Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Supportive-Educative System terhadap Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Jantung Purnamawati, Ditha Astuti; Arofiati, Fitri; Relawati, Ambar
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2018): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.180213

Abstract

Gagal jantung adalah fase kronis yang menyebabkan kerusakan fungsional jantung akibat banyaknya gejala yang terjadi, sehingga akan berdampak pada kuali-tas hidup. Gagal jantung memerlukan penatalaksanaan yang tepat dan diharapkan dapat mencegah perburukan penyakit. Intervensi yang diberikan dapat berupa tera-pi farmakologi dan non farmakologi, diantaranya supportive-educative system. Sistem ini membantu pasien memperoleh informasi kesehatan, serta dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh supportive-educative system terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung. Penelitian ini merupa-kan penelitian kualitatif dengan metode quasi eksperiment. Rancangan penelitian yang adalah  pre-posttest with control group. Sebanyak 34 pasien gagal jantung dipilih dengan teknik non probability sampling, dibagi menjadi dua kelompok secara acak, kelompok intervensi diberikan supportive-educative system, kelompok kontrol diberi-kan program discharge planning yang ada di ruangan, minggu pertama intervensi (pre-test) untuk mendapatkan data kualitas hidup, minggu kedua dan ketiga observasi apakah responden melakukan kegiatan yang sudah diajarkan, minggu terakhir evaluasi (post-test) kualitas hidup setelah intervensi. Diuji menggunakan Wilcoxon test (data berdistribusi tidak normal) dan Paired Samples Test (data berdistribusi normal). Hasil uji beda menunjukkan kelompok intervensi lebih berpengaruh dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan ρ value sebesar 0,000. Terdapat pengaruh pem-berian supportive-educative system terhadap kualitas hidup, kualitas hidup pada kelompok intervensi lebih baik daripada kelompok kontrol.
Isolation and Identification of Bacteria Producing Antibiotic Compounds from The Rhizosphere of Avicennia Marina Against Pathogenic Bacteria in The Mangrove Ecosystem Area of West Kalimantan Khairillah, Yuyun Nisaul; Alang, Hasria; Haryanto, Haryanto; Fitriagustiani, Fitriagustiani; Erwhani, Indri; Purnamawati, Ditha Astuti; Rahmawati, Annisa; Surtikanti, Surtikanti; Triwahyuni, Adelia
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 2 (2024): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i2.12527

Abstract

Antibiotic resistance is a global problem in the health sector. The level of antibiotic resistance that occurs can be caused by several influencing factors, including 6 isolates of rhizosphere bacteria that were successfully isolated from the rhizosphere of the Avicenia marina plant. The purpose of this study was to isolate and determine the best minimum inhibitory concentration of rhizosphere bacteria of the A. marina plant and its effectiveness in inhibiting pathogenic bacteria S. aureus. This study is a quantitative research method using the isolation and characterization of rhizosphere bacteria, antagonistic test of rhizosphere bacteria and test of the results of the extraction of filtrate of rhizosphere bacteria culture of A. marina plants. The results of this study were (1) five of the isolates of bacteria that were successfully isolated were included in the Bacilus type and 1 isolate of bacteria included in the Cocobasil type; (2) there were 3 of the 6 isolates that could inhibit the growth of pathogenic bacteria S. aureus with an inhibition range of 10.04-4.42 mm; (3) Rhizosphere bacterial isolate (TN 1) is an isolate with the best inhibition diameter and is categorized as strong, namely 10.04 mm; (4) ethyl acetate extract of Rhizosphere bacterial isolate culture filtrate (TN 1), has a minimum inhibitory concentration of 0.50% against pathogenic bacteria S.aureus with an inhibition diameter of 7.18 mm which is better when compared to the positive control using chloramphenicol.
DAMPAK STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI Purnamawati, Ditha Astuti; Maan, Lyda Dayu; Amelyadi; Lukita, Yenni
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2025): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v2i3.38

Abstract

Latar Belakang: Menstruasi dan kesehatan reproduksi terkait erat, terutama pada remaja. Menstruasi adalah perubahan fisiologis pada tubuh wanita yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Remaja didunia mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur sekitar 80%. Gangguan menstruasi adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi. Tanda dan gejala gangguan menstruasi antara lain darah menstruasi yang keluar terlalu sedikit atau terlalu banyak, nyeri haid, dan depresi sebelum haid atau gangguan disforik pramenstruasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah stres. Stres berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis.Pada umumnya stres juga sering terjadi pada remaja Tujuan: untuk mengetahui hubunga tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA 1 Monterado kabupaten Bengkyang. Metode: metode penelitian yang digunakan Penelitian ini adalah jenis penelitian cross sectional, karena untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap siklus menstruasi.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 siswi di SMA 1 Monterado. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan mayoritas siswi yang mengalami stress sedang yaitu 56 siswi (50,9 %), terbanyak memiliki siklus tidak teratur yaitu 86 siswi ( 78,2%). Hasil uji rank sperman dengan ρ = 0,000 < α 0.05 yang berarti ada hubunga tingkat stress terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA 1 Monterado Kabupaten Bengkayang. Kesimpulan: terdapat hubungan tingkat stress yang terjadi pada remaja usia tengah dengan stress sedang dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur