Pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/CBT) menjadi salah satu strategi penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ASEAN. Homestay sebagai bagian dari CBT memiliki peran utama dalam menciptakan pengalaman autentik bagi wisatawan, namun kualitas pelayanan homestay di tingkat masyarakat masih menghadapi berbagai kendala, khususnya pada aspek kebersihan, pengelolaan tamu, dan penyediaan menu berbasis potensi lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengelola homestay secara lebih berkualitas melalui pelatihan dan pendampingan. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif yang meliputi sosialisasi, pelatihan, praktik pengolahan kuliner berbasis lokal, serta evaluasi. Fokus kegiatan terletak pada pemanfaatan pepaya mulai dari putik, buah muda, hingga matang dan ikan gariang yang diolah menjadi beragam menu khas daerah, serta penerapan standar kebersihan homestay. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan masyarakat dalam menyajikan kuliner lokal yang lebih bervariasi, pemahaman yang lebih baik mengenai standar kebersihan, serta meningkatnya kesadaran bahwa homestay merupakan representasi budaya dan kearifan lokal. Kesimpulan dari kegiatan ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas homestay berbasis pangan lokal dan pengelolaan higienis dapat mendukung pencapaian tujuan ASEAN CBT, sekaligus memperkuat pemberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat.