Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan transformasi dari Posyandu konvensional menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat berbasis siklus hidup, yang mencakup pemantauan kesehatan bayi, balita, remaja, dewasa, ibu hamil, hingga lanjut usia. Perubahan ini menuntut adanya pencatatan dan pelaporan yang lebih sistematis, terintegrasi, dan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Namun, hasil observasi awal di Desa Pamboborang menunjukkan bahwa pencatatan oleh kader masih dilakukan secara manual dengan format lama yang belum mengacu pada instrumen ILP, sehingga akurasi data belum optimal dan sulit dimanfaatkan untuk perencanaan maupun evaluasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelatihan kader Posyandu dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pencatatan dan pelaporan berbasis ILP. Metode pelaksanaan berupa workshop yang melibatkan 15 kader dari tiga Posyandu, dengan rangkaian kegiatan mencakup pemberian materi, simulasi pencatatan, dan penyusunan rencana kerja Posyandu. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner pengetahuan yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil pengukuran menunjukkan adanya peningkatan signifikan, di mana rata-rata skor pengetahuan kader meningkat dari 54,4% sebelum pelatihan menjadi 80,4% setelah pelatihan, dengan selisih peningkatan sebesar 26 poin persentase. Distribusi kategori pengetahuan juga bergeser dari mayoritas cukup dan kurang sebelum pelatihan, menjadi dominan pada kategori baik setelah pelatihan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pelatihan berbasis workshop efektif dalam meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam pengelolaan pencatatan dan pelaporan. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi terhadap penguatan sistem kesehatan primer di tingkat desa, serta mendukung implementasi pencatatan berbasis ILP sebagai fondasi layanan kesehatan masyarakat yang lebih terstandar dan berkelanjutan.