Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Effect of Students’ Resiliency and Self-Efficacy on Academic Stress During the Transition Period from Online to Offline Learning Aprianti, Melani; Syakina, Dina; Hastyanadi, Faurezia Chinta; Puspitasari, Vina
Jurnal Sains Psikologi Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v13i12024p64-73

Abstract

The transition of learning from online to offline has an impact that can be a problem for its implementation if students cannot adapt properly. The low ability of students in the adaptation process will cause negative reactions that arise not only from physical reactions but also psychologically due to academic demands and pressure to adapt quickly to environmental changes. This situation makes students vulnerable to experiencing academic stress. This research aims to see the relationship between academic resilience and academic self-efficacy of students in dealing with academic stress due to the transition of the learning system. Academic resilience is measured using the Academic Resilience Scale (ARS-30), academic self-efficacy is measured using The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), and academic stress is measured using the academic stress inventory. The sample was 354 students of University X. The data were analyzed using multiple regression analysis techniques. The results showed that academic resilience and academic self-efficacy predicted academic stress (R-squared equals .137; p less than .01) during the transition from online to offline learning.
PENYULUHAN BAHAYA ZAT KIMIA DAN PENTINGNYA PEMAKAIAN APD DI INDUSTRI KECIL MENENGAH Novera Elisa Triana; Sakti Aji Lesmana; Popy Yuliarty; Melani Aprianti
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan JUNE 2025
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v8i1.3219

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek krusial dalam lingkungan industri yang berfungsi untuk mencegah dampak negatif akibat paparan bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan pekerja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di PT. Shalom Dunia, sebuah perusahaan manufaktur di Tangerang yang memproduksi stiker dan label alas kaki. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman pekerja terhadap bahaya bahan kimia serta mendorong kepatuhan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai bagian dari penerapan K3. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif dalam tiga tahapan: (1) studi pendahuluan untuk mengidentifikasi potensi bahaya kimia dan kebutuhan pelatihan; (2) evaluasi ketersediaan dan kelayakan APD di area produksi; dan (3) pelatihan serta pendampingan langsung kepada 15 pekerja di bagian produksi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan pekerja mengenai risiko bahan kimia dan peningkatan kedisiplinan dalam penggunaan APD. Selain itu, dilakukan penataan ulang area kerja berdasarkan hasil observasi risiko untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Kegiatan ini membuktikan bahwa integrasi edukasi berbasis kebutuhan dengan pendampingan lapangan secara sistematis dapat mendorong perubahan perilaku dan memperkuat budaya K3 yang berkelanjutan pada sektor industri berskala kecil dan menengah.
Pelatihan Penanganan Limbah Produksi Berbahaya Pada Perusahaan Sablon di Tangerang Lesmana, Sakti Aji; Triana, Novera Elisa; Beatrix, Meike Elsye; Aprianti, Melani
IRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (IRAJPKM) Vol 3 No 2 (2025): Agustus
Publisher : CV. IRA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56862/irajpkm.v3i2.249

Abstract

Hazardous and Toxic Waste (B3) from home-based screen printing industries poses a threat to the environment and public health if not properly managed. Low environmental literacy and limited waste management infrastructure in the small and medium industry (SMI) sector remain key challenges. This Community Service Program (PkM) aimed to enhance the knowledge and skills of screen printing practitioners in managing B3 waste through educational and participatory approaches. The program was conducted at PT. Shalom Dunia, Tangerang City, over five months, with the main training held in April 2025. Methods included field observation, interactive training, hands-on practice, group discussions, and emergency response simulations. Evaluation was carried out through questionnaires, pre-tests, and post-tests. Results showed an increase in correct responses from 41% to 92% after the training, and 99% of participants stated that the program significantly improved their awareness of workplace safety and environmental protection. This program proved effective as an ecological education model that can be replicated in other creative industry sectors to support sustainable development.
RESILIENSI PADA SISWA-SISWI PRA-REMAJA Melani Aprianti; Dina Syakina; Heni Nur Fataya; Utari Rahmawati
Pena Anda: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 1 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/penaanda.v1i2.6377

Abstract

Resiliensi didefinisikan sebagai suatu proses dinamis dimana seseorang mampu menunjukkan fungsi adaptif dalam menghadapi kesukaran atau kemalangan (adversiti), tidak hanya perubahan secara fisiologis tetapi psikososial harus dilewati pada masa pra remaja. Perubahan tersebut tak ayal menjadi sebuah tantangan yang dihadapi oleh anak pra remaja dan menuntut mereka mengembangkan kemampuan resiliensi. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana kondisi resiliensi pada anak pra remaja dengan metode kuantitatif deskriptif dan menggunakan teknik convenience sampling. Sebanyak 668 responden berusia pra remaja berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa resiliensi anak pra remaja di Jakarta tergolong sedang (47.3 %) yang artinya cukup baik dalam beradaptasi dan bangkit serta mampu menyelesaikan suatu masalah. Sebanyak 26.7 persen terkategori rendah dan sebanyak 25.7 persen terkategori tinggi, dimana perempuan menunjukkan kemampuan resiliensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tingkat vulnerabiliti juga didominasi oleh kategori sedang (45.7 %) yang mengindikasikan bahwa anak pra remaja sudah cukup mampu mengolah reaksi emosi negatif dalam dirinya. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa masa pra remaja penting untuk memiliki kemampuan resilien, oleh karena itu saran dalam penelitian ini adalah baik sekolah dan orang tua harus terlibat dan berperan signifikan untuk dapat meningkatkan kemampuan resiliensi anak pra remaja.