Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sifat Fisikokimia dan Fungsional Pati Buah Aibon (Brugueira gymnorhiza L.) Sarungallo, Zita Letviany; Santoso, Budi; Tethool, Eduard Frasisco
Jurnal Natur Indonesia Vol 12, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.058 KB) | DOI: 10.31258/jnat.12.2.156-162

Abstract

The aim of this research was to evaluate the physicochemical and functional properties of aibon (Brugueiragymnorhiza L.) starch. Research’s results show that the form of aibon starch granule was ellips like kidney, withsize of 5-4.5 μm, has high amylose content of 32.35%, and gelatinization temperature of 85.5-95oC. It also has highsolubility (7oBrix) and swelling powered of 14.83% at 90oC. Pasting behavior of starch suspension (6.5%, w/v)shows the initial pasting temperature at 85.5oC and peak viscosity 200 BU reached at 93oC. The wide range ofgelatinization temperature makes aibon starch resistant to high heat temperature. Functional characters thatmake aibon starch important for industrial application are its non-adhesive and un-sticky paste, increasing viscositywhile it was heated, unstable gel forming, and low stability to freezing-thawing cycle. Aibon starch also haspotential usage for carbohydrate base products that need starch which has heat resistant granule but does notneed starch that has high viscosity paste.
PENGARUH SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA TERHADAP PERUBAHAN WARNA PATI SAGU KERING HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN PNEUMATIC CONVEYING RING DRYER Abadi Jading; Paulus Payung; Reniana Reniana; Eduard Fransico Tethool
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 2: DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i2.1014

Abstract

Pengeringan pati sagu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu dan kecepatan aliran udara pengering. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan aliran udara pengering yang digunakan pada PCRD terhadap perubahan warna pati sagu kering. Variabel perlakuan dalam penelitian ini, terdiri dari suhu udara pengering (T) dan kecepatan aliran udara pengering (v). Setiap variabel perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu untuk suhu udara pengering T1 (50°C), T2 (75°C), T3 (100°C). Sedangkan variabel perlakuan kecepatan aliran udara adalah v1 (15 m/s), v2(28 m/s), dan v3 (31 m/s). Setiap variabel perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati adalah perubahan warna pati sagu kering selama proses pengeringan yaitu tingkat kecerahan (L, a, b), derajat putih (DP), dan color difference (DE).  Untuk menentukan nilai variabel-variabel pengamatan tersebut, maka data yang diperoleh dianalisis menggunakan persamaan matematis dan analisis statistic SPSS 23. Analisis statistik yang digunakan adalah ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel variasi suhu dan kecepatan aliran udara pengering terhadap perubahan warna pati sagu kering sangat signifikan. Jangkauan suhu antara 50-100oC dan kecepatan udara antara 15-31 m/s memungkinkan digunakan pada proses pengeringan pati sagu dengan mesin pneumatic conveying ring dryer (PCRD) karena menghasilkan tingkat kecerahan warna pati sagu antara 78-81% dari nilai tingkat kecerahan pati sagu basah 83%, derajat putih (DP) antara 70-80%, dan color difference (DE) adalah 2 sampai 6.
PENGARUH FOTOOKSIDASI UV-C TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN BAKING EXPANSION PATI SAGU (Metroxylon sago) Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi; Abadi Jading
AGROINTEK Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v11i2.2917

Abstract

Native Sago starch is difficult to used in industry because of the limitations of its phisycochemical properties. The aim of this research was to studied effect of UV-C photo-oxidation on  physicochemical properties and baking expansion of sago starch. Five slurries ratio (starch : water ratio): 1:2; 1:4; 1:6; 1:8; and 1:10 were oxidized with UV-C irradiation for 20 minutes, and then compared with native sago starch. The results showed that UV-C photo-oxidation increasing amylose content and paste viscosity, but decreasing swelling power and solubility, and carbonyl and carboxyl content. Used of UV-C as a photooxidator effective to increasing baking expansion characteristic, and the best slurry ratio was 1:6, which has 6.97 ml/g specific volume or 33.7% increased from native sago starch (5.22 ml/g)
INTRODUKSI FERMENTOR HORIZONTAL BERPENGADUK DILENGKAPI LAMPU UV-C DI UMKM SAGUMBI UNTUK PRODUKSI PATI SAGU TERMODIFIKASI Abadi Jading; Paulus Payung; Eduard Fransisco Tethool
Dinamika Journal : Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dj.2021.3.3.1257

Abstract

The development of modified starch made from raw sago is intended to meet the availability of starch that can produce processed food products with starch raw materials and flour based on local resources. The purpose of this activity is to produce a modified sago starch technology package at UMKM SAGUMBI by introducing a stirred horizontal fermentor machine equipped with UV-C (FHP-UVC) lamps integrated with rotary drum vacuum filter dewatering type for modified starch production in West Papua. The approach method used is the dissemination of the FHP-UVC machine, training on the operation of the FHP-UVC machine, and mentoring at UMKM SAGUMBI. The results of the training show that participants understand the parts, how to operate, and how to maintain FHP-UVC machines, and understand how to make sago starch slurry. The technical-economic impact after this dissemination activity was the availability of a horizontal fermentor stirring machine with a 180 W UVC lamp with a capacity of 50 lt of starch slurry per process, so that partners were able to produce modified sago starch. This has a significant impact on increasing the income of business partners, and sago farmers around the partner locations.Keywords: FHP-UVC machine, modified starch, sago, UMKM SAGUMBI
Kinetika Perubahan Mutu Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) Selama Penyimpanan Zita Letviany Sarungallo; Budi Santoso; Eduard Fransisco Tethool; Risma Uli Situngkir; Jandri Tupamahu
agriTECH Vol 38, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.755 KB) | DOI: 10.22146/agritech.25216

Abstract

Red fruit (Pandanus conoideus) oil contains high unsaturated fatty acids that are readily oxidized during storage, consequently, this affects its quality. Kinetic model can be used to describe the rate of change in quality attributes as a function of time at a certain temperature. This study was aimed to gain kinetic model of quality deterioration of the red fruit oil during storage. Red fruit oil was packaged in dark bottles at a temperature of 60 °C, 75 °C and 90 °C to test their quality stabilities. The water content, free fatty acid (FFA), peroxide value and total carotenoids were observed for ±15 days. The results showed that the quality of the red fruit oil decreases along with the increase of temperature and storage time. The increased levels of free fatty acids and peroxide value of red fruit oil follows the zero order, with Ea value of 43318 J/mol °K and 29437 J/mol °K, respectively. Red fruit oil peroxide value with the lowest Ea showed the most sensitive to oxidative damage during storage.  Shelf life estimation of red fruit oil based on the increasing of FFA and peroxide value are following equation of A=Ao-(t.exp[5,6-4.536(1 /T)]) and A=Ao-(t.exp[4,7-3.541(1/T)), respectively. Whereas decrease of carotenoids content follows first order with Ea value was 78,113 J/mol °K. The shelf life estimation for carotenoids content using equation ln A=ln Ao-(t[20,8-9.395(1/T)) ; where A: content of the end; Ao: initial levels; t: storage time (hours); and T: storage temperature (°K). ABSTRAKMinyak buah merah (Pandanus conoideus) mengandung asam lemak tidak jenuh tinggi sehingga mudah teroksidasi dan mempengaruhi mutunya selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas oksidasi minyak buah merah dan mendapatkan model kinetika kerusakan oksidatif mutu minyak buah merah selama penyimpanan pada suhu kritis. Minyak buah merah yang akan diuji stabilitas mutunya dikemas dalam botol gelap pada suhu 60 °C, 75 °C, dan 90 °C, kemudian dilakukan pengamatan terhadap kadar air, kadar asam lemak bebas (ALB), bilangan peroksida dan total karotenoid selama ±15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu minyak buah merah menurun dengan meningkatnya suhu dan lama penyimpanan. Peningkatan kadar ALB dan bilangan peroksida minyak buah merah mengikuti orde nol, dengan nilai Ea berturut-turut 37.709 J/mol °K dan 29.437 J/mol °K; sedangkan penurunan kadar karotenoid mengikuti orde 1 dengan nilai Ea 78.113 J/mol °K. Bilangan peroksida minyak buah merah paling sensitif terhadap kerusakan oksidatif selama penyimpanan karena memiliki nilai Ea terendah. Pendugaan umur simpan minyak buah merah berdasarkan kenaikan nilai ALB dan peroksida mengikuti persamaan A=Ao-(t.eksp[5,6-4.536(1 /T)]) dan A=Ao-(t.eksp[4,7-3.541(1/T)). Sementara umur simpan berdasarkan penurunan kadar karotenoid mengikuti persamaan ln A=ln Ao-(t[20,8-9.395(1/T))  dimana A= kadar akhir; Ao= kadar awal; t= lama penyimpanan (jam); dan T= suhu penyimpanan (°K).  
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PATI SAGU HASIL PENGERINGAN SECARA FLUIDISASI MENGGUNAKAN ALAT PENGERING CROSS FLOW FLUIDIZED BED BERTENAGA SURYA DAN BIOMASSA Abadi Jading; Eduard Tethool; Paulus Payung; Sarman Gultom
Reaktor Volume 13, Nomor 3, Juni 2011
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.368 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.3.155-164

Abstract

PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF SAGO STARCH OBTAINED FROM FLUIDIZED BED DRYING USING SOLAR AND BIOMASS POWERED CROSS FLOW FLUIDIZED BED DRYER. The research aim is to study the comparative quality of sago starch drying results using cross flow fluidized bed dryer powered by solar and biomass in conventional drying, particularly the chemical composition and physicochemical characteristics. This research was conducted through a drying phase of wet sago starch using a cross flow fluidized bed dryer, and drying in conventional as well as dried sago starch quality testing results are drying. The results of this study indicate that dry sago starch which has been drained by means of cross flow fluidized bed dryer has a chemical composition that does not vary much with starch which is dried by conventional drying, so that the dried sago starch produced by the dryer is very good. On the other hand the use of dryers is the more correct because the physicochemical properties of sago starch using a low drying temperature and drying time is short. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perbandingan kualitas pati sagu hasil pengeringan menggunakan alat pengering cross flow fluidized bed bertenaga surya dan biomassa dengan pengeringan secara konvensional, khususnya komposisi kimia dan karakteristik fisikokimia. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengeringan pati sagu basah menggunakan alat pengering cross flow fluidized bed, pengeringan secara konvensional serta pengujian kualitas pati sagu kering hasil pengeringan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pati sagu kering yang telah dikeringkan dengan alat pengering cross flow fluidized bed memiliki komposisi kimia yang tidak berbeda jauh dengan pati yang dikeringkan dengan cara pengeringan secara konvensional, sehingga pati sagu kering yang dihasilkan oleh alat pengering tersebut sangat baik. Di sisi lain penggunaan alat pengering ini semakin memperbaiki sifat fisikokimia pati sagu sebab menggunakan suhu pengeringan yang rendah dan waktu pengeringan yang singkat.   Kata Kunci: pengering unggun terfluidakan; fisikokimia; pati sagu
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUMPAN BAHAN PADA PNEUMATIC CONVEYING RING DRYER Abadi Jading; Eduard Fransisco Tethool; Paulus Payung
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.571 KB)

Abstract

Pengumpanan bahan merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi selama proses pengeringan pati sagu basah dengan Pneumatic Conveying Dryer (PCRD). Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan sistem pengumpan bahan dengan kinerja yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun sistem pengumpan bahan pada PCRD yang terdiri dari hoper dengan silinder bergigi yang dilengkapi screw conveyor bertingkat, untuk meningkatkan dan mengatur laju umpan (aliran) bahan secara kontinyu, dan memperkecil ukuran bahan yang masuk ke dalam ruang pengering. Metode yang digunakan adalah engineering design method (EDM). Data dianalisis secara teknis, kemudian dibahas secara deskriptif. Hasil rancangbangun sistem pengumpan bahan pada PCRD adalah terciptanya sistem pengumpan bahan yang terdiri dari hoper berbentuk prisma termodifikasi kapasitas 15-30 kg dengan silinder bergigi yang dilengkapi screw conveyor bertingkat. Sistem pengumpan bahan dapat mengatur laju aliran bahan secara kontinyu dengan waktu tinggal bahan di dalam sistem pengumpan selama 11,3 menit.Kata kunci: bahan, conveyor, hoper, pengumpan, screw
PENGARUH RASIO TEPUNG UBI JALAR DAN PATI SAGU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG KOMPOSIT DAN KARAKTERISTIK FISIK ROTI YANG DIHASILKAN Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.642 KB)

Abstract

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor terigu, perlu dilakukan upaya diversifikasi bahan pembuat roti dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Diantaranya dengan pengembangan tepung komposit sebagai pengganti terigu. Perbedaan campuran bahan tepung komposit akan menghasilkan karakteristik tepung yang berbeda serta mempengaruhi kualitas roti yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tepung ubi jalar dan pati sagu terhadap sifat fisikokimia tepung komposit bebas gluten, serta karakteristik fisik roti yang dihasilkan. Tepung komposit dibuat dengan perlakuan rasio campuran tepung ubi jalar : pati sagu, yaitu 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; dan 50:50. Sebagai pembanding digunakan 100% terigu.  Karakteristik fisikokimia tepung komposit (daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan minyak, derajat putih dan sifat pembentukan pasta) serta karakteristik  fisik roti (keempukan, aktivitas air, rasio pengembangan dan volume spesifik) yang dihasilkan diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio pati sagu yang ditambahakan cenderung menurunkan daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan indeks penyerapan minyak, serta viskositas pasta yang dihasilkan, namun cenderung meningkatkan suhu dan waktu gelatinisasi tepung komposit. Karakteristik fisik roti yang dihasilkan bahwa peningkatan rasio pati sagu menurunkan keempukan roti, rasio pengembangan, serta volume spesifik roti yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik roti yang dihasilkan maka rasio terbaik dari tepung komposit adalah 80% tepung ubi jalar daan 20% pati sagu. Kata kunci : tepung komposit, ubi jalar, sagu, rasio
KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA TAPIOKA TEROKSIDASI DAN APLIKASINYA UNTUK PEMBUATAN EDIBLE FILM Angela Myrra Puspita Dewi; Eduard F. Tethool
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.709 KB)

Abstract

Oksidasi pati merupakan salah satu metode modifikasi kimiawi pati. Reaksi oksidasi pati dilakukan melalui reaksi oksidasi menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) dan dikatalisis irradiasi UV-C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh oksidasi terhadap sifat fisikokimia tapioka teroksidasi dan aplikasinya sebagai bahan baku pembuatan edible film. Reaksi oksidasi tapioka dilakukan dengan perlakuan konsentrasi H2O2 sebesar 3% dengan lama irradiasi UV-C selama 10 menit.  Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi oksidasi dikaji dalam penelitian ini -meliputi kadar karbonil, karboksil, amilosa, sifat pasta, daya pengembangan dan kelarutan pati. Reaksi oksidasi berpengaruh terhadap kadar karbonil, karboksil, amilosa, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan. Oksidasi pati menghasilkan tapioka teroksidasi dengan gugus karbonil dan karboksil masing-masing sebesar 0,26% dan 0,29%. Selain itu, kadar amilosa dan kelarutan tapioka teroksidasi lebih tinggi dibandingkan dengan tapioka alami namun, swelling power dan viskositas akhir tapioka teroksidasi lebih rendah daripada tapioka alami. Edible film dari tapioka teroksidasi dapat meningkatkan hidrofobisitas dan kejernihan jika dibandingkan dengan edible film dari tapioka alami. Edible film dari tapioka teroksidasi memiliki karakteristik mositure absorption 29,6%, WVP 0,036 g H2O mm/jam m2, solubility 33,23%, transparency 3,08, dan seal strength 0,035N/m2.Kata kunci: tapioka teroksidasi, edible film, fisikokimia
PENGARUH KONSENTRASI XANTHAN GUM TERHADAP SIFAT FISIKOMIA TEPUNG KOMPOSIT DAN ROTI YANG DIHASILKAN DARI UBI JALAR DAN SAGU Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.454 KB)

Abstract

Penggunaan tepung komposit bebas gluten untuk pembuatan roti saat ini semakin meningkat karena beberapa alasan seperti ekonomi dan nutrisi. Namun karena keterbatasan sifat fisikokimia tepung karena tidak adanya gluten, penerapan bahan fungsional yang tepat dengan jenis tepung yang digunakan perlu dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi xanthan gum terhadap sifat fisikokimia tepung komposit bebas gluten berbasis ubi jalar dan sagu. Tepung komposit dibuat dengan rasio 80 tepung ubi jalar : 20 pati sagu, selanjutnya ditambahkan xanthan gum dengan konsentrasi 0,00; 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50 dan 3,00 %. Karakteristik fisikokimia tepung komposit (daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan minyak, derajat putih dan sifat pembentukan pasta) serta karakteristik  fisik roti (keempukan, aktivitas air, rasio pengembangan dan volume spesifik) yang dihasilkan diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi xanthan gum cenderung meningkatkan daya pengembangan dan indeks penyerapan air, suhu dan waktu gelatinisasi, serta viskositas puncak dan akhir gelatinisasi, namun menurunkan kelarutan dan indeks penyerapan minyak. Peningkatan konsentrasi xanthan gum cenderung meningkatkan keempukan tekstur serta rasio pengembangan dan volume spesifik, namun tidak menmpengaruhi aktivitas air dari roti yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik roti yang dihasilkan, konsentrasi terbaik dari xanthan gum dalam pembuatan tepung komposit berbasis ubi jalar dan pati sagu adalah 2,5%.Kata kunci: fisikokimia, tepung komposit, xanthan gum