Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

DIVERSITY AND POTENCY MARINE BACTERIA AS SOURCE OF ANTIBIOTIC COMPOUNDS TOWRDS BACTERIA PATHOGEN Khairillah, Yuyun Nisaul; Pratama, Kharisma; Fitriagustiani, Fitriagustiani; Ramanda, Galih Dwiki; Khoirillah, Fanni; Jagad, Nur Jati; Jais, Suriadi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v14i1.354

Abstract

Antibiotic resistance is a global problem in the health sector, which can be caused by the ease with which people can get antibiotics on the market, lack of supervision by the government regarding antibiotic consumption, inappropriate use of antibiotics, and excessive consumption of antibiotics in inappropriate communities. There is the potential for marine bacteria to produce secondary metabolite compounds, especially antibiotics, which generally come from various sources and substrates that associate with each other to produce secondary metabolites. The main substrate source for marine bacteria, known to produce secondary metabolite compounds as antibiotics, can come from sediments, sponges and seaweed. Several types of diversity of marine bacteria associated with sediment that have been identified include Aeromonas veronii, Arthrobacter sp, Bacillus sp, Chryseobacterium sp, Citrobacter freundii, Enterobacter cloacea, Flavobacterium sp, Microbacterium sp, Streptomyces tunisiensis, Streptomyces sp, Streptomyces microflavus, Stenotrophomonas sp, Pristia flexa, and Pseudomonas sp. This type of bacteria, Streptomyces sp, has the most potential activity as a new type of antibiotic. Data shows that the diversity of deep-sea bacteria producing active compounds from various substrate sources can be used as candidates for new types of antibiotics to overcome the existing level of antibiotic resistance.
Pengenalan Potensi Tumbuhan Obat Lokal Menggunakan Herbarium Kering Pada Siswa/I SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Alang, Hasria; Khairillah, Yuyun Nisaul; Jagad, Nur Jati; Utami, Anggraini Putri; Baihaqi, Muh. Fiqri; Fahira, Annisa Nasywa; Nabila, Faika
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2024): Agustus
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v4i2.25805

Abstract

Pengenalan etnobotani seperti dalam penggunaan obat tradisional atau etnofarmaka dapat dilakukan melalui penggunaan herbarium. Herbarium adalah awetan berbagai tumbuhan, termasuk tumbuhan obat. Deangan herbarium, kita dapat mengetahui ciri sutau jenis tanaman. Oleh sebab itu, herbarium juga dapat menjadi alat peraga yan membantu seorang guru dalam memaparkan materinya dikelas. Hasil observasi pada mitra diketahui bahwa mitra belum mengetahui tentang etnofarmasi dan herbarium. Tujuan PKM ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bagi siswa/I SMA 1 Muhammadiyah Pontianak tentang tumbuhan khususnya tumbuhan obat, sehingga dapat lebih memudahkan siswa dalam proses belajar Biologi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi mitra yang tentunya bersifat inovatif, efisien, dan tentunya ramah lingkungan. Pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan pada bulan Juni 2024 di Aula SMA Muhammadiyah 1, dengan jumlah peserta 40 orang. Pendekatan model yang digunakan pada kegiatan PKM ini yaitu melalui metode ceramah menggunakan powerpoint dan games atau ice breaking. Hasil pengabdian terlihat bahwa siswa sangat antusias mengikuti kegiatan, dan telah terjadi peningkatan pengetahun sebelum dan setelah post test. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini dapat meningkatkan pengetahuan mitra
PENGALAMAN PERAWATAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA PADA ANAK DI PUSKESMAS SANGGAU LEDO KABUPATEN BENGKAYANG: Family Treatment Experience in Preventing Asthma Repeat in Children at The Sanggau Ledo Health Center, Bengkayang District Wahyuni, Tri; Kardiatun, Tutur; Ariyanti, Sri; Khairillah, Yuyun Nisaul; Sutikanti; Sukartina
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 3 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1487

Abstract

Pendahuluan: Asma dapat terjadi karena adanya suatu peradangan kronis di saluran pernafasan akibat adanya penyempitan saluran pernafasan karena adanya suatu inflamasi eosinofilik yang berlebih. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman Perawatan Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan Penyakit Asma Pada Anak. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif studi fenomenologi dan wawancara mendalam Jumlah partisipan dalam penelitian ini yaitu 10 partisipan. Hasil: penelitian ini mendapatkan 4 tema yaitu pengalaman pengetahuan, pengalaman respon fisik, pengalaman psikologis dan pengalaman penatalaksanaan. Simpulan: Pencegahan kekambuhan asma pada anak memberikan pemahaman pada keluarga tentang penyakit asma,  respon fisik agar tidak sering terjadi kekambuhan dengan cara membatasi aktivitas fisik yang berat, jika dilakukan maka ada jeda waktu untuk istirahat hingga kondisi siap untuk beraktivitas kembali. Respon psikologis menerima dengan ikhlas keadaan tubuh apabila asma dikarenakan factor keturunan. Serta menghindari fatkor pencetus. Penatalaksanaan persiapan obat yang biasa di gunakan dan terapi.
Pelatihan Diversifikasi Olahan Mocaf menjadi Aneka Cemilan Pada Wanita Kelompok Tani Transmigran Di Desa Rasau Jaya Alang, Hasria; Khairillah, Yuyun Nisaul; Syamsuri, Syamsuri
Jurnal ABDIRAJA Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v7i2.3673

Abstract

Tingginya produksi singkong di Desa Rasau jaya 1 menyebabkan komoditas tersebut seringkali memiliki harga jual yang rendah. Meskipun produksi tinggi, namun konsumsi masyarakat akan singkong masih lebih rendah dibandingkan konsumsi beras. Hal tersebut menyebabkan banyak singkong yang tidak laku dipasaran. Selain itu, singkong juga mudah mengalami kerusakan, sehingga semakin menimbulkan kerugian para petani. Istri kelompok tani umumnya memiliki pendidikan rendah sehingga kurang terampil dalam mengolah singkong. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah upaya sebagai solusi dan inovasi dalam menangani permasalahan petani akan komoditi singkong, salah satunya melalui kegiatan PKM. PKM merupakan bagian dari dharma dosen, dan realisasi dari MBKM serta IKU 2 dan 3. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam membuat berbagai macam olahan pangan sehat menggunakan Mocaf sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi singkong. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui edukasi dan pelatihan diversifikasi olahan pangan berbahan singkong. Edukasi dilakukan untuk mengenalkan masyarakat akan pentingnya olahan pangan sehat, sedangkan pelatihan diversifikasi olahan pangan dilakukan dengan membuat berbagai pangan yang menggunakan bahan Mocaf. Mitra diberikan buku saku yang berisi kumpulan berbagai resep olahan pangan yang menggunakan Mocaf. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra telah mampu membuat olahan pangan yaitu stik bawang dan telur gabus Mocaf. Mitra juga telah mempunyai pengetahuan mengenai arti penting olahan pangan sehat, sehingga singkong tidak lagi hanya dipasarkan dalam bentuk mentah, namun menjadi olahan pangan yang lebih sehat.
Community Education: Raising Awareness and Knowledge About Japanese Encephalitis Vaccination in Community Health Center Areas Nuruniyah, Nuruniyah; Meilantika, Ayu Diana; Khairillah, Yuyun Nisaul; Ramanda, Galih Dwiki; Hastuti, Lidia
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 4, No 3 (2024): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v4i3.27190

Abstract

The JE virus can be transmitted from animals to humans through a vector in the form of the Culex tritaeniorhynchus mosquito. JE virus infection attacks parts of the brain and can occur because the body does not have JE-specific antibodies. Vaccination has been shown to be an effective method in preventing JE disease and is given to children aged 9 months to 15 years Metode dalam pengabdian ini yaitu dengan memberikan edukasi mengenai vaksinasi JE, dengan melakukan persiapan dan pelaksanaan yang telah disetujui oleh mitra. Adapun hasil dari setelah masyarakat diberikan edukasi tentang vaksinasi JE terjadi peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil kuisioner pre test pengetahuan sebesar 45% dan meningkat setelah diberikan pengetahuan sebesar 84,45%. The successful Community Service Program can be seen from the results of the level of community knowledge. The suggestion in the next service is that it can be continued with JE immunization monitoring which can be seen from the maternal and child health book, so that it can be seen whether the coverage of JE vaccination has increased from the vaccine target of the Tambelan Sampit health center.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Akseptibiliti Program Nasional Vaksin Japanese Enchepalitis di Kota Pontianak Nuruniyah, Nuruniyah; Khairillah, Yuyun Nisaul; Husaini, Husaini
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.32110

Abstract

Virus JE dapat menular dari hewan ke manusia melalui vektor berupa nyamuk. Diketahui beberapa jenis nyamuk seperti Culex spp dapat menularkan virus, terutama jenis Culex tritaeniorhynchus. Infeksi virus JE menyerang pada bagian otak dan dapat terjadi karena tubuh tidak memiliki antibodi spesifik JE baik yang didapat secara alamiah, tinggal di daerah endemik JE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap akseptibiliti program nasional vaksin japanese enchepalitis di Kota pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan analisis survei dokumen data vaksin JE di dinas provinsi. menggunakan rumus Slovin dan didapatkan hasil sebanyak 70 dokumen data vaksin JE. Tehnik Pengambilan sampel menggunakan purporsive sampling. Hasil penelitian Pengetahuan baik yang tertinggi pada kabupaten kuburaya dengan jumlah responden 39 (55,71%), pengetahuan cukup yang tertinggi berada pada kabupaten sekadau dengan jumlah responden 26 (37,41%) dan pengetahuan kurang yang tertinggi berada pada kabupaten sintang dengan jumlah responden 21 (30%). Sikap pada sebaran kasus JE di 7 kabupaten kota pontianak, didapatkan hasil bahwa responden Sintang memiliki sikap baik sebanyak 63 respondon (90%) dan yang memiliki sikap kurang terdapat pada kabupaten mempawah sebanyak 54 responden (77.14%). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan akseptabilitas vaksin JE dan terdapat hubungan antara sikap responden terhadap akseptabilitas vaksin JE.
Quality Analysis of Local Food Fermented Durian Paste (Tempoyak) in Pontianak Based on Nutrients and Bacterial Contaminants Alang, Hasria; Khairillah, Yuyun Nisaul; Baihaqi, M. Fiqri; Fahira, Annisa Nasywa
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 10, No 3: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2024
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v10i3.6032

Abstract

Tempoyak is a traditional food resulting from spontaneous fermentation of durian fruit. This fermentation involves the help of LAB which is present naturally. Tempoyak is often found in traditional markets and is a type of ready-to-eat food. The aim of this research is to analyze the feasibility of consuming Tempoyak from several traditional markets in Pontianak based on its nutritional (proximate), antioxidant and microbiological content. Tempoyak sampling was carried out in several traditional markets in Pontianak. The methods used to analyze nutrients are the Kjehdal method, gravimetry and solvent extraction, antioxidants using DPPH, while analyzing microbial pollutants using Standard Plate Count, MPN and qualitative using a specific microbial growth medium by looking at the color indicators formed. The results of the analysis show that the tempoyak circulating in the Pontianak Traditional Market complies with SNI and the number of Coliforms and E. coli in the samples exceeds SNI, the samples do not contain S. aureus and Salmonella contaminants. The results of the analysis show that the tempoyak circulating in the Pontianak Traditional Market complies with SNI based on its nutritional and antioxidant content, and the number of Coliforms and E. coli in the samples exceeds the SNI so it is not suitable for consumption, even though the samples do not contain S. aureus and Salmonella contaminants
Isolation and Identification of Bacteria Producing Antibiotic Compounds from The Rhizosphere of Avicennia Marina Against Pathogenic Bacteria in The Mangrove Ecosystem Area of West Kalimantan Khairillah, Yuyun Nisaul; Alang, Hasria; Haryanto, Haryanto; Fitriagustiani, Fitriagustiani; Erwhani, Indri; Purnamawati, Ditha Astuti; Rahmawati, Annisa; Surtikanti, Surtikanti; Triwahyuni, Adelia
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 2 (2024): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i2.12527

Abstract

Antibiotic resistance is a global problem in the health sector. The level of antibiotic resistance that occurs can be caused by several influencing factors, including 6 isolates of rhizosphere bacteria that were successfully isolated from the rhizosphere of the Avicenia marina plant. The purpose of this study was to isolate and determine the best minimum inhibitory concentration of rhizosphere bacteria of the A. marina plant and its effectiveness in inhibiting pathogenic bacteria S. aureus. This study is a quantitative research method using the isolation and characterization of rhizosphere bacteria, antagonistic test of rhizosphere bacteria and test of the results of the extraction of filtrate of rhizosphere bacteria culture of A. marina plants. The results of this study were (1) five of the isolates of bacteria that were successfully isolated were included in the Bacilus type and 1 isolate of bacteria included in the Cocobasil type; (2) there were 3 of the 6 isolates that could inhibit the growth of pathogenic bacteria S. aureus with an inhibition range of 10.04-4.42 mm; (3) Rhizosphere bacterial isolate (TN 1) is an isolate with the best inhibition diameter and is categorized as strong, namely 10.04 mm; (4) ethyl acetate extract of Rhizosphere bacterial isolate culture filtrate (TN 1), has a minimum inhibitory concentration of 0.50% against pathogenic bacteria S.aureus with an inhibition diameter of 7.18 mm which is better when compared to the positive control using chloramphenicol.
Kajian Etnobotani Masyarakat Suku Bugis Wondulako Berdasarkan Kebutuhan Hidup Alang, Hasria; Putri, Sartika Gunawan; Syamsuri, Syamsuri; Nasir, Agung; Khairillah, Yuyun Nisaul
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 1 (2025): January 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.1.189-200

Abstract

Penelitian mengenai tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Bugis di Wondulako di Kabupaten Kolaka belum pernah dilaporkan. Disisi lain, banyak pengetahuan masyarakat yang belum dikaji, sementara kondisi akan sumberdaya hayati semakin mengalami kerusakan dan bahkan hilang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji jenis tanaman dan pemanfaatannya oleh masyarakat Suku Bugis di Kecamatan Wondulako. Metode penelitian ini yaitu deskriptif ekploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara terhadap sejumlah responden, yaitu tetua, dan tokoh masyarakat. Data yang diperoleh selanjutnya didokumentasikan dan buat dalam bentuk tabel, ataupun diagram dengan mengelompokkan jenis, organ tanaman, dan cara pengolahan. Analisa data selanjutnya dilakukan secara deksriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Suku Bugis di Wondulako diantaranya sebagai bahan obat-obatan, pangan dan upacara adat. Jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat tersebut sebagai obat tradisional yaitu ciplukan, sirih merah, serikaya, safron, sereh cina, jahe, kunyit, kunyit putih, sirsak, jarak tintir, kelapa, miana, alpukat, sukun dan jeruk nipis. Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai sumber pangan yaitu yaitu beras, sagu, pisang, ubi jalar dan ubi kayu. Jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat di Kec. Wondulako Kabupaten Kolaka sebagai upacara adat yaitu adalah pisang, kelapa, kunyit, beras, nangka, pandan, cengkeh, temulawak, pala dan mangkokan.
Pembuatan Minyak Aroma Terapi Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Implementasi Circular Economy Pada Kelompok Tani di Desa Rasau Jaya Khairillah, Yuyun Nisaul
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v7i1.981

Abstract

Desa Rasau Jaya merupakan salah satu desa dengan sentra penghasil buah-buahan terbesar di Provinsi Kalimantan. Petani kelapa di Desa Rasau Jaya belum mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi kelapa secara optimal, dan Pemerintah juga memiliki program unggulan dan pemberdayaan pemanfaatan kelapa untuk peningkatan nilai guna dan efisiensi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi dan teknik baru dalam pengolahan kelapa yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna bagi masyarakat Desa Rasau Jaya dengan memanfaatkan kelapa menjadi minyak atsiri VCO dengan penambahan ekstrak serai wangi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada kelompok wanita tani (KWT) di Desa Rasau Jaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi tentang pemanfaatan minyak atsiri VCO dengan penambahan ekstrak serai wangi (Citronella) di Desa Rasau. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh responden pada kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang pemanfaatan minyak atsiri VCO dengan penambahan ekstrak serai wangi sebelum diberikan edukasi sebesar 15,6% berkategori baik. Sedangkan setelah diberikan sosialisasi dan edukasi, 91,11% berkategori baik. Data ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi tentang penggunaan minyak VCO dengan penambahan ekstrak serai yang mengalami peningkatan.