psikologis mahasiswa yang tinggal di asrama menjadi perhatian penting karena lingkungan hidup komunal sangat memengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana kehidupan asrama membentuk kesejahteraan psikologis melalui enam aspek utama, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, serta pertumbuhan pribadi. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap delapan mahasiswi yang tinggal di asrama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan komunal memberikan ruang bagi dukungan emosional, kebersamaan, dan rutinitas yang terstruktur sehingga membantu mahasiswa mengenal diri, mengembangkan kemampuan adaptasi, meningkatkan pengelolaan emosi, serta memperkuat relasi dengan teman sebaya. Meskipun terdapat tantangan seperti perbedaan karakter dan kebutuhan ruang pribadi, mahasiswa tetap merasakan perkembangan diri yang signifikan, baik secara sosial maupun spiritual. Temuan ini memiliki implikasi pada pengembangan kebijakan dan program pembinaan asrama, khusunya dalam memperkuat dukungan sosial, struktur kegiatan, dan lingkungan emosional yang membantu mahasiswa berkembang secara personal dan spiritual.